KOMPAS.com - Gletser terbesar di Pegunungan Alpen, Aletsch, diprediksi bisa menghilang seluruhnya pada 2100 akibat pemanasan global.
Meski demikian, gletser yang terletak di Swiss masih bisa diselamatkan sebagian asalkan suhu Bumi tak naik sampai 2 derajat celsius.
Hal tersebut mengemuka dalam studi terbaru, di mana Direktur Pemantauan Gletser Swiss (GLAMOS) Matthias Huss menjadi salah satu timnya.
Baca juga: Massa Gletser Seluruh Dunia Kembali Menyusut Imbas Perubahan Iklim
Gletser Aletsch memiliki panjangnya 20 kilometer dan massa 10 miliar ton, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (21/3/2025).
Gletser tersebut dapat dilihat melalui platform pengamatan Junfraujoch pada ketinggian 3.454 meter di atas permukaan laut.
Setiap tahunnya, lebih dari satu juta orang mengunjungi platform tersebut untuk melihat keindahan panorama di sana dan Gletser Aletsch.
"Sangat mungkin bahwa hampir semua gletser akan hilang dan saya sangat berharap bahwa Gletser Aletsch pada ketinggian setinggi ini, kita mungkin dapat melestarikan sebagian esnya," kata Huss.
Baca juga: Gletser Pertama di Dunia yang Mati Akibat Perubahan Iklim
Dalam skenario tanpa mitigasi iklim, tiga anak sungainya yang berbeda yang menyatu menjadi sungai es yang luas akan lenyap.
Namun, jika pemanasan global bertahan di bawah 2 derajat celsius, Huss menuturkan sungai es tersebut akan bertahan, meskipun jauh lebih pendek dan lebih tipis.
Kendati demikian, hal tersebut dapat secara signifikan mengurangi kenaikan permukaan laut yang mengancam.
"Khususnya, gletser di atas 3.000 meter di atas permukaan laut dapat dipertahankan dalam jangka panjang," kata Akademi Ilmu Pengetahuan Swiss tentang skenario kedua.
Baca juga: Permukaan Air Laut Naik 2 Cm Hanya dari Pencairan Gletser
Penelitian tersebut tidak menyebutkan skenario mana yang lebih mungkin.
Akan tetapi ahli glasiologi Swiss Andreas Linsbauer mengatakan, mungkin ada di antara keduanya.
Lebih dari separuh gletser di Pegunungan Alpen berada di Swiss. Di sisi lain, suhu di sana meningkat sekitar dua kali lipat dari rata-rata global akibat perubahan iklim.
Volume gletser telah turun hampir 40 persen sejak tahun 2000.
Baca juga: PBB Tetapkan 2025 Jadi Tahun Internasional Pelestarian Gletser
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya