Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksekutif Perusahaan Setuju Aktivitas Keberlanjutan Bisa Dongkrak Penjualan

Kompas.com, 13 Maret 2025, 18:57 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber ESG Today

KOMPAS.com - Pemimpin bisnis melihat berbagai manfaat dari aktivitas keberlanjutan di perusahaan mereka. Lebih dari 60 persen eksekutif perusahaan melaporkan adanya peningkatan penjualan lebih tinggi karena aktivitas keberlanjutan.

Hasil tersebut merupakan temuan dari survei baru terhadap 320 profesional senior, termasuk di tingkat C-Suite, Direktur, dan Manajemen di berbagai sektor dan lapangan yang dirilis oleh ERM Sustainability Institute, Salesforce, GlobeScan, Accounting for Sustainability, dan SustainableIT.org.

Survei juga menemukan hasil lain yang terkait dengan aktivitas keberlanjutan perusahaan.

Baca juga: Lestari Award 2025 Menebar Inspirasi Keberlanjutan dengan Tiga Inovasi

Dikutip dari ESG Today, Kamis (13/3/2025) survei mencatat dua pertiga eksekutif melaporkan bahwa keberlanjutan sangat penting bagi keberhasilan komersial perusahaan mereka. Manfaat utama yang dilaporkan termasuk peningkatan merek dan reputasi.

Para pemimpin bisnis juga menyebutkan manfaat operasional utama dari tindakan keberlanjutan, termasuk daya tarik dan retensi karyawan yang dilaporkan oleh 61 persen eksekutif.

Selain itu, 56 persen responden mengatakan bahwa tindakan keberlanjutan membantu mendorong ketahanan rantai pasokan, naik dari 44 persen di tahun lalu.

Kendati manfaatnya dirasakan, hanya 37 persen responden yang melaporkan bahwa keberlanjutan terintegrasi ke dalam strategi bisnis inti perusahaan mereka.

Lebih lanjut, keuangan dan teknologi dipandang sebagai fungsi utama dalam perusahaan untuk kemajuan keberlanjutan.

Dalam fungsi itu, 61 persen pemimpin keuangan dan 46 persen teknologi informasi mengatakan bahwa pertimbangan keberlanjutan berada di peringkat tinggi atau sangat tinggi dalam pengambilan keputusan mereka.

Meski keuangan dan teknologi merupakan hal yang penting bagi tindakan keberlanjutan, namun responden melaporkan tingkat kepercayaan yang rendah terhadap keterampilan keberlanjutan mereka, dengan hanya 32 persen pemimpin keuangan dan 23 persen TI yang melaporkan pemahaman keberlanjutan tinggi atau sangat tinggi.

Baca juga: Meski Politik Labil, 92 Persen CFO Tetap Niat Investasi Keberlanjutan

Selain itu, laporan menemukan bahwa hanya sekitar 30 persen perusahaan yang memiliki akses ke data keberlanjutan berkualitas tinggi, naik sedikit dari 27 persen tahun lalu.

Laporan mencatat pula, saat ini sangat sedikit eksekutif yang melihat manfaat keberlanjutan dari kecerdasan buatan (AI).

Hanya 6 persen responden yang mengatakan bahwa AI telah memberikan nilai yang signifikan untuk keberlanjutan, sementara 50 persen mengantisipasi bahwa AI akan menjadi lebih bermanfaat untuk keberlanjutan selama 2 tahun ke depan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
KLH Bakal Periksa 100 Unit Usaha Imbas Banjir Sumatera
KLH Bakal Periksa 100 Unit Usaha Imbas Banjir Sumatera
Pemerintah
Tambang Energi Terbarukan Picu Deforestasi Global, Indonesia Terdampak
Tambang Energi Terbarukan Picu Deforestasi Global, Indonesia Terdampak
LSM/Figur
Food Estate di Papua Jangan Sampai Ganggu Ekosistem
Food Estate di Papua Jangan Sampai Ganggu Ekosistem
LSM/Figur
Perjanjian Plastik Global Dinilai Mandek, Ilmuwan Minta Negara Lakukan Aksi Nyata
Perjanjian Plastik Global Dinilai Mandek, Ilmuwan Minta Negara Lakukan Aksi Nyata
LSM/Figur
Cegah Kematian Gajah akibat Virus, Kemenhut Datangkan Dokter dari India
Cegah Kematian Gajah akibat Virus, Kemenhut Datangkan Dokter dari India
Pemerintah
Indonesia Rawan Bencana, Penanaman Pohon Rakus Air Jadi Langkah Mitigasi
Indonesia Rawan Bencana, Penanaman Pohon Rakus Air Jadi Langkah Mitigasi
LSM/Figur
Hujan Lebat Diprediksi Terjadi hingga 29 Desember 2025, Ini Penjelasan BMKG
Hujan Lebat Diprediksi Terjadi hingga 29 Desember 2025, Ini Penjelasan BMKG
Pemerintah
Kebakaran, Banjir, dan Panas Ekstrem Warnai 2025 akibat Krisis Iklim
Kebakaran, Banjir, dan Panas Ekstrem Warnai 2025 akibat Krisis Iklim
LSM/Figur
Perdagangan Ikan Global Berpotensi Sebarkan Bahan Kimia Berbahaya, Apa Itu?
Perdagangan Ikan Global Berpotensi Sebarkan Bahan Kimia Berbahaya, Apa Itu?
LSM/Figur
Katak Langka Dilaporkan Menghilang di India, Diduga Korban Fotografi Tak Bertanggungjawab
Katak Langka Dilaporkan Menghilang di India, Diduga Korban Fotografi Tak Bertanggungjawab
LSM/Figur
Belajar dari Banjir Sumatera, Daerah Harus Siap Hadapi Siklon Tropis Saat Nataru 2026
Belajar dari Banjir Sumatera, Daerah Harus Siap Hadapi Siklon Tropis Saat Nataru 2026
LSM/Figur
KUR UMKM Korban Banjir Sumatera Akan Diputihkan, tapi Ada Syaratnya
KUR UMKM Korban Banjir Sumatera Akan Diputihkan, tapi Ada Syaratnya
Pemerintah
Kementerian UMKM Sebut Produk China Lebih Disukai Dibanding Produk Indonesia, Ini Sebabnya
Kementerian UMKM Sebut Produk China Lebih Disukai Dibanding Produk Indonesia, Ini Sebabnya
Pemerintah
Walhi Sebut Banjir Sumatera Bencana yang Direncanakan, Soroti Izin Tambang dan Sawit
Walhi Sebut Banjir Sumatera Bencana yang Direncanakan, Soroti Izin Tambang dan Sawit
LSM/Figur
Perubahan Iklim Berpotensi Mengancam Kupu-kupu dan Tanaman
Perubahan Iklim Berpotensi Mengancam Kupu-kupu dan Tanaman
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau