Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/02/2025, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Australia mengumumkan komitmen investasi sebesar 8 juta dollar AS atau sekitar Rp 130 miliar untuk dana iklim dan keberlanjutan milik perusahaan modal ventura Indonesia, AC Ventures.

Investasi tersebut diberikan lewat dana investasi berdampak atau impact investment unggulan Australia, Australian Development Investments (ADI).

Tujuan utama investasi tersebut adalah mencapai pengurangan emisi karbon dioksida sebesar 10 megaton.

Baca juga: Ketahanan Ekonomi dan Energi RI Terancam Jika Mundur dari Perjanjian Paris

Investasi tersebut akan ditanamkan di berbagai sektor seperti energi terbarukan, mobilitas kendaraan listrik, efisiensi energi, pengelolaan limbah dan ekonomi sirkular, serta pertanian cerdas-iklim.

Dilansir dari rilis yang diterima Kompas.com, Senin (10/2/2025), ini adalah investasi ADI pertama melalui Kemitraan Iklim, Energi Terbarukan, dan Infrastruktur Australia-Indonesia (Kinetik). 

"Komitmen investasi Pemerintah Australia akan memungkinkan AC Ventures untuk mengidentifikasi, berinvestasi, dan mendukung bisnis yang berada di garis depan transisi energi," kata Kuasa Usaha Kedutaan Besar Australia Gita Kamath.

Dia menambahkan, Australia berkomitmen untuk berinvestasi melalui dana yang memberikan keuntungan finansial dan dampak iklim, gender, dan pembangunan yang terukur di Indonesia. 

Baca juga: Setelah PLTS Booming, China Bakal Pangkas Subsidi Energi Bersih

Managing Partner AC Ventures Helen Wong berujar, kemitraan tersebut merupakan bukti dari semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya investasi yang berfokus pada iklim. 

"Bersama-sama, kita dapat mendorong perubahan yang berarti dan berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan," kata Wong.

Pengumuman ini bertepatan dengan kunjungan delegasi investor Australia ke Indonesia.

Delegasi tersebut mencakup investor jangka panjang Macquarie Group, ANZ Bank, dan Aspen Medical, ditambah beberapa investor di bidang perawatan kesehatan, logistik, infrastruktur, energi, pertambangan, dan sumber daya.

Baca juga: Cuap-cuap Transisi Energi, G7 Masih Subsidi Bahan Bakar Fosil

Jennifer Westacott, Australia’s Business Champion for Indonesia memaparkan, dia ingin melihat investor Australia memahami dan memanfaatkan berbagai peluang yang ada di Indonesia.

"Dan terdapat pintu masuk ke pasar yang beragam, termasuk dana ventura yang berfokus pada dampak seperti AC Ventures," tutur Westacott.

Perusahaan-perusahaan Australia telah berinvestasi lebih dari 4,3 miliar dollar AS di Indonesia selama satu dekade terakhir.

Kini, mereka berinvestasi lebih dari 500 juta dollar AS per tahun.

Baca juga: IETF Diluncurkan, Ini Sederet Komitmen RI Percepat Transisi Energi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau