Berkaca dari pengalaman Inggris, transisi dari energi fosil ke terbarukan membutuhkan perencanaan dini dan waktu untuk melakukan diversifikasi ekonomi selama puluhan tahun.
Oleh sebab itu, Indonesia harus bergerak sekarang agar siap ketika dunia sudah meninggalkan penggunaan batubara.
Sebagai langkah awal transisi energi, PLTU perlu dioperasikan secara fleksibel untuk membuka ruang integrasi pembangkit listrik energi terbarukan ke dalam sistem kelistrikan nasional.
Dalam jangka pendek, Kementerian ESDM perlu menyusun peta jalan fleksibilitas sistem ketenagalistrikan di tingkat nasional maupun per pulau. Menurut Deon, revisi kontrak Purchase Power Agreement (PPA) untuk PLTU yang memungkinkan fleksibilitas operasi harus disertakan dalam peta jalan itu.
Di sisi lain, pengembangan proyek percontohan penyimpanan energi berbasis baterai (BESS) dan pumped hydro (PHES) juga perlu segera dimulai.
Baca juga: Peta Jalan Transisi Energi Dinilai Dukung Pensiun Dini PLTU
Dalam jangka menengah, pemerintah Indonesia perlu meningkatkan kemampuan sistem listrik dalam mengelola variabilitas energi terbarukan. Caranya dengan penerapan program demand response beserta insentif pendukungnya, percepatan pembangunan fasilitas penyimpanan energi, serta penguatan interkoneksi dan smart grid.
Dalam jangka panjang, pemerintah Indonesia perlu mengembangkan pasar ancillary services, membangun interkoneksi lintas pulau hingga lintas negara, serta evaluasi berkala terhadap roadmap fleksibilitas.
Selain itu, Indonesia juga perlu melakukan beberapa hal dalam penanganan PLTU captive pada sektor industri. Di antaranya, dengan membukakan akses listrik hijau melalui mekanisme Penggunaan Bersama Jaringan Transmisi (PBJT), menghapus biaya yang menghambat pemasangan PLTS dan BESS.
Selanjutnya dengan menyederhanakan perizinan, memberikan insentif, serta menyediakan pembiayaan terjangkau dan penjaminan risiko untuk proyek-proyek energi terbarukan.
Baca juga: Perusahaan Bahan Bakar Fosil Wajib Kembangkan Teknologi Penghilang Karbon
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya