Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri "E-Commerce" Melonjak, Emisi Logistik di Perkotaan Terancam Meningkat

Kompas.com - 11/08/2025, 15:15 WIB
Manda Firmansyah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Lonjakan industri e-commerce berpotensi meningkatkan beban emisi di perkotaan jika tidak diiringi solusi transportasi logistik berkelanjutan.

Urban Mobility Manager Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia, Mizandaru Wicaksono, mengingatkan bahwa pertumbuhan volume logistik akan berdampak signifikan pada polusi udara dan karbon di kota-kota besar.

Mizan memperkirakan, jika tren berjalan normal (business as usual), jumlah kendaraan logistik pada 2030 akan meningkat 1,5 kali lipat dibandingkan tahun 2023.

Baca juga: Zero ODOL 2027: Tantangan Baru bagi Industri Logistik dan Kendaraan Niaga

Proyeksi ini sejalan dengan nilai industri e-commerce yang diprediksi naik 2,5 kali lipat pada periode yang sama.

“Kira-kira nanti 2030, 1,5 kali lebih banyak paket yang berkeliaran… 1,5 kali lipat lebih banyak mobil logistik, motor logistik, dan seterusnya,” ujar Mizan dalam diskusi Apa Kabar Mobilitas di Ujung Rantai Logistik Kota? yang disiarkan akun YouTube ITDP, Minggu (10/8/2025).

Ia menekankan, kompleksitas alur logistik yang menghubungkan berbagai pihak dalam rantai pasok tak hanya mendorong aktivitas ekonomi, tetapi juga meningkatkan tekanan terhadap lingkungan perkotaan.

Berdasarkan data Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) pada 2019, emisi gas di Jakarta terbesar berasal dari truk dengan kontribusi 33,3 persen, disusul sepeda motor 15,5 persen, mobil berbahan bakar diesel 2,4 persen, dan mobil berbahan bakar bensin 3,1 persen.

“Mungkin kurang disadari secara kasat mata, ternyata sebagian sepeda motor dan mobil juga melayani kebutuhan logistik. Termasuk blind van, yang meskipun bentuknya mobil penumpang, digunakan untuk mengangkut barang. Semua ini ikut menyumbang emisi karbon dan polusi udara di perkotaan,” kata Mizan.

Baca juga: Dukung Transisi Menuju Net Zero, PFI Gandeng Asosiasi Ahli Emisi Karbon

ITDP mendorong adanya strategi pengelolaan logistik yang ramah lingkungan, seperti pengaturan distribusi berbasis zona, penggunaan kendaraan rendah emisi, dan optimalisasi pusat distribusi, agar pertumbuhan e-commerce tidak menambah beban pencemaran udara di kota.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
AI Google Bikin Peta Bumi Terlengkap untuk Pahami Perubahan Lingkungan
AI Google Bikin Peta Bumi Terlengkap untuk Pahami Perubahan Lingkungan
Pemerintah
Karhutla di Kalbar, Tropenbos Indonesia Beberkan Kerugian Ekonomi dan Dampak ke Ekologi
Karhutla di Kalbar, Tropenbos Indonesia Beberkan Kerugian Ekonomi dan Dampak ke Ekologi
Pemerintah
Hubungan Kita dengan Alam Makin Renggang, Turun 60 Persen dalam 200 Tahun
Hubungan Kita dengan Alam Makin Renggang, Turun 60 Persen dalam 200 Tahun
LSM/Figur
Karhutla Capai 8.594 Hektare hingga Juli 2025, Terbanyak di NTT
Karhutla Capai 8.594 Hektare hingga Juli 2025, Terbanyak di NTT
Pemerintah
Industri 'E-Commerce' Melonjak, Emisi Logistik di Perkotaan Terancam Meningkat
Industri "E-Commerce" Melonjak, Emisi Logistik di Perkotaan Terancam Meningkat
Pemerintah
Terbukti Cemari Sungai Ciliwung, 4 Hotel di Bogor Disegel
Terbukti Cemari Sungai Ciliwung, 4 Hotel di Bogor Disegel
Pemerintah
Emisi Karbon Besar, Kendaraan Kurir Didorong Lebih Ramah Lingkungan
Emisi Karbon Besar, Kendaraan Kurir Didorong Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
Indonesia–Vietnam Perkuat Posisi Kopi Asia Tenggara lewat Kolaborasi Tradisi dan Teknologi Berkelanjutan
Indonesia–Vietnam Perkuat Posisi Kopi Asia Tenggara lewat Kolaborasi Tradisi dan Teknologi Berkelanjutan
Swasta
Menanti Hasil Perundingan Global untuk Akhiri Polusi Plastik
Menanti Hasil Perundingan Global untuk Akhiri Polusi Plastik
LSM/Figur
Akademisi UGM: Perubahan Iklim dan Manusia Jadi Pemicu Keringnya Sungai Eufrat
Akademisi UGM: Perubahan Iklim dan Manusia Jadi Pemicu Keringnya Sungai Eufrat
Pemerintah
100 GW PLTS oleh Kopdes Bisa menjadi Pembangkit EBT Terbesar di Asia Tenggara
100 GW PLTS oleh Kopdes Bisa menjadi Pembangkit EBT Terbesar di Asia Tenggara
LSM/Figur
China Terbitkan Katalog Baru Proyek Keuangan Hijau
China Terbitkan Katalog Baru Proyek Keuangan Hijau
Pemerintah
Perusahaan Sawit Disegel karena Picu Karhutla 1.514 Ha di Kalsel
Perusahaan Sawit Disegel karena Picu Karhutla 1.514 Ha di Kalsel
Pemerintah
Sungai di Jakarta Tercemar Berat, 95 Persen Limbah Rumah Tangga Belum Terkelola
Sungai di Jakarta Tercemar Berat, 95 Persen Limbah Rumah Tangga Belum Terkelola
Pemerintah
Dampak Perubahan Iklim Meluas, DPR Dorong Pengesahan RUU EBT
Dampak Perubahan Iklim Meluas, DPR Dorong Pengesahan RUU EBT
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau