Dalam hal ini, peneliti memanfaatkan kapal selam Limiting Factor, yang dibuat oleh Triton Submarines.
Kendaraan itu mampu membawa dua penumpang ke palung laut terdalam.
Selama pemeriksaan dasar laut, kapal bergerak perlahan sekitar 1,8 kilometer per jam untuk memperoleh gambar berkualitas baik.
Limiting Factor mampu menempuh jarak yang setara dengan 650 meter dalam garis lurus, selama 43 menit berada di dekat dasar.
"Pada setiap penyelaman, biasanya lebih banyak waktu dihabiskan untuk turun dan naik kendaraan kembali ke permukaan daripada memeriksa dasar. Setiap penyelaman lengkap biasanya memakan waktu beberapa jam," catat Canals.
Baca juga:
Teknologi ini memungkinkan penghitungan kepadatan sampah laut di dasar palung, meskipun tidak terdeteksi dampak signifikan terhadap kehidupan laut.
Tidak seperti tempat-tempat populer lainnya, seperti pantai atau garis pantai, dasar laut --seperti Calypso, sebagian besar masih belum diketahui oleh masyarakat secara keseluruhan, yang membuatnya sulit untuk meningkatkan kesadaran sosial dan politik tentang konservasi wilayah tersebut
Sementara itu Laut Mediterania sendiri merupakan salah satu laut yang paling tercemar oleh sampah laut dan paling terdampak oleh masalah lingkungan.
Salah satu penyebabnya adalah Laut Mediterania merupakan laut tertutup, dikelilingi oleh manusia, dengan lalu lintas maritim yang padat dan aktivitas penangkapan ikan yang meluas.
Bukti yang diberikan oleh penelitian ini pun seharusnya dapat meningkatkan upaya global, dan khususnya di Mediterania, untuk mengurangi pembuangan limbah, terutama plastik di lingkungan alam dan akhirnya di laut.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya