Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transjakarta Bisa Hemat Rp 8 Miliar per Bulan jika Pakai Bus Listrik

Kompas.com - 12/02/2025, 15:01 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) disebut dapat menghemat biaya operasional hingga Rp 8 miliar per bulan melalui penggunaan bus listrik.

Direktur Operasional dan Keselamatan Transjakarta, Daud Joseph, mengatakan dampak lainnya ialah pengajuan subsidi transportasi umum ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta turun dari Rp 4,3 triliun menjadi Rp 4,2 triliun pada 2025.

"Sebetulnya tidak ada lagi keraguan-keraguan untuk Provinsi DKI Jakarta maupun Transjakarta beralih ke kendaraan berbasis listrik. Karena bukan hanya berimbas positif bagi ramah lingkungan, tetapi juga berimbas positif bagi budgeting atau penyediaan dana subsidi dari pemerintah," kata Daud dalam acara yang digelar di Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2025).

Menurut dia, transportasi listrik ini dapat menghemat biaya operasional sampai 20 persen apabila dihitung dengan subsidi BBM.

Penghematan biaya operasional itu juga bisa berdampak positif karena memungkinkan penambahan 60 armada bus listrik Transjakarta.

"Bukan tujuannya untuk mengurangi subsidi atau pengeluaran pemerintah untuk angkutan umum, karena sebetulnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 kewajiban pemerintah adalah menyelenggarakan transportasi publik bagi warganya," ujar Daud.

Baca juga: Kurangi Polusi Udara, Bus Listrik Didorong Jadi Transportasi Perkotaan

"Jadi bukan uangnya yang kami akan perbaiki, tetapi dengan saving itu maka jumlah bus bisa lebih banyak lagi," tambah dia. 

Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon, menyebut pengadaan bus listrik mampu menurunkan sekitar 420.000 karbon dioksida (COA) ekuivalen atau setara dengan penanaman 1,25 juta pohon.

Pihaknya telah menambah 200 armada bus litrik baru berjenis high deck atau dek tinggi pada 2024 lalu. Sehingga, kini ada 300 bus listrik yang beroperasi.

"Dengan penggunaan bus listrik, kami dapat menghadirkan moda transportasi yang efisien dan hemat biaya operasional hingga 5 sampai 10 persen. Terlebih, jika kami memperhitungkan penghematan dari subsidi BBM, maka angka penghematan yang dapat kita capai 18 sampai dengan 20 persen," ungkap Welfizon, Seasa (10/12/2024).

Pengoperasian armada bus listrik ini, lanjutnya, merupakan kerja sama dengan Perum Damri yang mengoperasikan 60 unit bus listrik dari Skywell dan 30 unit bus dari Zhongtong. Lalu, PT Bianglala Metropolitan mengoperasikan 90 unit bus Sinar Armada Globalindo atau Golden Dragon.

"PT Sinar Jaya merupakan operator baru di Transjakarta yang menghadirkan 20 unit bus listrik dari PT VKTR Teknologi Mobilitas. Ini juga merupakan unit pertama yang merupakan hasil dari perakitan lokal melalui karoseri Laksana dan karoseri VKTR Sakti. Hal ini merupakan andil besar dalam mendorong pembangunan ekosistem di Indonesia," tutur Welfizon.

Baca juga: Bluebird Bakal Tambah 1.000 Kendaraan Listrik yang Lebih Ramah Lingkungan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau