Penelitian juga mencakup perubahan terkini dalam perdagangan limbah internasional, yang bergeser secara signifikan pada tahun 2017 ketika China melarang impor limbah plastik.
Negeri Tirai Bambu diketahui telah menjadi pasar utama untuk limbah plastik, dan perubahan kebijakan tersebut menyebabkan total impor plastik menurun sebesar 73 persen.
Sebagian sampah tersebut kemudian sampai ke negara lain, seperti Thailand dan Malaysia, lokasi impor plastik meningkat secara signifikan setelah larangan China.
Para peneliti mengamati apa yang terjadi pada sampah di negara-negara tersebut, dan menemukan bahwa peningkatan impor limbah plastik sebesar 1.000 ton dari tahun 2016 hingga 2017 dikaitkan dengan peningkatan 0,7 persen botol plastik yang berserakan.
"Singkatnya, kami menemukan bahwa impor limbah plastik menyebabkan peningkatan sampah di pesisir, dan kebijakan yang bertujuan untuk mengatur atau memastikan industri pengimpor mengikuti praktik terbaik akan berdampak," kata Taylor.
Baca juga:
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya