Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKP Siapkan Peta Nasional Terumbu Karang dan Padang Lamun, Diluncurkan Akhir 2025

Kompas.com - 01/08/2025, 10:55 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sedang menyusun peta nasional terkait sebaran ekosistem terumbu karang dan padang lamun.

Direktur Konservasi Ekosistem KKP, Firdaus Agung, menyampaikan peta tersebut masih divalidasi publik dengan melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan mitra konservasi di Indonesia. Targetnya, peta nasional terumbu karang dan padang lamun diluncurkan akhir 2025.

“Validasi ini merupakan tonggak terbangunnya jejaring pemangku kepentingan dalam mewujudkan pemutakhiran data peta terumbu karang dan padang lamun Indonesia," ujar Firdaus dalam keterangannya, Kamis (31/7/2025).

Baca juga: Mengapa Terumbu Karang yang Cantik Mendorong Konservasi yang Lebih Kuat

"Selain itu juga untuk mendukung rencana aksi nasional, dan pengembangan kegiatan pengelolaan ekosistem terumbu karang dan padang lamun nasional," imbuh dia.

Ia menyebut, peta nasional terumbu karang dan padang lamun Indonesia sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) KP Nomor 1 Tahun 2025 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon Biru (NEK) Sektor Kelautan. Serta Permen KP Nomor 2 Tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kerja.

"Ini termasuk pengelolaan karbon biru, penyusunan daya dukung dan daya tampung, pengendalian pemanfaatan, serta perizinan pemanfaatan kawasan konservasi," jelas Firdaus.

Tujuan lainnya, untuk memangkas emisi karbon. Sementara itu, Direktur Program Kelautan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), Muhammad Ilman, mengungkapkan kehadiran peta ini diharapkan dapat menjadi fondasi pengelolaan laut berkelanjutan.

Baca juga: Tambang Ganggu Ekosistem Terumbu Karang, Ancam Ikan Napoleon

“Kolaborasi lintas sektor dalam penyusunan peta ini menjadi contoh nyata sinergi ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebijakan demi masa depan laut Indonesia,” tutur Ilman.

Adapun dalam penyusunannya, KKP mendapatkan pendanaan dari The David and Lucile Packard Foundation, kemitraan yang terdiri dari Universitas Gajah Mada, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Badan Informasi Geospasial, Unversitas Hasanuddin, University of Queensland Australia, dan YKAN melalui Program Koralestari.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Simpan Satwa Dilindungi Secara Ilegal, Pria di Karawang Terancam 15 Tahun Penjara
Simpan Satwa Dilindungi Secara Ilegal, Pria di Karawang Terancam 15 Tahun Penjara
Pemerintah
Cegah Stunting, IPB Beri Penyuluhan ke Masyarakat di Cirebon
Cegah Stunting, IPB Beri Penyuluhan ke Masyarakat di Cirebon
Pemerintah
BRIN: 10 Tahun Terakhir Luas Ekosistem Mangrove di Semarang Kian Turun
BRIN: 10 Tahun Terakhir Luas Ekosistem Mangrove di Semarang Kian Turun
Pemerintah
Pembudi Daya Udang di Indonesia Masih Abaikan Sertifikasi CBIB
Pembudi Daya Udang di Indonesia Masih Abaikan Sertifikasi CBIB
Pemerintah
ASRI dan WCI Tanamkan Kesadaran Pentingnya Pilah Sampah ke Generasi Muda
ASRI dan WCI Tanamkan Kesadaran Pentingnya Pilah Sampah ke Generasi Muda
Swasta
Tantangan Baru Brand Mewah: Isu ESG dan Transparansi yang Mendesak
Tantangan Baru Brand Mewah: Isu ESG dan Transparansi yang Mendesak
Pemerintah
Pemerintah Rancang Zonasi untuk Rehabilitasi Mangrove di Indonesia
Pemerintah Rancang Zonasi untuk Rehabilitasi Mangrove di Indonesia
Pemerintah
Microsoft Gelontorkan 6 Miliar Dolar AS Demi Komputasi AI Berbasis Energi Terbarukan
Microsoft Gelontorkan 6 Miliar Dolar AS Demi Komputasi AI Berbasis Energi Terbarukan
Swasta
Krisis Iklim Picu Kenaikan Risiko Penularan Virus Mematikan dari Kelelawar
Krisis Iklim Picu Kenaikan Risiko Penularan Virus Mematikan dari Kelelawar
LSM/Figur
Krisis Iklim dan Banjir Picu Kenaikan Kasus Penyakit yang Dibawa Tikus
Krisis Iklim dan Banjir Picu Kenaikan Kasus Penyakit yang Dibawa Tikus
LSM/Figur
Kredit Karbon Dinilai Gagal Kurangi Emisi Perusahaan, Studi Ungkap
Kredit Karbon Dinilai Gagal Kurangi Emisi Perusahaan, Studi Ungkap
Pemerintah
Plastik Nano Terdeteksi di Sayuran, Pertama dalam Sejarah
Plastik Nano Terdeteksi di Sayuran, Pertama dalam Sejarah
LSM/Figur
Waste4Change Tekan 28,8 Juta Kg Emisi CO2, Dorong Ekonomi Sirkular dan Green Jobs
Waste4Change Tekan 28,8 Juta Kg Emisi CO2, Dorong Ekonomi Sirkular dan Green Jobs
Swasta
Banjir Adalah Politik: Soliditas Kita Melawan Bisa Jadi Jalan Keluar
Banjir Adalah Politik: Soliditas Kita Melawan Bisa Jadi Jalan Keluar
LSM/Figur
BNPB Minta Daerah Tanggap Peralihan Musim, Tingkatkan Mitigasi Bencana
BNPB Minta Daerah Tanggap Peralihan Musim, Tingkatkan Mitigasi Bencana
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau