KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mendorong pemanfaatan sampah menjadi energi di kota atau kabupaten besar.
Hal tersebut disampaikan Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq dalam rapat kerja dengan Komisi XII DPR RI di Jakarta, Kamis (27/2/2025).
Hanif menyampaikan, sejauh ini pihaknya sudah merancang dan menjalankan sejumlah kebijakan untuk menekan timbulan sampah.
Baca juga: Sambut Ramadhan Lebih Ramah Lingkungan, Ini 7 Tip Kurangi Sampah Sisa Makanan
Contohnya seperti menghentikan impor plastik, pembatasan impor kertas untuk daur ulang, serta memastikan keterlibatan produsen lewat tanggung jawab atas produknya atau extended producer responsibility (EPR).
"Kemudian melakukan akselerasi pembangunan instalasi pengolahan sampah menjadi energi listrik untuk kota metropolitan dan kota besar," kata Hanif.
Di satu sisi, penanganan sampah menjadi energi memerlukan banyak aspek yang menyebabkan pemerintah daerah tidak menjalankan.
Terkait rencana pengolahan sampah menjadi energi tersebut, Hanif menyarankan implementasinya dapat diterapkan di kabupaten atau kota dengan timbulan sampah lebih dari 1.000 ton per hari.
Baca juga: Pemerintah Jelaskan Konsep Pulau Sampah, Mirip Strategi Singapura
"Pengolahan sampah menjadi energi listrik wajib kita lakukan, sistem yang lain sepertinya akan kedodoran pada saat dihantamkan dengan angka konversi sampah dan jumlah timbulan sampah per harinya," kata Hanif.
Pihaknya juga tengah mendorong implementasi pengelolaan sampah oleh pengelola kawasan terutama menyasar penataan pengelolaan sampah di sektor hotel, restoran dan kafe.
Pasalnya, sampah yang ditimbulkan dari kawasan, terutama sisa makanan, jumlahnya cukup besar.
Baca juga: Dosen UNS Usul 4 Langkah Tangani Sampah Sisa Makanan dari Program MBG
Pemerintah juga fokus untuk menangani sampah laut, selain juga sampah daratan, terutama untuk daerah destinasi wisata seperti Bali.
Hanif menjelaskan, kerja sama juga akan dilakukan antara KLH dengan TNI untuk memberdayakan budaya dan gaya hidup pilah sampah.
"Kami dengan Panglima TNI akan segera turun untuk mengerahkan semua sumber daya untuk mengetuk budaya terkait dengan pilah-pilih sampah langsung dari pintu ke pintu," papar Hanif.
Baca juga: KLH: Kasus TPA Ilegal Depok Jadi Pelajaran Pengelolaan Sampah
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya