Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Mengapa Kita Perlu Serius Memikirkan Audit AI

Kompas.com, 4 Agustus 2025, 12:59 WIB

Artikel ini adalah kolom, seluruh isi dan opini merupakan pandangan pribadi penulis dan bukan cerminan sikap redaksi.

Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.com - Penggunaan kecerdasan buatan (AI) kini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. AI amat praktis, tapi justru karena itulah penggunaannya sering kebablasan. Maka dari itu, penting untuk mengaudit audit sistem kerja internal AI sebagai bagian dari transparansi, akuntabilitas, dan keamanan teknologi.

AI bisa menghasilkan output (luaran) yang bias dan bisa membawa sejumlah risiko serius terhadap hak-hak dasar, kesehatan, hingga keselamatan nyawa manusia.

Di sektor bisnis misalnya, AI amat memudahkan penggunanya menciptakan konsep iklan hanya dengan perintah teks saja. Namun, tak jarang hasil karya AI meniru karya orang lain, tidak memiliki karakteristik, dan tidak orisinil.

Dalam kasus tertentu seperti penilaian kelayakan kredit (credit scoring), luaran AI bisa bias dan berpotensi mendiskriminasi kelompok tertentu serta menghalangi mereka untuk memperoleh hak-hak dasar.

Risiko lainnya adalah kegagalan sistem yang bisa berujung kecelakaan. Di sektor transportasi, kasus-kasus kecelakaan mobil otonom yang sedang berjalan dalam mode otomatis menunjukkan bagaimana kegagalan sistem AI dapat berujung fatal.

Selain itu, subset AI tertentu seperti large language model (LLM) juga rentan berhalusinasi—kondisi AI yang menghasilkan informasi yang tidak akurat, bahkan bersifat tuduhan. Hal ini berpotensi menyuburkan penyebaran misinformasi, khususnya di kalangan masyarakat dengan literasi digital rendah.

Urgensi audit AI dan aturan mainnya

Risiko-risiko tersebut menunjukkan kebutuhan mendesak akan mekanisme yang dapat memastikan AI bekerja secara transparan, akuntabel, dan aman. Salah satu mekanisme yang saat ini mulai diadopsi secara global adalah audit terhadap sistem kerja internal AI.

Audit terhadap sistem kerja internal AI meliputi berbagai pemeriksaan terhadap komponen-komponen AI, mulai dari data sebagai input, algoritma, hingga luaran yang dihasilkan.

Idealnya, audit dilakukan terhadap seluruh siklus hidup AI, mulai dari perancangan hingga penggunaannya oleh masyarakat. Sebab, risiko-risiko yang telah dijelaskan sebelumnya bisa muncul di setiap tahapan dalam pengembangan AI. Misalnya, bias bisa muncul akibat data yang tidak representatif, desain algoritma yang diskriminatif, atau faktor-faktor lainnya.

Baca juga: Riset DBS Sebut AI dan Sustainability Bisa Optimalkan Biaya Modal Perusahaan

Sayangnya, hingga saat ini, Indonesia belum memiliki regulasi yang secara khusus mewajibkan audit AI.

UU ITE sebagai landasan hukum penyelenggaraan sistem elektronik memang memuat beberapa ketentuan yang sejatinya dapat menjadi entry point bagi pelaksanaan audit AI. Namun, ketentuan-ketentuan tersebut bersifat sangat umum untuk sistem elektronik.

Meskipun AI tergolong ke dalam sistem elektronik, AI memiliki karakteristik khusus dengan segala kerumitan teknologi di dalamnya, sehingga ketentuan dalam UU ITE tidak bisa menjangkau AI secara spesifik.

Demikian pula dengan UU Perlindungan Konsumen yang mengatur hak konsumen atas keamanan dan kejelasan informasi bagi pengguna. Aturan ini bisa menjadi landasan bagi pelaksanaan audit AI, namun tetap belum cukup tanpa ketentuan operasional pelaksanaannya.

Hal yang sama terjadi pada UU PDP yang mengatur prinsip dan kewajiban transparansi dalam pemrosesan data pribadi. Karena data pribadi bisa menjadi input dalam sistem AI, regulasi ini relevan sebagai landasan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
PGE dan PLN Indonesia Power Sepakati Tarif Listrik PLTP Ulubelu
PGE dan PLN Indonesia Power Sepakati Tarif Listrik PLTP Ulubelu
BUMN
Asia Tenggara Termasuk Sumber Utama Gas Rumah Kaca
Asia Tenggara Termasuk Sumber Utama Gas Rumah Kaca
LSM/Figur
Uni Eropa Bakal Perketat Impor Plastik demi Industri Daur Ulang Lokal
Uni Eropa Bakal Perketat Impor Plastik demi Industri Daur Ulang Lokal
Pemerintah
Pakar Soroti Lemahnya Sistem Pemulihan Pascabencana di Indonesia
Pakar Soroti Lemahnya Sistem Pemulihan Pascabencana di Indonesia
LSM/Figur
Banjir Aceh Disebut Jadi Dampak Deforestasi, Tutupan Hutan Sudah Kritis Sejak 15 Tahun Lalu
Banjir Aceh Disebut Jadi Dampak Deforestasi, Tutupan Hutan Sudah Kritis Sejak 15 Tahun Lalu
LSM/Figur
Pengamat: Pengelolaan Air Jadi Kunci Praktik Pertambangan Berkelanjutan
Pengamat: Pengelolaan Air Jadi Kunci Praktik Pertambangan Berkelanjutan
Swasta
Vitamin C Bantu Lindungi Paru-paru dari Dampak Polusi Udara
Vitamin C Bantu Lindungi Paru-paru dari Dampak Polusi Udara
LSM/Figur
Panas Ekstrem dan Kelembapan Bisa Berdampak pada Janin
Panas Ekstrem dan Kelembapan Bisa Berdampak pada Janin
LSM/Figur
Waspada Hujan Lebat Selama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
Waspada Hujan Lebat Selama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
Pemerintah
Pakar Kritik Sistem Peringatan Dini di Indonesia, Sarankan yang Berbasis Dampak
Pakar Kritik Sistem Peringatan Dini di Indonesia, Sarankan yang Berbasis Dampak
LSM/Figur
Hutan Lindung Sungai Wain di Balikpapan Dirambah untuk Kebun Sawit
Hutan Lindung Sungai Wain di Balikpapan Dirambah untuk Kebun Sawit
Pemerintah
Menteri LH Sebut 4,9 Juta Hektar Lahan di Aceh Rusak akibat Banjir
Menteri LH Sebut 4,9 Juta Hektar Lahan di Aceh Rusak akibat Banjir
Pemerintah
Sebulan Pasca-banjir Aceh, Distribusi Logistik Dinilai Belum Merata Ditambah Inflasi
Sebulan Pasca-banjir Aceh, Distribusi Logistik Dinilai Belum Merata Ditambah Inflasi
LSM/Figur
1.050 Petugas Kebersihan Disiagakan Saat Ibadah Natal 2025 di Jakarta
1.050 Petugas Kebersihan Disiagakan Saat Ibadah Natal 2025 di Jakarta
Pemerintah
2 Nelayan Perempuan Asal Maluku dan Papua Gerakkan Ekonomi Keluarga Pesisir
2 Nelayan Perempuan Asal Maluku dan Papua Gerakkan Ekonomi Keluarga Pesisir
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau