BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan APRIL Asia Group

Dari Kesehatan hingga Pendidikan, Begini Cara April Group Dukung Kesejahteraan Anak

Kompas.com, 25 Juli 2025, 13:24 WIB
HTRMN,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada 23 Juli menjadi momentum penting untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak-hak anak.

Tahun ini, HAN mengangkat tema "Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045" sebagai komitmen kolektif membentuk generasi anak Indonesia yang sehat, cerdas, dan tangguh.

Merespons semangat tersebut, APRIL Group menggelar rangkaian kegiatan khusus di area operasionalnya di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau.

Produsen kertas merek PaperOne itu menyelenggarakan program imunisasi kejar bagi anak usia 0-3 tahun di 27 estate hutan tanaman industri (HTI) untuk memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi tepat waktu.

Baca juga: Begini Cara Produsen Kertas PaperOne Dukung Kemajuan Pendidikan di Provinsi Riau

Rangkaian kegiatan HAN yang digelar APRIL juga mencakup webinar edukatif seputar stunting, imunisasi, dan deteksi dini, serta peresmian fasilitas daycare baru yang akan melayani anak-anak di sekitar estate HTI.

Capaian berkelanjutan di bidang stunting

Momentum HAN 2025 sekaligus menjadi ajang bagi APRIL untuk menunjukkan konsistensi komitmennya terhadap kesejahteraan anak.

Perusahaan melaporkan keberhasilan mempertahankan angka stunting anak di bawah lima tahun di Provinsi Riau pada level 13,6 persen yang telah dicapai sejak 2023 dan 2024.

Berdasarkan Laporan Keberlanjutan 2024, sebanyak 74 desa di Riau berhasil menekan angka stunting hingga di bawah 14 persen, mendekati target APRIL untuk mengurangi separuh angka stunting dari baseline 2019 yang mencapai 28 persen.

Baca juga: Tunjukkan Komitmen Keberlanjutan, APR Hadirkan Workshop Jakarta Fashion Hub dan Inovasi Viscose Rayon di Indo Intertex 2025

Hal tersebut merupakan wujud dukungan APRIL terhadap target nasional untuk menurunkan prevalensi stunting hingga 14,2, persen pada 2029.

Program penurunan stunting APRIL dilakukan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah Riau. Perusahaan memberikan paket makanan tambahan dan edukasi gizi kepada keluarga prasejahtera yang memiliki anak berisiko stunting.

Program yang awalnya difokuskan di sekitar wilayah operasional perusahaan itu telah diperluas sejak Desember 2024. Kini, jangkauannya meluas hingga 133 desa di seluruh Provinsi Riau dengan lebih dari 16.000 anak sebagai penerima manfaat.

Dengan adanya penurunan stunting di tingkat daerah, diharapkan target nasional 14,2 persen pada 2029 bisa tercapai.

Baca juga: Peringati WWD 2025, Yuk Intip Satwa Liar yang Berhasil Dilindungi di Kawasan RER

Akses pendidikan dan layanan kesehatan

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, partisipasi anak usia dini baru mencapai 36,03 persen pada 2024. Di sisi lain, berbagai aspek kesejahteraan anak seperti akses imunisasi, gizi, serta perlindungan masih menjadi perhatian.

Maka dari itu, di bidang pendidikan, APRIL membangun berbagai fasilitas untuk mendukung anak-anak kontraktor dan karyawan di sekitar estate HTI. Fasilitas tersebut meliputi penitipan anak permanen dan mobile, serta mobile classroom yang memberikan akses pendidikan usia dini.

Perusahaan juga menyediakan sekolah nonformal berijazah yang memungkinkan anak-anak mengikuti pendidikan dasar sebelum melanjutkan ke jenjang formal yang lebih tinggi. Untuk mengatasi hambatan jarak, APRIL bahkan mendirikan sekolah menengah pertama berasrama.

Pada 2024, APRIL meluncurkan posyandu berbasis komunitas di sejumlah estate HTI untuk memperluas akses layanan kesehatan. Pada tahun yang sama, perusahaan melaksanakan sensus anak perdana serta program imunisasi yang menjangkau 424 bayi, 131 anak usia sekolah, dan 35 ibu hamil.

Baca juga: Tingkatkan Produktivitas, Ini Inovasi APRIL Group dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan

Seluruh inisiatif tersebut dilandaskan pada kajian Human Rights Impact Assessment (HRIA) yang dilakukan pada 2021. Kajian tersebut mencatat sekitar 6.500 anak di bawah usia 18 tahun tinggal di kawasan HTI APRIL.

Sebagai tindak lanjut, APRIL meluncurkan Children's Welfare Code of Practice pada 2024 sebagai pedoman untuk menjamin kesejahteraan dan pengembangan anak-anak di area operasional perusahaan.

"Melalui komitmen APRIL2030, khususnya pilar Kemajuan Inklusif, kami terus mendorong akses yang lebih baik terhadap gizi, pendidikan, dan layanan kesehatan bagi anak-anak di sekitar area operasional," kata Presiden Direktur PT RAPP—unit operasional APRIL—Sihol Aritonang.

Sihol menambahkan, keberlanjutan bisnis harus berjalan seiring dengan kemajuan masyarakat. Langkah-langkah tersebut merupakan bagian dari komitmen keberlanjutan satu dekade APRIL2030 yang diluncurkan pada 2020.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya
Presiden Prabowo Beri 20.000 Hektar Lahan di Aceh untuk Gajah
Presiden Prabowo Beri 20.000 Hektar Lahan di Aceh untuk Gajah
Pemerintah
IWGFF: Bank Tak Ikut Tren Investasi Hijau, Risiko Reputasi akan Tinggi
IWGFF: Bank Tak Ikut Tren Investasi Hijau, Risiko Reputasi akan Tinggi
LSM/Figur
MBG Bikin Anak Lebih Aktif, Fokus, dan Rajin Belajar di Sekolah?, Riset Ini Ungkap Persepsi Orang Tua
MBG Bikin Anak Lebih Aktif, Fokus, dan Rajin Belajar di Sekolah?, Riset Ini Ungkap Persepsi Orang Tua
LSM/Figur
Mikroplastik Bisa Sebarkan Patogen Berbahaya, Ini Dampaknya untuk Kesehatan
Mikroplastik Bisa Sebarkan Patogen Berbahaya, Ini Dampaknya untuk Kesehatan
LSM/Figur
Greenpeace Soroti Krisis Iklim di Tengah Minimnya Ruang Aman Warga Jakarta
Greenpeace Soroti Krisis Iklim di Tengah Minimnya Ruang Aman Warga Jakarta
LSM/Figur
Interpol Sita 30.000 Satwa dan Tanaman Ilegal di 134 Negara, Perdagangan Daging Meningkat
Interpol Sita 30.000 Satwa dan Tanaman Ilegal di 134 Negara, Perdagangan Daging Meningkat
Pemerintah
PHE Konsisten Lestarikan Elang Jawa di Kamojang Jawa Barat
PHE Konsisten Lestarikan Elang Jawa di Kamojang Jawa Barat
Pemerintah
Indeks Investasi Hijau Ungkap Bank Nasional di Posisi Teratas Jalankan ESG
Indeks Investasi Hijau Ungkap Bank Nasional di Posisi Teratas Jalankan ESG
LSM/Figur
Korea Selatan Larang Label Plastik di Botol Air Minum per Januari 2026
Korea Selatan Larang Label Plastik di Botol Air Minum per Januari 2026
Pemerintah
Aturan Baru Uni Eropa, Wajibkan 25 Persen Plastik Daur Ulang di Mobil Baru
Aturan Baru Uni Eropa, Wajibkan 25 Persen Plastik Daur Ulang di Mobil Baru
Pemerintah
BRIN Soroti Banjir Sumatera, Indonesia Dinilai Tak Belajar dari Sejarah
BRIN Soroti Banjir Sumatera, Indonesia Dinilai Tak Belajar dari Sejarah
Pemerintah
KLH Periksa 8 Perusahaan Diduga Picu Banjir di Sumatera Utara
KLH Periksa 8 Perusahaan Diduga Picu Banjir di Sumatera Utara
Pemerintah
Banjir Sumatera, BMKG Dinilai Belum Serius Beri Peringatan Dini dan Dampaknya
Banjir Sumatera, BMKG Dinilai Belum Serius Beri Peringatan Dini dan Dampaknya
LSM/Figur
Mengenal Kemitraan Satu Atap Anak Usaha TAPG di Kalimantan Tengah, Apa Itu?
Mengenal Kemitraan Satu Atap Anak Usaha TAPG di Kalimantan Tengah, Apa Itu?
Swasta
KLH Identifikasi Hutan di Aceh Dibuka untuk Sawit dan Tambang Ilegal
KLH Identifikasi Hutan di Aceh Dibuka untuk Sawit dan Tambang Ilegal
Pemerintah
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau