KOMPAS.com - Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) berkolaborasi mengembangkan budidaya padi ramah lingkungan.
Kolaborasi tersebut merupakan bagian dari kerja sama dalam bidang pengembangan tri dharma perguruan tinggi.
Rektor Unhas Profesor Jamaluddin Jompa menyampaikan, kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat kolaborasi akademik dan riset yang berbasis keberlanjutan.
Baca juga: Kemenhut Identifikasi 1,1 Juta Hektar Bisa Ditanam Padi Gogo
Dia menuturkan, Unhas berkomitmen untuk mendukung inovasi yang tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga memperhatikan aspek lingkungan yang berkelanjutan.
"Unhas secara berkelanjutan terus bergerak maju untuk memberikan kontribusi lebih kepada masyarakat, termasuk berperan aktif dalam pengembangan teknologi pertanian yang adaptif dan inovatif, yang membantu peningkatan sektor pertanian," ujar Jamaluddin di Makassar, sebagaimana dilansir Antara, Rabu (12/2/2025).
Dia menambahkan, kerja sama tersebut juga diharapkan dapat mempercepat adopsi teknologi ramah lingkungan di sektor pertanian Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Rektor UICI Profesor Kamaluddin memberikan gambaran singkat tentang model padi berkelanjutan yang dikembangkan oleh mitra dari Korea Selatan.
Baca juga: Peneliti Temukan Padi yang Mampu Reduksi Metana Hingga 70 Persen
Dia berujar, model tersebut sedang diuji coba di Karawang oleh Tim dari Korea bersama tim UICI di Karawang.
Hasil uji coba diharapkan dapat menjadi referensi bagi penerapan sistem serupa di wilayah lain, termasuk Sulawesi Selatan.
"Kami senang bisa menjalin kemitraan bersama Unhas. Tentu ke depannya kolaborasi ini kami harapkan akan memberikan manfaat jangka panjang bagi sektor pertanian. Implementasi kerja sama ini bisa segera dilaksanakan," jelas Kamaluddin.
Sistem ini juga membuka peluang dalam skema perdagangan karbon global. Pengurangan emisi gas metana dari sawah yang menerapkan praktik berkelanjutan akan dikalkulasi dan dapat dikonversi menjadi insentif dalam mekanisme perdagangan karbon.
Baca juga: Pembelajaran Mesin dan Citra Satelit Bantu Lindungi Tanaman Padi
Insentif tersebut nantinya akan didistribusikan kepada berbagai pemangku kepentingan yang terlibat melalui sistem berbasis rantai pasokan.
Sebagai bagian dari implementasi kerja sama ini, Unhas akan mengirimkan sejumlah dosen muda untuk mempelajari sistem budidaya padi ramah lingkungan tersebut.
Para dosen akan mengikuti program pelatihan dan penelitian guna memastikan transfer pengetahuan yang optimal.
Baca juga: BRIN Gandeng Undip Kembangkan Padi Biosalin, Apa Itu?
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya