Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lestari Award 2025 Menebar Inspirasi Keberlanjutan dengan Tiga Inovasi

Kompas.com - 27/02/2025, 19:14 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lestari Award 2024 yang diselenggarakan pada Agustus tahun lalu telah menjadi ajang unjuk keberhasilan atas upaya keberlanjutan yang dilakukan berbagai sektor di Indonesia.

Penghargaan ini diberikan kepada sektor yang berfokus pada pengelolaan sampah hingga efisiensi energi.

VP Sustainability KG Media, Wisnu Nugroho, mengatakan inovasi yang muncul memperlihatkan keberlanjutan bukan sekadar komitmen, tetapi langkah nyata menuju perubahan.

Baca juga: Fitur Sustainability Bluebird, Ajak Penumpang Sumbang Dana untuk Tanam Pohon

"Banyak peserta dari tahun lalu tidak menyangka bisa terpilih sebagai pemenang. Mereka merasa bahwa program yang mereka jalankan adalah hal biasa, padahal setelah melalui proses seleksi ketat oleh asesor dan dewan juri independen, justru inisiatif merekalah yang dinilai paling berdampak," ungkap Wisnu dalam keterangannya, Kamis (27/2/2025).

Dia menyebutkan, pemenang Lestari Award 2024 berasal dari beragam kategori dan sektor. PLN Wastewise dari PT PLN (Persero) diakui karena kontribusinya dalam pengelolaan limbah berkelanjutan.

Lainnya, Astra Circular Economy Ecosystem milik PT Astra International Tbk menjadi contoh sukses pembangunan sistem ekonomi sirkular.

Dari sektor pemerintahan, Kabupaten Siak, Riau, dan Pemkab Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, mendapatkan penghargaan atas komitmen dalam pembangunan berkelanjutan di tingkat daerah.

Baca juga: Mengenal ISAC, Inovasi Teknologi 5G/6G yang Mampu Perkuat Sustainability

Evolusi Lestari Award Menuju Skala Regional Asia

Lestari Award 2024 dinilai menjadi platform penyebaran inspirasi bagi berbagai sektor dalam menerapkan praktik keberlanjutan di Indonesia.

Berkaca pada tahun lalu, Lestari Award 2025 akan menghadirkan pengembangan lebih lanjut dengan tiga inovasi utama.

Pertama, menambahkan kategori Transformation Award dan Sustainable Product & Services Award, sehinga membuka peluang bagi inovasi baru yang berdampak luas.

Baca juga: Implementasikan Keberlanjutan, Kalbe Olah Sampah Organik dengan Maggot

Selain itu, UMKM dan pelaku social entrepreneurship akan memiliki kategori khusus.

"Kami ingin membuka ruang bagi inisiatif yang selama ini tidak mendapat eksposur besar, tetapi memiliki dampak nyata dalam keberlanjutan," ucap Wisnu.

Terakhir, para pemenang dari 12 kategori tertentu akan melaju ke Asia ESG Positive Impact Consortium (AEPIC) yang diselenggarakan pada November 2025. Inisiatif tersebut membuka peluang bagi peserta untuk berjejaring di tingkat regional dan berbagi praktik terbaik.

Di samping itu, KG Media juga menggelar Lestari Forum #1 bertema The Urgency of Resilience in a Changing World, yang menghadirkan Wisnu Nugroho, Founder Green Network Asia, Jalal, Ika Merdekawati dari EY Indonesia dan BE Satrio peneliti Litbang Kompas.

Baca juga: Politik Tak Pengaruhi Bisnis untuk Perbaiki Pelaporan Keberlanjutan

Diskusi hari ini membahas tantangan global dalam keberlanjutan serta langkah konkret yang dapat diambil oleh berbagai sektor untuk meningkatkan ketahanan di tengah perubahan.

Lestari Award 2025 bukan hanya penghargaan, tetapi juga ruang kolaborasi bagi mereka yang ingin menciptakan dampak nyata. Lestari Award 2025 resmi dibuka untuk pendaftaran pada 27 Februari 2025. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui link berikut ini.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Unhas dan University of Hawai’i Bahas Kemiri Jadi Bahan Bakar Pesawat

Unhas dan University of Hawai’i Bahas Kemiri Jadi Bahan Bakar Pesawat

LSM/Figur
Perayaan Paskah di Inggris Hasilkan 8.000 Ton Sampah Kemasan Telur Cokelat

Perayaan Paskah di Inggris Hasilkan 8.000 Ton Sampah Kemasan Telur Cokelat

Pemerintah
MIND ID Siapkan 4 Proyek Prioritas yang Bisa Didanai Danantara

MIND ID Siapkan 4 Proyek Prioritas yang Bisa Didanai Danantara

BUMN
Nestle Manfaatkan Limbah Sekam Padi untuk Bahan Bakar di 3 Pabrik

Nestle Manfaatkan Limbah Sekam Padi untuk Bahan Bakar di 3 Pabrik

Swasta
Penetapan Taman Nasional di Pegunungan Meratus Dinilai Ciderai Kehidupan Masyarakat Adat

Penetapan Taman Nasional di Pegunungan Meratus Dinilai Ciderai Kehidupan Masyarakat Adat

LSM/Figur
Langkah Hijau Apple, Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca Global Lebih dari 60 Persen

Langkah Hijau Apple, Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca Global Lebih dari 60 Persen

Pemerintah
Pengesahan UU Masyarakat Adat Jadi Wujud Nyata Amanat Konstitusi

Pengesahan UU Masyarakat Adat Jadi Wujud Nyata Amanat Konstitusi

LSM/Figur
KLH Tempatkan Tim Khusus Tangani Sampah Laut di Bali

KLH Tempatkan Tim Khusus Tangani Sampah Laut di Bali

Pemerintah
75 Tahun Hubungan RI-China Jadi Momentum Perkuat Pembangunan Hijau

75 Tahun Hubungan RI-China Jadi Momentum Perkuat Pembangunan Hijau

LSM/Figur
Pemprov DKI Pasang 111 Alat Pemantau Kualitas Udara, Bisa Diakses Lewat JAKI

Pemprov DKI Pasang 111 Alat Pemantau Kualitas Udara, Bisa Diakses Lewat JAKI

Pemerintah
KG Media Hadirkan Lestari Awards sebagai Ajang Penghargaan ESG

KG Media Hadirkan Lestari Awards sebagai Ajang Penghargaan ESG

Swasta
Tren Investasi Properti Indonesia Mengarah ke Keberlanjutan

Tren Investasi Properti Indonesia Mengarah ke Keberlanjutan

Pemerintah
Ahli Yakin Harimau Jawa Tak Mungkin Masih Ada dengan Kondisi Saat Ini

Ahli Yakin Harimau Jawa Tak Mungkin Masih Ada dengan Kondisi Saat Ini

LSM/Figur
Gapki Antisipasi Kebakaran Lahan Sawit Jelang Musim Kemarau

Gapki Antisipasi Kebakaran Lahan Sawit Jelang Musim Kemarau

LSM/Figur
Menteri LH: Gangguan Lingkungan di Pulau Kecil Masif akibat Tambang

Menteri LH: Gangguan Lingkungan di Pulau Kecil Masif akibat Tambang

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau