Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia–Vietnam Perkuat Posisi Kopi Asia Tenggara lewat Kolaborasi Tradisi dan Teknologi Berkelanjutan

Kompas.com - 10/08/2025, 15:15 WIB
Aningtias Jatmika,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Asia Tenggara memegang peran penting dalam peta kopi dunia. Vietnam menempati posisi kedua produsen kopi terbesar global, sedangkan Indonesia berada di posisi keempat.

Kedua negara ini menyumbang pangsa signifikan dalam suplai kopi dunia, sekaligus dikenal memiliki kekayaan varietas, cita rasa khas, dan budaya minum kopi yang kuat.

Posisi strategis tersebut memberi peluang besar bagi Vietnam dan Indonesia untuk tidak hanya menjadi pemasok kopi mentah, tetapi juga pemimpin dalam inovasi dan keberlanjutan.

Dengan tren global yang mengarah pada konsumsi kopi beretika dan ramah lingkungan, kedua negara memiliki kesempatan untuk memimpin transformasi industri kopi ke arah yang lebih bertanggung jawab.

Industri kopi berkelanjutan bukan sekadar kualitas rasa, melainkan juga menyentuh aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial. Praktik ini mencakup pemilihan bibit unggul yang adaptif terhadap perubahan iklim, penggunaan metode budidaya ramah lingkungan, pengurangan limbah pascapanen, dan pemberdayaan petani dengan harga yang adil.

Menurut International Coffee Organization (ICO), permintaan kopi berkelanjutan meningkat pesat seiring kesadaran konsumen terhadap isu lingkungan dan etika produksi.

Baca juga: Inovasi Geothermal Dry House, Pengering Kopi Ramah Lingkungan dari Kamojang

Penerapan keberlanjutan membantu menjaga produktivitas lahan, mengurangi emisi karbon, dan memastikan keberlangsungan hidup jutaan petani di negara produsen.

Dalam konteks itu, kolaborasi antara tradisi dan teknologi juga menjadi kunci. Tradisi menjaga warisan rasa dan budaya yang telah terbentuk selama ratusan tahun. Di sisi lain, teknologi memberi efisiensi, transparansi rantai pasok, serta inovasi untuk menjaga kualitas dan mengurangi dampak lingkungan.

Kolaborasi industri kopi dua negara

Kesadaran akan pentingnya keberlanjutan kemudian menjadi dasar langkah strategis Viva Star Coffee—merek kopi asal Vietnam yang mengusung konsep farm-to-cup—untuk menggandeng dua mitra strategis dari Indonesia, IDStar dan EMJI.

Pendiri Viva Le Thi Ngoc Thuy menegaskan bahwa kemitraan itu merupakan momentum bagi Asia Tenggara untuk memimpin industri kopi dunia.

“Vietnam dan Indonesia bukan hanya eksportir kopi. Kami adalah pencipta budaya, cita rasa, dan penghidupan. Sudah saatnya Asia Tenggara memimpin industri kopi dunia, dari biji kopi ke cangkir, dari petani ke konsumen,” ujar Le Thi Ngoc Thuy dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (10/8/2025).

Adapun kolaborasi itu mencakup peluncuran gerai flagship Viva di Indonesia, pembangunan fasilitas produksi dan roasting lokal, serta inisiatif edukasi bersama untuk mempromosikan praktik kopi berkelanjutan.

Merek kopi asal Vietnam Viva Star Coffee berkolaborasi dengan dua mitra strategis dari Indonesia, IDStar dan EMJI, untuk mempromosikan praktik kopi berkelanjutan. Istimewa Merek kopi asal Vietnam Viva Star Coffee berkolaborasi dengan dua mitra strategis dari Indonesia, IDStar dan EMJI, untuk mempromosikan praktik kopi berkelanjutan.

Konsumen Indonesia akan diperkenalkan dengan resep khas Vietnam ala Viva, seperti kopi robusta tetes phin, kopi kelapa, dan kopi asin, yang dipadukan dengan cita rasa lokal sebagai perayaan warisan kopi Asia Tenggara.

Baca juga: Bukan Cuma Limbah, Ampas Kopi Bisa Jadi Beton Kuat dan Berkelanjutan

Pendiri EMJI Yustinus Ho menyebut kemitraan itu sebagai langkah bermakna yang lebih dari sekadar tujuan komersial.

“Kerja sama antara EMJI, IDStar, dan Viva Star Coffee merupakan tonggak penting bagi masa depan kopi Indonesia. Ini bukan sekadar ekspansi bisnis. Kami ingin menghadirkan pengalaman kopi yang otentik dan inklusif dari Asia Tenggara ke dunia,” kata Yustinus.

Dalam kemitraan itu, IDStar berperan membangun tulang punggung digital Viva di Indonesia, mulai dari sistem waralaba, manajemen rantai pasok, hingga pengalaman pelanggan berbasis data. Bagi IDStar, sinergi antara tradisi dan inovasi merupakan kekuatan baru untuk mengedepankan industri kopi berkelanjutan.

“Sungguh menginspirasi melihat bagaimana bisnis dan teknologi menyatu dalam secangkir kopi. Inilah bukti nyata bahwa teknologi bisa memberdayakan tradisi,” kata Chief Executive Officer (CEO) IDStar Ferdinand Prasetyo.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Indonesia–Vietnam Perkuat Posisi Kopi Asia Tenggara lewat Kolaborasi Tradisi dan Teknologi Berkelanjutan
Indonesia–Vietnam Perkuat Posisi Kopi Asia Tenggara lewat Kolaborasi Tradisi dan Teknologi Berkelanjutan
Swasta
Menanti Hasil Perundingan Global untuk Akhiri Polusi Plastik
Menanti Hasil Perundingan Global untuk Akhiri Polusi Plastik
LSM/Figur
Akademisi UGM: Perubahan Iklim dan Manusia Jadi Pemicu Keringnya Sungai Eufrat
Akademisi UGM: Perubahan Iklim dan Manusia Jadi Pemicu Keringnya Sungai Eufrat
Pemerintah
100 GW PLTS oleh Kopdes Bisa menjadi Pembangkit EBT Terbesar di Asia Tenggara
100 GW PLTS oleh Kopdes Bisa menjadi Pembangkit EBT Terbesar di Asia Tenggara
LSM/Figur
China Terbitkan Katalog Baru Proyek Keuangan Hijau
China Terbitkan Katalog Baru Proyek Keuangan Hijau
Pemerintah
Perusahaan Sawit Disegel karena Picu Karhutla 1.514 Ha di Kalsel
Perusahaan Sawit Disegel karena Picu Karhutla 1.514 Ha di Kalsel
Pemerintah
Sungai di Jakarta Tercemar Berat, 95 Persen Limbah Rumah Tangga Belum Terkelola
Sungai di Jakarta Tercemar Berat, 95 Persen Limbah Rumah Tangga Belum Terkelola
Pemerintah
Dampak Perubahan Iklim Meluas, DPR Dorong Pengesahan RUU EBT
Dampak Perubahan Iklim Meluas, DPR Dorong Pengesahan RUU EBT
Pemerintah
Kemenhut Sebut 333.687 Hektare Lahan Ditetapkan Jadi Hutan Adat
Kemenhut Sebut 333.687 Hektare Lahan Ditetapkan Jadi Hutan Adat
Pemerintah
169 Reptil Dilindungi Hendak Dijual, Ada Sanca hingga Biawak
169 Reptil Dilindungi Hendak Dijual, Ada Sanca hingga Biawak
Pemerintah
Dukung Akses Kesehatan Nasional, Mitra Keluarga Cibubur Hadirkan Pelayanan Medis Ramah Keluarga dengan Wajah Baru
Dukung Akses Kesehatan Nasional, Mitra Keluarga Cibubur Hadirkan Pelayanan Medis Ramah Keluarga dengan Wajah Baru
Swasta
Ampuh Usir Gajah, Sereh Kini Digagas untuk Ekonomi Warga
Ampuh Usir Gajah, Sereh Kini Digagas untuk Ekonomi Warga
LSM/Figur
Penurunan Terumbu Karang di Great Barrier Reef Terburuk dalam 40 Tahun Terakhir
Penurunan Terumbu Karang di Great Barrier Reef Terburuk dalam 40 Tahun Terakhir
Pemerintah
Badan Cuaca PBB Sebut Suhu Ekstrem Pecahkan Rekor di Seluruh Dunia
Badan Cuaca PBB Sebut Suhu Ekstrem Pecahkan Rekor di Seluruh Dunia
Pemerintah
Bakti BCA Kembangkan Rumah Pangan Hidup, Wujudkan Desa Wisata Berkelanjutan
Bakti BCA Kembangkan Rumah Pangan Hidup, Wujudkan Desa Wisata Berkelanjutan
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau