Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/02/2025, 18:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan sudah mendapat proposal dari tiga negara terkait pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Tanah Air.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Kadin Aryo Djojohadikusumo di Jakarta, Kamis (27/2/2025).

Aryo mengatakan, ketiga negara yang mengajukan proposal tersebut yakni Amerika Serikat (AS), China, dan Rusia.

Baca juga: Kementerian ESDM Siapkan Gugus Tugas Tentukan Lokasi Pembangunan PLTN Pertama

"Dari tiga negara dan kebetulan tiga-tiganya ini melibatkan anggota Kadin," kata Aryo, sebagaimana dilansir Antara.

Dia menyampaikan, proposal tersebut masih dalam tahap negosiasi. Aryo berujar, AS sudah menjalin kemitraan dengan anggota Kadin.

Selanjutnya, pihak Rusia sudah menyatakan bahwa perusahaan negaranya yakni Rosatom tertarik untuk menjalin kerja sama pembangunan PLTN di Tanah Air.

"Baru dua hari yang lalu secara resmi Rusia melalui (Sekretaris Dewan Keamanan Rusia) Sergei Shoigu waktu beliau bertemu dengan Bapak Presiden (Prabowo Subianto), Rosatom berminat untuk ikut serta membangun PLTN," ujar Aryo.

Baca juga: Pemerintah Majukan Rencana Realisasi PLTN 3 Tahun, dari 2032 Jadi 2029

Selain itu, pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan China melalui China National Nuclear Corporation (CNNC) saat lawatan Kadin ke Beijing pada November 2024.

"Tiga negara ini sudah berkomunikasi dengan kami di anggota-anggota Kadin sehingga sudah ada pembicaraan yang serius, bukan hanya China, bukan hanya Rusia, tapi juga AS," papar Aryo.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal menyiapkan tiga gugus tugas untuk menentukan lokasi pembangunan PLTN yang direncanakan mulai beroperasi (on-grid) pada 2032.

Baca juga: Kebangkitan PLTN, Listrik dari Nuklir Akan Pecahkan Rekor pada 2025

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani mengatakan, tiga gugus tugas tersebut bakal ditunjuk setelah pemerintah meresmikan  Badan Organisasi Nuklir atau Nuclear Energy Program Implementation Organization (Nepio).

"Saya sudah membuat persiapan Nepio, ini baru akan dibahas dengan Pak Menteri (ESDM Bahlil Lahadalia). Terus nanti dari situ ada tiga gugus tugas yang akan ditugasi untuk menentukan lokasi," ujar Eniya, sebagaimana dilansir Antara.

Eniya menambahkan, selain bertugas untuk menentukan lokasi, gugus tugas nantinya diminta untuk membuat prosedur keamanan mulai dari rencana pembangunan PLTN perdana hingga operasional.

Baca juga: PLTN Pertama Indonesia Ditarget Beroperasi 2032

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Pangkas Emisi Penerbangan, NASA Kembangkan Mesin Hidrogen Hibrida

Pangkas Emisi Penerbangan, NASA Kembangkan Mesin Hidrogen Hibrida

Pemerintah
Fokus Pelestarian Lingkungan, Grup ANJ Raih Empat Penghargaan dari KLH

Fokus Pelestarian Lingkungan, Grup ANJ Raih Empat Penghargaan dari KLH

Swasta
Cegah Kelangkaan Populasi, Pemkab Sukabumi Pilih Beli Sidat dari Pemancing

Cegah Kelangkaan Populasi, Pemkab Sukabumi Pilih Beli Sidat dari Pemancing

Pemerintah
Hutan dengan Pohon Campuran Unggul dalam Simpan Karbon

Hutan dengan Pohon Campuran Unggul dalam Simpan Karbon

Pemerintah
Lestari Award 2025 Menebar Inspirasi Keberlanjutan dengan Tiga Inovasi

Lestari Award 2025 Menebar Inspirasi Keberlanjutan dengan Tiga Inovasi

Swasta
IFish, Proyek KKP-FAO Budidaya dan Lepasliarkan Ikan Sidat

IFish, Proyek KKP-FAO Budidaya dan Lepasliarkan Ikan Sidat

Pemerintah
3 Negara Disebut Ajukan Proposal Pengembangan PLTN di RI, Ini Daftarnya

3 Negara Disebut Ajukan Proposal Pengembangan PLTN di RI, Ini Daftarnya

Pemerintah
Fakta Daur Ulang di Balik Plastik PET Kemasan Besar yang Jadi Primadona

Fakta Daur Ulang di Balik Plastik PET Kemasan Besar yang Jadi Primadona

Swasta
Sebelum Jadi Tersangka Korupsi, Dirut Pertamina Patra Niaga Terima Penghargaan Lingkungan

Sebelum Jadi Tersangka Korupsi, Dirut Pertamina Patra Niaga Terima Penghargaan Lingkungan

Pemerintah
MHU Raih Proper Hijau Dua Tahun Berturut-turut, Komitmen Keberlanjutan Kian Kuat

MHU Raih Proper Hijau Dua Tahun Berturut-turut, Komitmen Keberlanjutan Kian Kuat

Swasta
Jadi Tenaga Baru untuk Transisi Energi, Danantara Harus Dikelola Secara Stabil

Jadi Tenaga Baru untuk Transisi Energi, Danantara Harus Dikelola Secara Stabil

LSM/Figur
Pemilik Aset Tuntut Transparansi ESG Lebih Besar

Pemilik Aset Tuntut Transparansi ESG Lebih Besar

Pemerintah
Masyarakat Sipil Dorong RUU Kehutanan Berpihak Perlindungan Rimba dan Masyarakat Adat

Masyarakat Sipil Dorong RUU Kehutanan Berpihak Perlindungan Rimba dan Masyarakat Adat

LSM/Figur
KLH Gandeng Kementerian ESDM, Pastikan Kelola Energi Ramah Lingkungan

KLH Gandeng Kementerian ESDM, Pastikan Kelola Energi Ramah Lingkungan

Pemerintah
Baru Dibersihkan, Sungai Citarum Kembali Dipenuhi Sampah

Baru Dibersihkan, Sungai Citarum Kembali Dipenuhi Sampah

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau