Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Relokasi 63 Orang yang Tinggal di Zona Merah Radiasi Cikande

Kompas.com - 23/10/2025, 19:17 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Kontaminasi radioaktif Cesium-137 merelokasi 19 keluarga dengan jumlah 63 jiwa yang tinggal di zona merah radiasi kawasan Cikande, Serang, Banten. Relokasi sementara tahap I ini dilakukan bagi warga Kampung Barengkok, Desa Sukatani, Kecamatan Cikande.

“Selanjutnya tahap II akan dilanjutkan relokasi di zona merah (E) di Kampung Barengkok, Desa Sukatani yang berjumlah delapan keluarga sebanyak 28 jiwa,” kata Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup, Rasio Ridho Sani, dalam keterangannya, Kamis (23/10/2025).

Dia menjelaskan, relokasi bertujuan melindungi keselamatan warga yang bermukim di area dengan tingkat radiasi tinggi, sekaligus mempercepat dekontaminasi. Selain itu, mengurangi penyebaran radioaktif melalui udara selama dekontaminasi berlangsung.

Baca juga: Copot Segel di Pabrik Cikande, KLH Nyatakan Lokasi Clear and Clean

“Tim Satgas penanganan kontaminasi Cs-137 terus secara intensif untuk melakukan mitigasi dan percepatan penanganan kontaminasi Cs-37 di Cikande Serang,” ungkap dia.

Sejauh ini, petugas rampung mendekontaminasi 20 dari 22 pabrik yang terpapar Cs-137. Pabrik itu dinyatakan aman. Sedangkan dua pabrik lainnya sedang dalam proses dekontaminasi yang ditargetkan selesai pada 24 Oktober 2025.

Rasio memastikan bahwa proses pembersihan dilakukan dengan hati-hati untuk menjamin keamanan masyarakat, petugas, maupun pekerja berdasarkan protokol keamanan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

“Satgas terus bekerja untuk memastikan keselamatan dan kesehatan masyarakat, petugas, pekerja serta dampak sosial dan ekonomi dari adanya kontaminasi Cs-137,” papar Rasio.

Sebelum proses relokasi, setiap warga menjalani pemeriksaan kontaminasi menggunakan peralatan deteksi radiasi.

Baca juga: Menteri LH Akui Ada Keteledoran Perusahaan dalam Kasus Radioaktif Cikande

Petugas memakai survey meter khusus deteksi radiasi. Jika ditemukan indikasi kontaminasi, maka dilakukan prosedur dekontaminasi terlebih dahulu hingga tingkat radiasi berada di bawah batas aman sebelum mereka diizinkan ke tahap berikutnya.

Setelah dipastikan bebas dari kontaminasi radioaktif, semua warga yang direlokasi menjalani pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Cikande. Pemeriksaan mencakup bagian fisik umum, pengukuran tanda-tanda vital, serta skrining khusus. 

“Setelah dinyatakan memenuhi syarat keselamatan dan kesehatan, seluruh warga kami tempatkan di hunian relokasi yang telah disiapkan dan disetujui bersama di dekat Kantor Desa Sukatani,” sebut Kepala Dinas Sosial Kabupaten Serang, Yadi Priyadi.

Kini, Satuan Kimia Biologi Radioaktif dan Nuklir (KBRN) Gegana Brimob dan BRIN memasang Radiation Portal Monitoring (RPM) pada akses keluar masik Kawasan Industri Modern Cikande.

Komandan Satuan Kimia KBRN, Yopie I Sepang, mencatat dari 29.700 kendaraan yang diperiksa, sebanyak 47 di antaranya terdeteksi Cs 137.

“Kendaraan yang terdeteksi Cs-317 langsung dilakukan dekontaminasi sampai aman. Sejak tanggal 17 Oktober 2025 hasil monitoring menunjukkan bahwa tidak ada lagi kendaraan yang terdeteksi radioaktif cesium-137 keluar dari Kawasan industri,” ucap Yopie.

Baca juga: BRIN Ungkap Potensi Radiasi Pangan Selamatkan Rp 500 T Food Loss Indonesia

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Citi Foundation Gandeng YCAB Kolaborasi Perkuat Akses Kerja bagi Anak Muda dan Disabilitas
Citi Foundation Gandeng YCAB Kolaborasi Perkuat Akses Kerja bagi Anak Muda dan Disabilitas
LSM/Figur
Satgas Relokasi 63 Orang yang Tinggal di Zona Merah Radiasi Cikande
Satgas Relokasi 63 Orang yang Tinggal di Zona Merah Radiasi Cikande
Pemerintah
Akademisi IPB Soroti Lemahnya Pengawasan Mutu dalam Kasus Udang Terpapar Cesium
Akademisi IPB Soroti Lemahnya Pengawasan Mutu dalam Kasus Udang Terpapar Cesium
Pemerintah
Kisah Desa Seraras, Dahulu Gelap Gulita Kini Bisa Rasakan Listrik Mengalir ke Rumah
Kisah Desa Seraras, Dahulu Gelap Gulita Kini Bisa Rasakan Listrik Mengalir ke Rumah
Pemerintah
Perkuat Vokasi Digital, Digiserve Salurkan 240 Perangkat Digital ke SMK Telkom
Perkuat Vokasi Digital, Digiserve Salurkan 240 Perangkat Digital ke SMK Telkom
BUMN
Emisi Metana: Yang Penting Bukan Datanya, Tapi Menghentikannya
Emisi Metana: Yang Penting Bukan Datanya, Tapi Menghentikannya
Pemerintah
UII dan UNJAYA Kembangkan Model Pertanian Kopi Berbasis Ekonomi Sirkular
UII dan UNJAYA Kembangkan Model Pertanian Kopi Berbasis Ekonomi Sirkular
LSM/Figur
Lahan Pertanian Global Diproyeksikan Meningkat Tiga Kali Lipat pada 2100
Lahan Pertanian Global Diproyeksikan Meningkat Tiga Kali Lipat pada 2100
LSM/Figur
Langkah Hijau PLN, Sulap Tumpukan Sampah Jadi Energi Bersih
Langkah Hijau PLN, Sulap Tumpukan Sampah Jadi Energi Bersih
Pemerintah
Riset LSE: Bank Besar Dunia Belum Stop Danai Energi Fosil
Riset LSE: Bank Besar Dunia Belum Stop Danai Energi Fosil
Pemerintah
Kemenhut Minta Maaf soal Pemusnahan Barang Bukti Mahkota Cenderawasih
Kemenhut Minta Maaf soal Pemusnahan Barang Bukti Mahkota Cenderawasih
Pemerintah
Danantara Bakal 'Review' Proyek Waste to Energy Sebelum Kucurkan Dana ke Pemda
Danantara Bakal "Review" Proyek Waste to Energy Sebelum Kucurkan Dana ke Pemda
Pemerintah
Harimau dan Macan Tutul Masuk Pemukiman, Alarm Bahaya Terganggunya Ekosistem
Harimau dan Macan Tutul Masuk Pemukiman, Alarm Bahaya Terganggunya Ekosistem
Pemerintah
Dukung Transportasi Rendah Emisi, PLN Gandeng KAI Wujudkan Elektrifikasi Jalur Kereta Api
Dukung Transportasi Rendah Emisi, PLN Gandeng KAI Wujudkan Elektrifikasi Jalur Kereta Api
BUMN
Mentan: Tidak Semua Miskin, 27 Ribu Petani Muda Cuan hingga Rp 20 Juta per Bulan
Mentan: Tidak Semua Miskin, 27 Ribu Petani Muda Cuan hingga Rp 20 Juta per Bulan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau