Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Implementasikan Tambang Keberlanjutan, Ini yang Dilakukan PT Gema Kreasi Perdana

Kompas.com - 13/01/2025, 20:32 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan tambang nikel, PT Gema Kreasi Perdana (GKP) menyatakan mendukung upaya menjaga kelestarian dan keberlanjutan di Pulau Wawonii Sulawesi Tenggara dengan menjalankan tambang yang berkelanjutan.

Hal itu dilakukan melalui sejumlah hal. Di antaranya adalah dengan seperti pengelolaan air limbah tambang yang sepanjang tahun 2024 ini berhasil mencapai 100 persen baku mutu, pembangunan perluasan settling pond yang kini mencapai total luas 3,69 hektar di Pulau Wawonii Sulawesi Tenggara.

Selain itu, PT GKP juga telah melakukan reklamasi lahan seluas 14,45 hektar, dengan melakukan penanaman lebih dari 11.160 bibit pohon yang berhasil diproduksi dari nursery atau pembibitan internal perusahaan.

Baca juga: Utamakan Keselamatan, Begini Prosedur Pengolahan Nikel di Kawasan IMIP

Head of HSE Department PT GKP Aladin Sianipar menuturkan upaya tersebut dilakukan sebagai bentuk komitmen pelestarian lingkungan oleh perseroan.

"Upaya-upaya ini merupakan bukti ke seluruh stakeholder, bahwa perusahaan ini tidak lepas tangan pada tanggung jawabnya menjaga keseimbangan ekosistem dan kondisi biodiversitas sekitar, khususnya yang ada di Pulau Wawonii,” jelas dia dalam keterangan resmi, Senin (13/1/2025).

Dalam hubungannya dengan rehabilitasi DAS, PT GKP telah merehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan total luas mencapai 663,24 hektar, yang tersebar di wilayah Kabupaten Konawe Kepulauan dan Konawe Selatan.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Mikoriza Indonesia (AMI), Prof Husna, MP, juga turut memberikan apresiasi pada PT GKP dalam usahanya menjaga ekologi dan biodiversitas Pulau Wawonii.

Baca juga: Bos Tambang Ramal Indonesia Jadi Produsen Nikel Terbesar di Dunia

Pemantauan biodiversitas yang dilakukan bersama PT GKP merupakan wujud tanggung jawab perusahaan dalam mengelola lingkungan dan memitigasi dampak pertambangan terhadap ekosistem di Pulau Wawonii, termasuk keanekaragaman flora dan fauna di dalamnya.

“Kondisi biodiversitas flora maupun fauna darat ini secara umum berdasarkan hasil analisis vegetasi pada lokasi pengamatan, semuanya terlihat baik. Beberapa fakta di lapangan menunjukkan bahwa tutupan vegetasi pada lahan di 6 titik tadi, semua rata-rata di atas 90 persen. Ini menunjukkan bahwa lahan belum terganggu sama sekali,” jelas Prof. Husna.

Sementara itu GM External Relations PT GKP Bambang Murtiyoso menyatakan bahwa perseroan berkomitmen untuk tetap mematuhi dan menghormati seluruh peraturan hukum yang berlaku, menjaga kelestarian lingkungan, dan terus konsisten berkontribusi bagi pembangunan daerah dan sumber daya manusia.

Baca juga: Pemerintahan Baru Janji akan Jalankan Hilirisasi Nikel yang Berkelanjutan

"Kami terus melakukan evaluasi dan penyesuaian terhadap kegiatan operasional kami untuk memastikan bahwa semua aktivitas berjalan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh lembaga dan otoritas terkait," ujar dia. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau