KOMPAS.com - Pemimpin bisnis melihat berbagai manfaat dari aktivitas keberlanjutan di perusahaan mereka. Lebih dari 60 persen eksekutif perusahaan melaporkan adanya peningkatan penjualan lebih tinggi karena aktivitas keberlanjutan.
Hasil tersebut merupakan temuan dari survei baru terhadap 320 profesional senior, termasuk di tingkat C-Suite, Direktur, dan Manajemen di berbagai sektor dan lapangan yang dirilis oleh ERM Sustainability Institute, Salesforce, GlobeScan, Accounting for Sustainability, dan SustainableIT.org.
Survei juga menemukan hasil lain yang terkait dengan aktivitas keberlanjutan perusahaan.
Baca juga: Lestari Award 2025 Menebar Inspirasi Keberlanjutan dengan Tiga Inovasi
Dikutip dari ESG Today, Kamis (13/3/2025) survei mencatat dua pertiga eksekutif melaporkan bahwa keberlanjutan sangat penting bagi keberhasilan komersial perusahaan mereka. Manfaat utama yang dilaporkan termasuk peningkatan merek dan reputasi.
Para pemimpin bisnis juga menyebutkan manfaat operasional utama dari tindakan keberlanjutan, termasuk daya tarik dan retensi karyawan yang dilaporkan oleh 61 persen eksekutif.
Selain itu, 56 persen responden mengatakan bahwa tindakan keberlanjutan membantu mendorong ketahanan rantai pasokan, naik dari 44 persen di tahun lalu.
Kendati manfaatnya dirasakan, hanya 37 persen responden yang melaporkan bahwa keberlanjutan terintegrasi ke dalam strategi bisnis inti perusahaan mereka.
Lebih lanjut, keuangan dan teknologi dipandang sebagai fungsi utama dalam perusahaan untuk kemajuan keberlanjutan.
Dalam fungsi itu, 61 persen pemimpin keuangan dan 46 persen teknologi informasi mengatakan bahwa pertimbangan keberlanjutan berada di peringkat tinggi atau sangat tinggi dalam pengambilan keputusan mereka.
Meski keuangan dan teknologi merupakan hal yang penting bagi tindakan keberlanjutan, namun responden melaporkan tingkat kepercayaan yang rendah terhadap keterampilan keberlanjutan mereka, dengan hanya 32 persen pemimpin keuangan dan 23 persen TI yang melaporkan pemahaman keberlanjutan tinggi atau sangat tinggi.
Baca juga: Meski Politik Labil, 92 Persen CFO Tetap Niat Investasi Keberlanjutan
Selain itu, laporan menemukan bahwa hanya sekitar 30 persen perusahaan yang memiliki akses ke data keberlanjutan berkualitas tinggi, naik sedikit dari 27 persen tahun lalu.
Laporan mencatat pula, saat ini sangat sedikit eksekutif yang melihat manfaat keberlanjutan dari kecerdasan buatan (AI).
Hanya 6 persen responden yang mengatakan bahwa AI telah memberikan nilai yang signifikan untuk keberlanjutan, sementara 50 persen mengantisipasi bahwa AI akan menjadi lebih bermanfaat untuk keberlanjutan selama 2 tahun ke depan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya