Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat SMONG, Superkomputer Penyelamat Nyawa Milik BMKG

Kompas.com - 25/07/2025, 19:06 WIB
Eriana Widya Astuti,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkenalkan SMONG, sebuah superkomputer yang dirancang khusus untuk memperkuat sistem peringatan dini multi-bencana di Indonesia.

Teknologi ini dibangun sebagai bagian dari pusat kendali baru BMKG yang mendukung pemrosesan data besar (big data) dan pemodelan numerik untuk prediksi cuaca, iklim, gempa bumi, hingga tsunami.

“Supercomputer for Multi Hazard Operations and Numerical Modeling (SMONG) adalah sistem komputasi berbasis High-Performance Computing (HPC) untuk mendukung operasi multi-bencana,” ujar Agie Wandala, Project Manager pengembangan SMONG, saat ditemui di kantor BMKG, Jumat (25/7/2025).

SMONG mampu menjalankan simulasi bencana secara paralel, tidak lagi berurutan seperti komputer biasa, dengan kapasitas 3 petaflop atau 3.000 kuadriliun proses per detik.

“Dengan tambahan SMONG, total kapasitas komputasi BMKG kini mencapai 5 petaflop, menjadikannya salah satu sistem tercepat di Indonesia,” ujar Agie.

Sistem ini digunakan untuk menjalankan berbagai model prediksi seperti Numerical Weather Prediction (NWP), Climate Projection, hingga prakiraan musim.

Dalam konteks geofisika, SMONG memproses data seismograf kurang dari satu menit setelah gempa untuk menentukan potensi tsunami.

"Kita perlu memproses data dan menghasilkan prediksi tsunami dengan cepat, akurat, dan resolusi tinggi, agar informasi yang diberikan ke masyarakat tepat waktu," ujar Agie.

Fondasi Penyelamatan Nyawa

BMKG menekankan bahwa SMONG bukan sekadar alat komputasi cepat, tetapi fondasi penting untuk menyelamatkan nyawa.

Misalnya, saat terjadi gempa bumi, keputusan apakah perlu evakuasi atau tidak sangat bergantung pada kemampuan sistem ini memproses data dalam hitungan detik.

Baca juga: Kok Bisa Gedung BMKG Tahan Megathrust dan Cuma Sisakan 15 Persen Guncangan? Ahli Jelaskan

Salah satu perhatian publik selama ini adalah akurasi dan ketepatan waktu prakiraan cuaca, terutama saat hujan lebat atau cuaca ekstrem tiba-tiba datang tanpa peringatan.

Agie mengatakan bahwa SMONG mampu meningkatkan skala dan resolusi prakiraan secara spasial dan temporal.

“Secara spasial, resolusi model BMKG yang semula hanya 3 km akan ditingkatkan menjadi 1 km. Secara temporal, prakiraan yang semula dihasilkan per jam nantinya bisa diperbarui setiap 30 menit,” ujar Agie.

Saat ini, model cuaca global umumnya hanya dijalankan dua kali sehari. SMONG akan meningkatkan frekuensi pemodelan hingga empat kali sehari, bahkan memperbarui data prakiraan cuaca setiap 10 menit.

Dengan begitu, potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat bisa diprediksi hingga tiga jam sebelum kejadian, dibanding saat ini yang baru bisa diperingatkan sekitar satu jam sebelumnya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Konsistennya Warga Badui Jaga Kawasan Hutan dan sumber mata air
Konsistennya Warga Badui Jaga Kawasan Hutan dan sumber mata air
LSM/Figur
Maskapai Global Berkolaborasi untuk Kembangkan Avtur Berkelanjutan
Maskapai Global Berkolaborasi untuk Kembangkan Avtur Berkelanjutan
Swasta
Cuaca Ekstrem Meningkat, Australia Komitmen Pangkas Emisi Karbon 62 Persen
Cuaca Ekstrem Meningkat, Australia Komitmen Pangkas Emisi Karbon 62 Persen
Pemerintah
Krisan Valerie Sangari Bangun Platform untuk Donasi Tepat Sasaran ke Panti Asuhan
Krisan Valerie Sangari Bangun Platform untuk Donasi Tepat Sasaran ke Panti Asuhan
Pemerintah
Badan PBB Ingatkan Perubahan Iklim Bakal Terus Picu Banjir dan Badai
Badan PBB Ingatkan Perubahan Iklim Bakal Terus Picu Banjir dan Badai
Pemerintah
Kemdiktisaintek-ESDM Dorong Kemandirian Energi RI lewat PLTS 100 GW
Kemdiktisaintek-ESDM Dorong Kemandirian Energi RI lewat PLTS 100 GW
Pemerintah
MIND ID Dorong Ekonomi Sirkular, dari Kelola Sampah hingga Kembangkan Peternakan
MIND ID Dorong Ekonomi Sirkular, dari Kelola Sampah hingga Kembangkan Peternakan
BUMN
Simpan Satwa Dilindungi Secara Ilegal, Pria di Karawang Terancam 15 Tahun Penjara
Simpan Satwa Dilindungi Secara Ilegal, Pria di Karawang Terancam 15 Tahun Penjara
Pemerintah
Cegah Stunting, IPB Beri Penyuluhan ke Masyarakat di Cirebon
Cegah Stunting, IPB Beri Penyuluhan ke Masyarakat di Cirebon
Pemerintah
BRIN: 10 Tahun Terakhir Luas Ekosistem Mangrove di Semarang Kian Turun
BRIN: 10 Tahun Terakhir Luas Ekosistem Mangrove di Semarang Kian Turun
Pemerintah
Pembudi Daya Udang di Indonesia Masih Abaikan Sertifikasi CBIB
Pembudi Daya Udang di Indonesia Masih Abaikan Sertifikasi CBIB
Pemerintah
ASRI dan WCI Tanamkan Kesadaran Pentingnya Pilah Sampah ke Generasi Muda
ASRI dan WCI Tanamkan Kesadaran Pentingnya Pilah Sampah ke Generasi Muda
Swasta
Tantangan Baru Brand Mewah: Isu ESG dan Transparansi yang Mendesak
Tantangan Baru Brand Mewah: Isu ESG dan Transparansi yang Mendesak
Pemerintah
Pemerintah Rancang Zonasi untuk Rehabilitasi Mangrove di Indonesia
Pemerintah Rancang Zonasi untuk Rehabilitasi Mangrove di Indonesia
Pemerintah
Microsoft Gelontorkan 6 Miliar Dolar AS Demi Komputasi AI Berbasis Energi Terbarukan
Microsoft Gelontorkan 6 Miliar Dolar AS Demi Komputasi AI Berbasis Energi Terbarukan
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau