KOMPAS.com - Ramadhan menjadi bulan yang penuh keberkahan dan ditunggu-tunggu semua umat Muslim di seluruh dunia.
Selain mendekatkan diri dengan Sang Pencipta melalui berbagai ibadah, momen Ramadhan juga perlu dimanfaatkan untuk berbuat baik kepada sesama manusia dan semesta.
Di sisi lain, saat Ramadhan, konsumsi masyarakat cenderung mengalami peningkatan.
Baca juga: Usai Ramadhan, Capaian Takwa dan Keberlanjutan Lebih Penting
Melonjaknya konsumsi tersebut bila tidak dibarengi tanggung jawab dapat menyebabkan kenaikan sampah sisa makanan.
Untuk mengurangi potensi sampah sisa makanan, kita bisa mendukung gerakan yang lebih ramah lingkungan agar Ramadhan menjadi lebih bermakna.
Dilansir dari panduan yang dirilis Greenpeace Indonesia dan sejumlah sumber, berikut tip mencegah sampah sisa makanan saat Ramadhan.
Ramadhan bukan mengenai berapa banyak makanan yang dapat kita makan pada saat berbuka puasa.
Oleh karena itu, jaga agar makanan kita tetap sederhana dan makan dengan sederhana. Dengan demikian, kita bisa mengurangi potensi sisa makanan.
Baca juga: Tip Makan Bertanggung Jawab untuk Jalani Ramadhan Hijau
Kita perlu berhati-hati dengan teknik pemasaran dan periklanan yang berujuan agar kita membeli lebih dari yang dibutuhkan.
Komersialisasi menjelang Ramadhan dan Idulfitri saat ini menjadi hal yang biasa seperti pada hari raya keagamaan lain.
Membeli sesuatu yang benar-benar kita butuhkan menjadi penting untuk mencegah belanja yang berlebihan.
Kita bisa mengikuti anjuran Nabi Muhammad untuk tidak berlebihan saat makan dan mengatur asupan makanan di perut.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah menganjurkan mengisi perut dengan sepertiga makanan, sepertiga air, dan sepertiga udara.
Baca juga: Bikin Ramadhan Lebih Nyaman, Nippon Sumbang 3.565 Liter Cat untuk 100 Masjid
Apabila setelah berbuka puasa ada sisa makanan, kita bisa memanfaatkannya untuk santap sahur.
Bila di hari lain makanan sahur kita sisa, kita bisa memanfaatkannya untuk berbuka puasa.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya