KOMPAS.com - Limbah plastik yang selama ini menjadi ancaman bagi lingkungan kini disulap menjadi solusi hijau bagi masa depan pertambangan.
Inisiatif itu diprakarsai oleh BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID melalui PT Vale Indonesia Tbk yang menggunakan plastik daur ulang sebagai mulsa atau media tanam di Nursery Vale Indonesia.
Inovasi ini pun menjadi langkah nyata untuk mengubah limbah yang tidak terurai menjadi produk yang bermanfaat, khususnya untuk program pembibitan untuk reklamasi yang lebih efisien dan semakin ramah lingkungan.
Selain itu, Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan bukti nyata dari komitmen MIND ID dalam mendorong inovasi berkelanjutan di seluruh proses operasional.
"Kami percaya bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Dengan mengubah sampah plastik menjadi media tanam, kami menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan sekadar konsep, tetapi aksi nyata yang membawa manfaat bagi lingkungan dan masyarakat," katanya dalam keterangan resmi.
Penggunaan plastik daur ulang sebagai mulsa telah terbukti memberikan berbagai keuntungan.
Baca juga: Kebijakan dan Tujuan Lingkungan Ihwal Sampah Plastik Belum Selaras
Berdasarkan penelitian Vale Indonesia, inovasi ini mampu mengurangi penggunaan air hingga 33 persen, meningkatkan kualitas tanaman dengan menekan pertumbuhan gulma hingga 94 persen.
Penggunaan plastik daur ulang sebagai mulsa juga mengurangi kebutuhan tenaga kerja manual secara signifikan—dari 3.333 jam menjadi hanya 278 jam.
Efisiensi ini mampu menurunkan biaya operasional Nursery hingga USD 13.476 per tahun.
Program ini juga membawa dampak sosial yang positif. Vale Indonesia tidak hanya menerapkan inovasi ini secara internal, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya daur ulang plastik serta memberdayakan komunitas lokal dalam proses produksinya.
"Dampak dari inovasi ini tidak hanya terasa di lingkungan, tetapi juga di kehidupan masyarakat. Dengan pendekatan yang berkelanjutan, kami berharap dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk ikut serta dalam upaya pelestarian lingkungan," tambah Heri Yusuf.
Inovasi ini akan mulai diimplementasikan secara bertahap pada pertengahan semester kedua 2025 dan menjadi proyek percontohan bagi seluruh anggota Grup MIND ID.
Dengan langkah-langkah konkret seperti ini, MIND ID semakin memperkuat perannya sebagai pionir keberlanjutan di industri pertambangan Indonesia.
Baca juga: Minuman dalam Kemasan Plastik Kecil Paling Berbahaya bagi Lingkungan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya