Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 28 November 2025, 17:47 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia menghadapi tantangan pola konsumsi yang kian tidak berkelanjutan. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK), Indonesia menghasilkan 70,6 juta ton sampah pada 2024. 

Jumlah tersebut diproyeksikan meningkat hingga 82 juta ton per tahun pada 2045 jika pola konsumsi masyarakat tidak berubah. 

Salah satu pemicunya adalah kecenderungan membuang barang yang masih berfungsi karena tidak dialihkan kepada pemilik baru. 

Kajian berbagai lembaga internasional, termasuk United Nations Development Programme (UNDP), mengenai ekonomi sirkular menunjukkan bahwa memperpanjang umur pakai barang dapat menurunkan tekanan terhadap sumber daya material dan energi, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi pelaku usaha lokal.

Menjawab tantangan tersebut, PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) berkolaborasi dengan PT Netzme Kreasi Indonesia (Netzme) menghadirkan Purpose Market 2025

Baca juga: Dari QRIS Tap In–Out hingga Tarik Tunai Fintech, Ini Langkah Jalin di FEKDI 2025

Inisiatif tersebut diharapkan dapat mendorong pola konsumsi lebih bertanggung jawab melalui penjagaan nilai pakai barang-barang layak guna dalam ekosistem ekonomi domestik. 

Direktur Jalin Eko Dedi Rukminto mengatakan, keberlanjutan dapat diwujudkan jika hadir dalam aktivitas harian masyarakat. 

“Purpose Market 2025 mengajak masyarakat untuk melihat nilai sebelum membuangnya. Banyak barang tidak benar-benar menjadi sampah; mereka hanya berpindah pemilik dan mendapatkan fungsi baru,” ujar Eko dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (28/11/2025).

Ia menambahkan, agar praktik tersebut tetap nyaman di dalam acara, seluruh transaksi dibuat digital sehingga tidak ada keraguan status pembayaran dan alur jual beli tetap transparan.

Adapun upaya tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, terutama sektor UMKM. 

Baca juga: Dari Sampah Jadi Nilai Ekonomi, Begini Cara TPS 3R Jalankan Ekonomi Sirkular

“Digitalisasi melalui QRIS mempercepat proses pembayaran dan mengurangi penggunaan uang tunai serta struk kertas yang berpotensi menjadi sampah baru,” terangnya.

Sebagai informasi, Purpose Market 2025 merupakan bagian dari inisiatif Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Jalin yang mengintegrasikan agenda keberlanjutan lingkungan, pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), sosial–kemasyarakatan, dan literasi keuangan dalam satu gerakan kolektif.

Acara tersebut hadir dalam format bazar publik bertempat di Main Venue One Satrio, Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (26/11/2025). 

Lewat gelaran tersebut, masyarakat dapat merasakan langsung pengalaman berbelanja yang berkelanjutan tanpa bergantung pada barang impor bekas. 

Melalui kehadiran individu maupun pelaku usaha lokal yang menawarkan barang-barang layak pakai, Purpose Market 2025 memastikan nilai ekonomi tetap berputar di dalam negeri sekaligus mendorong pertumbuhan UMKM dari berbagai sektor.

Baca juga: Langkah Membumi Ecoground 2025 Ajak Masyarakat Perkuat Ekonomi Sirkular

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Purpose Market 2025, Gerakkan Ekonomi Sirkular lewat Barang Layak Guna
Purpose Market 2025, Gerakkan Ekonomi Sirkular lewat Barang Layak Guna
Swasta
Kebijakan Lingkungan Diperlakukan Secara Terpisah, Alam Jadi Taruhan
Kebijakan Lingkungan Diperlakukan Secara Terpisah, Alam Jadi Taruhan
Pemerintah
Krisis Amfibi Global, 788 Spesies dalam Bahaya Kepunahan
Krisis Amfibi Global, 788 Spesies dalam Bahaya Kepunahan
Pemerintah
BKSDA Kalimantan Selamatkan Bayi Orangutan yang Dipelihara di Area Tambang
BKSDA Kalimantan Selamatkan Bayi Orangutan yang Dipelihara di Area Tambang
Pemerintah
Potensi Panas Bumi RI Capai 2.160 GW, Infrastruktur PLTU Dapat Dialihfungsikan untuk PLTP
Potensi Panas Bumi RI Capai 2.160 GW, Infrastruktur PLTU Dapat Dialihfungsikan untuk PLTP
LSM/Figur
IESR: Pembatasan PLTU Baru Harus Diimbangi Pemanfaatan EBT
IESR: Pembatasan PLTU Baru Harus Diimbangi Pemanfaatan EBT
LSM/Figur
Mahasiswa Sulap Sampah Jadi Karya Seni sebagai Pengingat Jaga Lingkungan
Mahasiswa Sulap Sampah Jadi Karya Seni sebagai Pengingat Jaga Lingkungan
LSM/Figur
RI Bergantung Infrastruktur Informal untuk Pengumpulan Sampah
RI Bergantung Infrastruktur Informal untuk Pengumpulan Sampah
LSM/Figur
Urgensi Moratorium Izin Tambang di Kalimantan
Urgensi Moratorium Izin Tambang di Kalimantan
Pemerintah
Studi Sebut Bahasa Iklim PBB Kikis Kepercayaan Publik terhadap Sains
Studi Sebut Bahasa Iklim PBB Kikis Kepercayaan Publik terhadap Sains
Pemerintah
Lahan Pertanian Bisa Jadi Kunci Melawan Perubahan Iklim
Lahan Pertanian Bisa Jadi Kunci Melawan Perubahan Iklim
Pemerintah
494 Karton Udang PT Bahari Makmur Sejati Dimusnahkan Usai Terkontaminasi Cs-137
494 Karton Udang PT Bahari Makmur Sejati Dimusnahkan Usai Terkontaminasi Cs-137
Pemerintah
Pertamina Salurkan Bantuan untukUrban Farming dan Pengelolaan Sampah Senilai Rp 6,5 Miliar
Pertamina Salurkan Bantuan untukUrban Farming dan Pengelolaan Sampah Senilai Rp 6,5 Miliar
BUMN
Pengunjung Taman Mini Kini Bisa Tabung Kemasan Botol Sekali Pakai
Pengunjung Taman Mini Kini Bisa Tabung Kemasan Botol Sekali Pakai
Swasta
Studi Sebut Teknologi Digital Efektif Ajarkan Keberlanjutan Laut pada Generasi Muda
Studi Sebut Teknologi Digital Efektif Ajarkan Keberlanjutan Laut pada Generasi Muda
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau