Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Pertemuan Langka Dua Pari Manta, Panggilan Konservasi Laut Raja Ampat

Kompas.com, 3 Maret 2025, 12:23 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Adakah perkawinan campuran?

Sejak 2011, observasi kami sering mendapati spesies manta karang dan oseanik sama-sama berada di lebih dari sepuluh ‘stasiun pembersihan’—setidaknya dalam radius seratus meter.

Persinggungan keduanya kerap disebut mikrosimpatri yaitu kondisi saat dua spesies yang berbeda berbagi habitat dalam ruang yang sama. Fenomena ini telah tercatat di beberapa lokasi di dunia, seperti di Mozambik dan Indonesia, khususnya Raja Ampat.

Interaksi dan temuan perilaku prakawin di Karang Bayangan mengindikasikan bahwa perkawinan antarspesies manta di perairan Raja Ampat mungkin sering terjadi. Meski demikian, hingga kini belum ada dokumentasi yang berhasil merekam proses perkawinan antarspesies manta di daerah tersebut.

Di Raja Ampat, kami juga mengamati ada beberapa individu manta karang yang memiliki ciri-ciri fisik manta oseanik. Sebagai contoh, warna kehitaman di sekitar mulut dan bagian pinggir di pada sisi perut serta benjolan di pangkal ekor bagian atas.

Kami menduga individu-individu ini merupakan manta-manta hibrida, yaitu hasil perkawinan campuran antarspesies yang berbeda. Namun, untuk memastikan keberadaan dan statusnya, diperlukan studi lanjutan menggunakan analisis genetik.

Kasus hibridisasi antarspesies manta masih sangat jarang ditemukan. Sejauh ini hibridasi baru ditemukan pada seekor manta pada Oktober 2012 melalui analisis genetik di Teluk Dungonab, Sudan, Laut Merah. Hingga saat ini, belum diketahui adanya efek negatif dari perkawinan antarspesies ini pada pertumbuhan dan kesehatan manta.

Sekali lagi: lestarikan Raja Ampat!

Fenomena unik dan langka ini hanya mungkin terjadi berkat adanya jejaring kawasan konservasi perairan dan peraturan pengelolaan yang efektif melindungi populasi dan habitat pari manta, sehingga mendukung pertumbuhan dan perkembangan populasi mereka di Raja Ampat.

Patut diingat bahwa Raja Ampat merupakan rumah bagi populasi manta karang terbesar kedua di dunia, sekaligus menjadi habitat penting bagi kedua spesies pari manta.

Dengan demikian, penting bagi kita semua untuk memperkuat upaya konservasi dan pengelolaan pari manta, termasuk melindungi habitat-habitat penting seperti ‘stasiun pembersihan’ dan area makan pari manta di perairan Raja Ampat.

Selain itu, maraknya wisata melihat pari manta di Raja Ampat bisa menjadi peluang besar untuk melibatkan wisatawan melalui sains warga. Para wisatawan dapat mengambil foto pari manta selama mereka menyelam atau snorkeling untuk membantu memantau populasi dan perilaku pari manta.

*Lead Scientist di Elasmobranch Institute Indonesia

Baca juga: Kabar Baik, Alor Terima Dana Rp 29 Miliar untuk Konservasi Terumbu Karang

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
IWIP Libatkan UMKM dalam Rantai Pasok Industri, Nilai Kerja Sama Tembus Rp 4,4 Triliun
IWIP Libatkan UMKM dalam Rantai Pasok Industri, Nilai Kerja Sama Tembus Rp 4,4 Triliun
Swasta
Celios: Pembatasan Izin Smelter Harus Disertai Regulasi dan Peta Dekarbonisasi
Celios: Pembatasan Izin Smelter Harus Disertai Regulasi dan Peta Dekarbonisasi
Pemerintah
COP30 Buka Peluang RI Dapatkan Dana Proyek PLTS 100 GW
COP30 Buka Peluang RI Dapatkan Dana Proyek PLTS 100 GW
Pemerintah
Kemenhut: 6.000 ha TN Kerinci Seblat Dirambah, Satu Orang Jadi Tersangka
Kemenhut: 6.000 ha TN Kerinci Seblat Dirambah, Satu Orang Jadi Tersangka
Pemerintah
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Swasta
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Pemerintah
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
Pemerintah
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Pemerintah
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
LSM/Figur
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Swasta
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Pemerintah
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Pemerintah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pemerintah
Climate Policy: Pangkas Emisi Tak Cukup dengan Jualan Karbon
Climate Policy: Pangkas Emisi Tak Cukup dengan Jualan Karbon
LSM/Figur
COP30: Peta Jalan untuk Hentikan Iklan Bahan Bakar Fosil Disepakati
COP30: Peta Jalan untuk Hentikan Iklan Bahan Bakar Fosil Disepakati
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau