Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Pertemuan Langka Dua Pari Manta, Panggilan Konservasi Laut Raja Ampat

Kompas.com, 3 Maret 2025, 12:23 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Namun, jantan pertama tidak menyerah begitu saja. Awalnya ia tampak perlahan menjauh, namun ternyata ia kembali mendekati manta betina dan mengulangi perilakunya hingga enam kali selama kurang lebih 45 menit.

Pengamatan kami sempat terhenti karena harus naik ke kapal untuk mengganti tabung SCUBA (Self-Contained Underwater Breathing Apparatus)—tangki penyimpanan udara untuk penyelam. Ketika kami turun kembali untuk melanjutkan pengamatan, kedua manta oseanik jantan ternyata sudah menjauh dari terumbu karang. Mereka meninggalkan manta karang betina sendirian di ‘stasiun pembersihan’.

Menariknya, sesaat setelah kedua manta jantan tersebut pergi, warna tubuh manta betina berubah drastis.

Selama interaksi dengan para jantan, tubuh si betina terlihat lebih pucat. Namun setelah ditinggalkan, kami melihat pola warna tubuhnya kembali ke warna normal (chevron) dengan kontras yang lebih jelas—tubuh bagian atas berwarna hitam (gelap) dengan pola putih (terang) di kepala, punggung, dan kedua ujung sayapnya.

Baca juga: Inggris Siapkan Dana Rp 359 Miliar untuk Konservasi Laut Indonesia

Kami berhasil mengamati dan merekam perilaku unik pari manta tersebut di Karang Bayangan yang juga dikenal sebagai Magic Mountain, sebuah gunung laut di perairan Misool, selatan Raja Ampat. Lokasi ini memiliki terumbu karang yang subur dan beberapa ‘stasiun pembersihan’ yang sering dikunjungi oleh kedua spesies pari manta tersebut.

Fenomena pertama di dunia

Fenomena ini dikenal dengan courtship atau perilaku “pacaran” yang acap dilakukan pari manta sebelum kawin (prakawin).

Namun, perilaku prakawin antarspesies di Karang Bayangan ini berbeda dengan ritual prakawin manta karang yang biasanya terjadi. Perkawinan biasanya melibatkan betina yang berukuran lebih besar dan jantan yang berukuran lebih kecil, tapi yang kami lihat justru sebaliknya.

Fenomena ini pertama kali terlihat di Indonesia, bahkan di dunia. Penemuan langka ini telah kami publikasikan di jurnal Diversity pada Mei 2024.

Di Raja Ampat, pengukuran manta dengan drone menunjukkan bahwa ukuran manta karang betina dewasa berkisar antara 324 hingga 372 cm. Sementara, jantan dewasa antara 275 hingga 316 cm.

Meski perilaku di Karang Bayangan ini mirip ritual prakawin, kami menganggap tingkah mereka lebih seperti gangguan dari dua manta oseanik jantan terhadap seekor manta karang betina.

Biasanya, ritual prakawin manta karang diawali dengan beberapa pejantan mengikuti seekor manta betina selama beberapa hari. Proses ini seperti kompetisi alamiah untuk “memenangkan hati” si betina.

Seiring waktu, satu per satu manta jantan biasanya bakal menyerah. Hanya pejantan yang bertahan dan terkuat yang akhirnya berhasil mengawini manta betina.

Pengamatan kami juga sekaligus menjadi dokumentasi pertama soal perubahan warna tubuh manta karang betina di habitat aslinya. Kami menduga perubahan ini merupakan respons terhadap gangguan kedua pejantan, karena warna tubuh betina kembali normal setelah para pejantan pergi.

Perubahan warna seperti ini sebelumnya hanya terlihat pada individu manta yang hidup dalam penangkaran.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kemenhut Tetapkan Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Kemenhut Tetapkan Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Pemerintah
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
LSM/Figur
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
Pemerintah
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Pemerintah
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
LSM/Figur
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
Pemerintah
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
LSM/Figur
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
LSM/Figur
Dunia Sepakat Hapus Tambalan Gigi Merkuri pada 2034
Dunia Sepakat Hapus Tambalan Gigi Merkuri pada 2034
Pemerintah
Fokus Perdagangan Karbon, Misi RI di COP 30 Dinilai Terlalu Jualan
Fokus Perdagangan Karbon, Misi RI di COP 30 Dinilai Terlalu Jualan
LSM/Figur
Pulau Obi Jadi Episentrum Baru Ekonomi Maluku Utara
Pulau Obi Jadi Episentrum Baru Ekonomi Maluku Utara
Swasta
Dari Gaza hingga Ukraina, Alam Jadi Korban Sunyi Konflik Bersenjata
Dari Gaza hingga Ukraina, Alam Jadi Korban Sunyi Konflik Bersenjata
Pemerintah
Cacing Tanah Jadi Sekutu Tak Terduga dalam Perang Lawan Polusi Plastik
Cacing Tanah Jadi Sekutu Tak Terduga dalam Perang Lawan Polusi Plastik
LSM/Figur
Subsidi LPG 3 Kg Diproyeksikan Turun 21 Persen, Jaringan Gas Jadi Alternatifnya
Subsidi LPG 3 Kg Diproyeksikan Turun 21 Persen, Jaringan Gas Jadi Alternatifnya
LSM/Figur
Laut Kunci Atasi Krisis Pangan Dunia, tapi Indonesia Tak Serius Menjaga
Laut Kunci Atasi Krisis Pangan Dunia, tapi Indonesia Tak Serius Menjaga
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau