Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Riset dan Inovasi di Bidang Kesehatan, Kalbe Gelar RKSA 2025

Kompas.com, 24 Juli 2025, 15:03 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kalbe Farma Tbk menggelar Ristek Kalbe Science Award (RKSA) 2025, sebuah inisiatif yang mendorong sinergi riset dan inovasi di bidang kesehatan agar tidak berhenti di laboratorium, namun bisa memberi dampak nyata kepada masyarakat.

Abi Nisaka, Head of Corporate Sustainability Kalbe Farma mengatakan, sejak pertama kali diluncurkan pada 2008, RKSA telah bertransformasi dari sekadar program penghargaan menjadi platform pengembangan dan pendampingan riset kesehatan.

Peneliti terpilih akan mendapatkan pendanaan selama dua tahun serta bimbingan langsung dari para profesional Kalbe dan 41 anak usahanya.

Baca juga: Riset Ahli: Udara Bersih Asia Timur Justru Ungkap Wajah Asli Krisis Iklim

“Kalbe percaya bahwa riset adalah pondasi utama dari kemandirian dan keberlanjutan industri kesehatan. Kami ingin riset itu tidak hanya selesai di atas kertas, tapi betul-betul sampai ke masyarakat,” ujar dia dalam keterangan resmi, Kamis (24/7/2025).

RKSA kini menitikberatkan pada proses hilirisasi hasil penelitian—mulai dari akses ke infrastruktur industri, pendampingan komersialisasi, hingga dukungan perizinan edar. Upaya ini bertujuan menciptakan produk dan layanan kesehatan yang inovatif, relevan, dan sesuai dengan kebutuhan nasional.

“RKSA bisa dibilang seperti Indonesian Idol-nya dunia riset. Peneliti yang lolos seleksi akan didampingi mentor internal Kalbe agar produknya bisa diproduksi massal dan masuk pasar,” kata Wakil Ketua RKSA 2025, Edwin Simjaya.

Dengan mengusung tema "Kerja Sama Pentahelix untuk Mendukung Hilirisasi Penelitian", RKSA 2025 juga menggandeng para pemangku kepentingan dari lima sektor—akademisi, industri, pemerintah, komunitas, dan media—untuk membangun ekosistem riset yang inklusif dan berdampak.

Sejak 2018, RKSA mulai memetakan kebutuhan kesehatan nasional dan kesiapan teknologi agar hasil riset tak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap dikomersialisasikan.

Kalbe bahkan melibatkan unit usaha mereka sejak proses seleksi awal untuk menjamin kecocokan antara proposal riset dan kebutuhan industri.

Baca juga: Riset: Cahaya Kota Besar Bisa Merusak Kesehatan Jantung

“Salah satu pelajaran terpenting adalah pentingnya menyelaraskan topik riset dengan kebutuhan unit bisnis sejak awal. Ini yang mempercepat proses hilirisasi,” ujar Abi.

Ke depan, Kalbe membuka peluang memperluas cakupan RKSA ke tingkat regional, seiring dengan kehadiran perusahaan di 10 negara dan sejumlah fasilitas manufaktur di luar Indonesia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kita Tak Bisa Menghindar Lagi, Suhu Bumi Naik Minimal 2,3 Derajat Celsius
Kita Tak Bisa Menghindar Lagi, Suhu Bumi Naik Minimal 2,3 Derajat Celsius
Pemerintah
Menhut Janjikan Pengakuan 1,4 Juta Ha Hutan Adat di Forum Internasional
Menhut Janjikan Pengakuan 1,4 Juta Ha Hutan Adat di Forum Internasional
Pemerintah
36 Tambang Ilegal di Merapi Ditindak, Kemenhut Siap Pulihkan Ekosistem
36 Tambang Ilegal di Merapi Ditindak, Kemenhut Siap Pulihkan Ekosistem
Pemerintah
Lestarikan Lagi Tenunan Berpewarna Alami, BCA Libatkan 32 Penenun Songket Melayu
Lestarikan Lagi Tenunan Berpewarna Alami, BCA Libatkan 32 Penenun Songket Melayu
Swasta
COP 30: Dagang Karbon Kuno dan Terbukti Gagal, Indonesia Perlu Strategi Baru
COP 30: Dagang Karbon Kuno dan Terbukti Gagal, Indonesia Perlu Strategi Baru
LSM/Figur
Pemerintah Dinilai Punya Skema Pendanaan untuk Pensiunkan PLTU
Pemerintah Dinilai Punya Skema Pendanaan untuk Pensiunkan PLTU
LSM/Figur
Atasi Batu Sandungan Emisi Sektor Energi, Pensiunkan PLTU Jadi Solusi
Atasi Batu Sandungan Emisi Sektor Energi, Pensiunkan PLTU Jadi Solusi
LSM/Figur
Kemenhut: Perambahan Ilegal Habitat Gajah di TN Kerinci Seblat Capai 4 Ha
Kemenhut: Perambahan Ilegal Habitat Gajah di TN Kerinci Seblat Capai 4 Ha
Pemerintah
Menyelamatkan Burung Laut, Menyelamatkan Lautan
Menyelamatkan Burung Laut, Menyelamatkan Lautan
LSM/Figur
Kota Global Butuh 105 Miliar Dollar AS untuk Pendanaan Proyek Iklim
Kota Global Butuh 105 Miliar Dollar AS untuk Pendanaan Proyek Iklim
Pemerintah
Target Berbasis Sains Tingkatkan Hubungan Korporasi dengan Investor Secara Signifikan
Target Berbasis Sains Tingkatkan Hubungan Korporasi dengan Investor Secara Signifikan
Pemerintah
Trend Asia: Indonesia Bermuka Dua soal Iklim, Janji Manis ke Dunia, Ingkari Warganya
Trend Asia: Indonesia Bermuka Dua soal Iklim, Janji Manis ke Dunia, Ingkari Warganya
LSM/Figur
Lembaga Ini Sebut Pengoperasian 20 PLTU di Indonesia Sebabkan 156.000 Kematian Dini
Lembaga Ini Sebut Pengoperasian 20 PLTU di Indonesia Sebabkan 156.000 Kematian Dini
LSM/Figur
Kapasitas Listrik dari Pembangkit Tenaga Angin Lepas Pantai Naik 3 Kali Lipat pada 2030
Kapasitas Listrik dari Pembangkit Tenaga Angin Lepas Pantai Naik 3 Kali Lipat pada 2030
LSM/Figur
Algoritma Medsos Semakin Tentukan Isu Publik yang Dianggap Penting
Algoritma Medsos Semakin Tentukan Isu Publik yang Dianggap Penting
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau