KOMPAS.com – Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menegaskan komitmen percepatan pengelolaan sampah nasional guna mencapai target 100 persen sampah terkelola pada 2029.
Target tersebut bukan sekadar wacana, melainkan sudah ditetapkan secara resmi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Komitmen tersebut disampaikan dalam pembukaan Indo Waste & Recycling 2025 Expo & Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (13/8/2025).
Pameran itu merupakan bagian dari rangkaian Indo Water, Indo Renergy and Electricity, serta Indo International Smart City yang mempertemukan pemerintah, dunia usaha, pelaku industri, akademisi, dan masyarakat dalam menghadirkan inovasi serta solusi lingkungan berkelanjutan.
Baca juga: Maharaksa Biru Energi (OASA) Bidik Bisnis Pengelolaan Sampah di Dalam Negeri
“Air, energi, pengelolaan sampah, dan tata kota adalah satu kesatuan. Sinergi lintas sektor ini kunci mewujudkan kota berkelanjutan,” ujar Deputi Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun (PSLB3) KLH/BPLH, Ade Palguna, dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (21/8/2025).
Pada kesempatan tersebut, Ade hadir mewakili Menteri KLH/BPLH.
Ade menuturkan, pemerintah telah mengambil langkah tegas dalam pengelolaan sampah. Salah satunya melarang penggunaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan sistem open dumping.
Selain itu, KLH/BPLH menginstruksikan 343 kepala daerah untuk beralih ke sistem controlled landfill, menetapkan kriteria baru penilaian Adipura yang melarang adanya tempat pembuangan sementara (TPS) liar, serta mewajibkan industri melalui Program Proper mengolah minimal 60 persen sampah.
Baca juga: Pertamina Kembangkan Kawasan Mangrove dan Pengelolaan Sampah Kamal Muara di Jakarta
“Pemerintah juga mewajibkan industri melalui Program Proper mengolah minimal 60 persen sampahnya. KLH/BPLH juga memperkuat penegakan hukum guna memastikan kepatuhan atas kebijakan tersebut,” kata Ade.
Lebih lanjut, Ade menyebut bahwa kolaborasi lintas sektor melalui ajang Indo Waste & Recycling sangat penting untuk mempercepat pencapaian target nasional.
Tahun ini, pameran tersebut memasuki edisi ke-15 dengan menghadirkan 611 peserta dari 26 negara.
“Teknologi tepat guna, mendorong transisi energi bersih, memastikan ketersediaan air bersih, serta mengembangkan kota cerdas (smart city). Dengan kolaborasi ini, KLH/BPLH optimistis target Indonesia Bersih 2029 dapat tercapai, mewujudkan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” kata Ade.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya