Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumput Laut Bisa Menjadi Pengganti Panel Surya untuk Hasilkan Energi

Kompas.com - 16/06/2025, 21:30 WIB
Eriana Widya Astuti,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Memasang panel surya di atap bukan lagi satu-satunya cara untuk menghadirkan energi bersih dalam kehidupan sehari-hari.

Sebuah tim internasional yang dipimpin oleh Institut Ilmu Material Spanyol (ICMM-CSIC) bersama mitra dari Korea Selatan berhasil menciptakan lembaran berbusa.

Sekilas bentuknya mirip bahan pembungkus, tetapi sebenarnya memiliki tiga fungsi sekaligus: menjadi isolator panas, mengubah tekanan atau getaran menjadi listrik, dan tahan terhadap api langsung.

Bahan ini dibuat dari sodium alginate—zat dari rumput laut cokelat—yang dicampur dengan lembaran tipis titanium-karbida (MXene). Campuran ini dibekukan dan dikeringkan hingga menjadi balok ringan seperti busa polistirena.

Berdasarkan sampel yang ada di laboratorium, bahan ini hanya memiliki kerapatan 0,02 gram per sentimeter kubik. Meski sangat ringan, kemampuannya menghantarkan panas 15 persen lebih baik dari papan poliuretan biasa. Saat diinjak, busa ini bisa menghasilkan tegangan hingga 380 volt.

Ketika dibakar api dengan suhu 870 derajat Celsius, bahan ini mampu memadamkan api sendiri dalam waktu kurang dari dua detik, sekaligus menyalakan lampu LED tanpa mengeluarkan asap beracun.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Tiga Fungsi dalam Satu Bahan

Alginat yang biasanya digunakan untuk mengentalkan es krim atau membalut luka, kini juga bisa berfungsi sebagai bahan tahan api alami. Selain itu, strukturnya yang berpori dari pembekuan mampu membuat panas mengalir lebih lambat.

Sementara itu, lembaran MXene membentuk jalur konduktif di dalam bahan ini. Ketika busa ditekuk atau ditekan, gesekan antara permukaan MXene dan alginat menghasilkan listrik lewat efek triboelektrik. Berdasarkan uji laboratorium, busa ini mampu menyalakan 20 lampu LED.

MXene juga bisa menjadi sensor panas. Di atas suhu 200 derajat Celsius, resistansinya turun drastis. Dengan menambahkan sirkuit sederhana, panel ini bisa otomatis menyalakan atau memutus aliran listrik saat suhu mendekati titik nyala api, tanpa komponen tambahan.

Jika bisa diproduksi secara massal, panel ini bisa menjadi dinding dalam yang cerdas: mengubah benturan seperti pintu dibanting menjadi energi untuk sensor, dan memberi peringatan kebakaran otomatis. Tanpa kabel tambahan.

Bukan Makhluk Hidup, Tapi Ramah Lingkungan

Rumput laut memang tidak hidup setelah diproses. Ia dihancurkan menjadi sodium alginat, lalu dicampur dengan kalsium untuk membentuk bahan padat yang bisa terurai alami. Bahan ini tidak berfotosintesis atau membusuk seperti biomassa mentah.

Namun, jika dibakar, busa ini hanya menjadi abu yang tidak beracun dan menghasilkan jauh lebih sedikit zat berbahaya dibandingkan busa tahan api biasa yang mengandung bromin.

Keuntungan lingkungan lainnya, MXene berasal dari budidaya rumput laut, yang mama budidaya tersebut mampu menyerap karbon tanpa butuh pupuk atau lahan.

Memang, sampai saat ini proses pembuatan MXene masih boros energi. Tapi peneliti menyebut MXene bisa didaur ulang menjadi pigmen titanium dioksida, jadi siklus materialnya bisa lebih tertutup.

Papan poliuretan dijual sekitar 1 dollar AS per kilogram, tapi butuh tambahan bahan kimia berbromin agar tahan api dan bisa meleleh di suhu 350 derajat Celsius.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
Pemerintah
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
LSM/Figur
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Swasta
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Pemerintah
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Pemerintah
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
LSM/Figur
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
BUMN
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
LSM/Figur
Menteri LH Minta Perusahaan Bantu Kelola Sampah Warga Pakai Dana CSR
Menteri LH Minta Perusahaan Bantu Kelola Sampah Warga Pakai Dana CSR
Pemerintah
Lumba-Lumba Muncul di Laut Jakarta, Jadi Momentum Perkuat Perlindungan Perairan
Lumba-Lumba Muncul di Laut Jakarta, Jadi Momentum Perkuat Perlindungan Perairan
LSM/Figur
Kemenperin Dorong Industri Lapor Emisi Lewat SIINas
Kemenperin Dorong Industri Lapor Emisi Lewat SIINas
Pemerintah
Pertamina Gandeng Kelompok Tani Hutan Perkuat Perhutanan Sosial
Pertamina Gandeng Kelompok Tani Hutan Perkuat Perhutanan Sosial
BUMN
Pemerintah Resmikan Pasar Perdagangan Sertifikat EBT ICDX
Pemerintah Resmikan Pasar Perdagangan Sertifikat EBT ICDX
Swasta
Perubahan Iklim, Situs Warisan Dunia Terancam Kekeringan atau Banjir
Perubahan Iklim, Situs Warisan Dunia Terancam Kekeringan atau Banjir
LSM/Figur
Ancaman Tersembunyi Perubahan Iklim, Bikin Nutrisi Makanan Turun
Ancaman Tersembunyi Perubahan Iklim, Bikin Nutrisi Makanan Turun
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau