JAKARTA, KOMPAS.com — Coca-Cola Indonesia kembali meluncurkan program “Recycle Me” 2025, sebuah inisiatif pengumpulan botol plastik PET bekas pakai yang melibatkan kolaborasi multipihak untuk memperkuat ekosistem daur ulang nasional.
Program tahun ini, Coca-Cola menggandeng Grab, Yayasan Mahija Parahita Nusantara, Amandina Bumi Nusantara, dan platform sosial BenihBaik.com.
Memasuki tahun kelima pelaksanaannya, program ini memberikan apresiasi kepada konsumen yang mengumpulkan dan mengirimkan minimal 12 botol PET bekas produk Coca-Cola.
Baca juga: Purpose Market 2025, Gerakkan Ekonomi Sirkular lewat Barang Layak Guna
Untuk setiap botol yang terkumpul, Coca-Cola Indonesia menyumbangkan Rp 1.000 melalui BenihBaik.com untuk mendukung kesejahteraan para pemulung, yang menjadi garda terdepan pengelolaan sampah di Indonesia. Program berlangsung mulai 27 November 2025 hingga 27 Februari 2026.
Sebanyak 23.000 peserta pertama juga berkesempatan mendapatkan subsidi pengiriman GrabExpress dan bonus saldo OVO. Program ini berlangsung di wilayah Jabodetabek, Bandung, Semarang, dan Badung (Bali).
Senior Director of Public Affairs, Communications, and Sustainability Coca-Cola Indonesia, Triyono Prijosoesilo, mengatakan program ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam mengurangi limbah kemasan.
“Botol PET yang terkumpul akan dikirim ke Collection Center Mahija dan kemudian diproses oleh Amandina Bumi Nusantara menjadi rPET untuk produksi botol baru,” ujarnya.
Yayasan Mahija Parahita Nusantara menyatakan kolaborasi ini tidak hanya mendorong aksi kolektif pelestarian lingkungan, tetapi juga membuka peluang pendapatan tambahan bagi pekerja informal.
“Donasi dari program ‘Recycle Me’ mendukung edukasi dan pelatihan pengelolaan sampah, sehingga pekerja informal bisa memperoleh pendapatan baru,” kata Ardhina Zaiza, Chairwoman Yayasan Mahija.
Sementara itu CEO & Founder BenihBaik.com, Andy F. Noya, menambahkan bahwa upaya pengurangan sampah dan pemberdayaan sosial dapat berjalan seiring.
“‘Recycle Me’ memperkuat mata pencaharian para pahlawan daur ulang yang menjadi bagian penting dalam ekosistem pengelolaan sampah,” ujarnya.
Baca juga: Pertamina Patra Niaga Dorong Ekonomi Sirkular Lewat Waste to Value
Managing Director Amandina Bumi Nusantara, Hasan Hambali, menegaskan komitmen mempercepat transisi menuju ekonomi sirkular.
Menurutnya, setiap botol PET yang terkumpul akan diproses menjadi material rPET berkualitas tinggi yang dapat digunakan kembali sebagai botol baru.
Grab Indonesia, sebagai mitra logistik, mendukung pengangkutan botol bekas melalui layanan GrabExpress.
“Grab berkomitmen mencapai target zero packaging waste in nature pada 2040. Kolaborasi seperti ini mempercepat langkah menuju sistem bisnis yang lebih sirkular,” kata Rivana Mezaya, Director of Digital and Sustainability Grab Indonesia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya