Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Risiko, KLH Tetapkan Baku Mutu dan Awasi Pemakaian Insinerator

Kompas.com - 05/03/2025, 13:16 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup, Novrizal Tahar, menyatakan bahwa pihaknya melakukan kontrol agar insinerator bekerja tanpa dampak negatif bagi lingkungan.

Dia menegaskan, KLH telah menetapkan baku mutu emisi terhadap teknologi termal pengolahan sampah. 

“Karena emisi yang tidak memenuhi baku mutu tentu akan berdampak terhadap kesehatan masyarakat, dan juga terhadap pencemaran lingkungan,” ujar Novrizal saat dihubungi, Rabu (5/3/2025).

Selain itu, pihaknya menerbitkan sertifikasi registrasi teknologi ramah lingkungan yang merupakan skrining awal penerapan teknologi. 

“Ketiga, secara berkala dilakukan kegiatan pemantauan dan pengawasan,” ucap Novrizal. 

Dia menyatakan, tidak semua TPS dilengkapi insinerator. Pengolahan sampah yang mulai banyak diadopsi ialah sistem material recovery technology atau recycling.

Baca juga: Menteri LH Akui, Kebanyakan Incinerator di TPA Belum Sesuai Baku Mutu

“(Pengolahan sampah) berbagai macam, di antaranya material recovery technology, composting, RDF technology, dan lainnya,” papar Novrizal.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mengakui bahwa kebanyakan alat pembakar limbah padat, seperti insinerator, belum sesuai baku mutu.

"Incinerator yang dibangun ini sebagian besar masih belum memenuhi baku mutunya. Harusnya, suhu minimal kan 800 (derajat celsius) dan tertutup, tidak boleh dibuka," ujar Hanif saat ditemui di TPS3R Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara, Senin (3/3/2025).

Mesin yang tidak tertutup dan membakar dengan optimal itu, berisiko menimbulkan dioksin dan furan, senyawa organik yang sangat beracun serta bersifat karsinogenik.

Senyawa tersebut bisa bertahan di udara mencapai 30 tahun di udara sehingga berpotensi memengaruhi kesehatan manusia.

Baca juga: Teknologi Termal Pengelolaan Sampah, Solusi Nyata atau Palsu?

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

RI Dapat Kucuran Dana dari Australia untuk Produksi Hidrogen

RI Dapat Kucuran Dana dari Australia untuk Produksi Hidrogen

Pemerintah
UE Longgarkan Target Emisi Produsen Mobil

UE Longgarkan Target Emisi Produsen Mobil

Pemerintah
Menakar Potensi Bangunan Ramah Lingkungan untuk Cegah Banjir di Jakarta

Menakar Potensi Bangunan Ramah Lingkungan untuk Cegah Banjir di Jakarta

Pemerintah
Ekspansi Sawit: Peluang Ekonomi yang Mengancam Lingkungan?

Ekspansi Sawit: Peluang Ekonomi yang Mengancam Lingkungan?

Pemerintah
Tanaman Pangan Penting Dunia Terancam Punah karena Pemanasan Global

Tanaman Pangan Penting Dunia Terancam Punah karena Pemanasan Global

Pemerintah
Banjir Parah, Apa Sebenarnya Hubungannya dengan Perubahan Iklim?

Banjir Parah, Apa Sebenarnya Hubungannya dengan Perubahan Iklim?

Pemerintah
Cegah Mubazir Makanan Selama Ramadhan, Bapanas Serukan Gerakan Selamatkan Pangan 

Cegah Mubazir Makanan Selama Ramadhan, Bapanas Serukan Gerakan Selamatkan Pangan 

Pemerintah
'Green Property' Jadi Solusi Atasi Perubahan Iklim di Perkotaan

"Green Property" Jadi Solusi Atasi Perubahan Iklim di Perkotaan

Pemerintah
Tak Ekonomis dan Beremisi, Proyek DME Batu Bara Diminta Dievaluasi

Tak Ekonomis dan Beremisi, Proyek DME Batu Bara Diminta Dievaluasi

LSM/Figur
Produk Bahan Bangunan Ramah Lingkungan Lebih Diminati Konsumen di Indonesia

Produk Bahan Bangunan Ramah Lingkungan Lebih Diminati Konsumen di Indonesia

Swasta
Viva Apotek dan Benih Baik Bersinergi, Hadirkan Bantuan Kesehatan untuk Masyarakat

Viva Apotek dan Benih Baik Bersinergi, Hadirkan Bantuan Kesehatan untuk Masyarakat

Swasta
PLN Rilis 592 'Renewable Energy Ceritificate' untuk Industri Sawit

PLN Rilis 592 "Renewable Energy Ceritificate" untuk Industri Sawit

Pemerintah
Tekan Risiko, KLH Tetapkan Baku Mutu dan Awasi Pemakaian Insinerator

Tekan Risiko, KLH Tetapkan Baku Mutu dan Awasi Pemakaian Insinerator

Pemerintah
Permintaan Bahan Bakar Nabati Diprediksi Melonjak Dua Kali Lipat pada 2050

Permintaan Bahan Bakar Nabati Diprediksi Melonjak Dua Kali Lipat pada 2050

LSM/Figur
Atasi Krisis Air Bersih, BCA dan PPBI Hadirkan Sumur Bor di Kupang Tengah

Atasi Krisis Air Bersih, BCA dan PPBI Hadirkan Sumur Bor di Kupang Tengah

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau