Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan PBB: Kembangkan AI, Raksasa Teknologi Picu Lonjakan Emisi 150 Persen

Kompas.com - 06/06/2025, 17:03 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Laporan PBB mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan teknologi besar yang bergerak di bidang kecerdasan buatan (AI) secara tidak langsung telah menyebabkan lonjakan emisi karbon yang sangat besar.

Laporan dari International Telecommunication Union (ITU), badan PBB untuk teknologi digital, secara spesifik menuding bahwa penggunaan kecerdasan buatan oleh empat perusahaan teknologi besar yaitu Amazon, Microsoft, Alphabet/Google, dan Meta telah menyebabkan peningkatan drastis emisi karbon secara tidak langsung sebanyak 150 persen dalam tiga tahun terakhir.

Penyebab utamanya adalah konsumsi listrik yang sangat besar yang dibutuhkan oleh pusat data mereka untuk menjalankan operasi AI yang intensif.

Baca juga: Terobosan AI Google, Pangkas Emisi Lampu Lalu Lintas

Emisi tidak langsung mencakup emisi yang dihasilkan oleh listrik yang dibeli, uap, pemanas, dan pendingin yang dikonsumsi oleh suatu perusahaan.

Melansir Reuters, Jumat (6/6/2025) menurut laporan tersebut emisi karbon operasional Amazon tumbuh paling tinggi sebesar 182 persen pada tahun 2023 dibandingkan dengan tiga tahun sebelumnya, diikuti oleh Microsoft sebesar 155 persen, Meta sebesar 145 persen, dan Alphabet sebesar 138 persen.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

ITU melacak emisi gas rumah kaca dari 200 perusahaan digital terkemuka antara tahun 2020 dan 2023.

Meta, yang memiliki Facebook dan WhatsApp, mengatakan bahwa perusahaan tersebut berupaya untuk mengurangi emisi, energi, dan air yang digunakan untuk memberi daya pada pusat datanya.

Baca juga: Bagaimana AI Membantu Industri Mode Kurangi Limbah Tekstil?

Amazon mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memberi daya pada operasinya secara lebih berkelanjutan dengan berinvestasi dalam proyek energi bebas karbon baru, termasuk energi nuklir dan terbarukan.

Sedangkan Microsoft menyebut pihaknya telah menggandakan tingkat penghematan daya tahun lalu dan beralih ke desain pendingin cair tingkat chip, alih-alih sistem pendingin tradisional, untuk mengurangi energi di pusat datanya.

Seiring meningkatnya investasi dalam AI, emisi karbon dari sistem AI diperkirakan menghasilkan emisi hingga 102,6 juta ton setara karbon dioksida per tahun.

Pusat data yang dibutuhkan untuk pengembangan AI juga dapat memberikan tekanan pada infrastruktur energi yang ada.

"Pertumbuhan pesat kecerdasan buatan mendorong peningkatan tajam dalam permintaan listrik global, dengan penggunaan listrik oleh pusat data meningkat empat kali lebih cepat daripada peningkatan konsumsi listrik secara keseluruhan," demikian temuan laporan tersebut.

Laporan tersebut juga menyoroti bahwa meskipun semakin banyak perusahaan digital yang telah menetapkan target emisi, ambisi tersebut belum sepenuhnya terwujud dalam pengurangan emisi yang sebenarnya.

Baca juga: Tata Kelola AI Prioritas Baru Investor, Resolusi Iklim Kurang Diminati

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Lingkungan Kotor dan Banjir Picu Leptospirosis, Pakar: Ini Bukan Hanya Soal Tikus
Lingkungan Kotor dan Banjir Picu Leptospirosis, Pakar: Ini Bukan Hanya Soal Tikus
Swasta
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
BUMN
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Pemerintah
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Pemerintah
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
LSM/Figur
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
LSM/Figur
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Pemerintah
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
Pemerintah
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
LSM/Figur
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Swasta
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Pemerintah
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Pemerintah
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
LSM/Figur
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
BUMN
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau