JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup, Novrizal Tahar, menyatakan bahwa pihaknya melakukan kontrol agar insinerator bekerja tanpa dampak negatif bagi lingkungan.
Dia menegaskan, KLH telah menetapkan baku mutu emisi terhadap teknologi termal pengolahan sampah.
“Karena emisi yang tidak memenuhi baku mutu tentu akan berdampak terhadap kesehatan masyarakat, dan juga terhadap pencemaran lingkungan,” ujar Novrizal saat dihubungi, Rabu (5/3/2025).
Selain itu, pihaknya menerbitkan sertifikasi registrasi teknologi ramah lingkungan yang merupakan skrining awal penerapan teknologi.
“Ketiga, secara berkala dilakukan kegiatan pemantauan dan pengawasan,” ucap Novrizal.
Dia menyatakan, tidak semua TPS dilengkapi insinerator. Pengolahan sampah yang mulai banyak diadopsi ialah sistem material recovery technology atau recycling.
Baca juga: Menteri LH Akui, Kebanyakan Incinerator di TPA Belum Sesuai Baku Mutu
“(Pengolahan sampah) berbagai macam, di antaranya material recovery technology, composting, RDF technology, dan lainnya,” papar Novrizal.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mengakui bahwa kebanyakan alat pembakar limbah padat, seperti insinerator, belum sesuai baku mutu.
"Incinerator yang dibangun ini sebagian besar masih belum memenuhi baku mutunya. Harusnya, suhu minimal kan 800 (derajat celsius) dan tertutup, tidak boleh dibuka," ujar Hanif saat ditemui di TPS3R Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara, Senin (3/3/2025).
Mesin yang tidak tertutup dan membakar dengan optimal itu, berisiko menimbulkan dioksin dan furan, senyawa organik yang sangat beracun serta bersifat karsinogenik.
Senyawa tersebut bisa bertahan di udara mencapai 30 tahun di udara sehingga berpotensi memengaruhi kesehatan manusia.
Baca juga: Teknologi Termal Pengelolaan Sampah, Solusi Nyata atau Palsu?
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya