Perdagangan tanaman ilegal juga mencapai rekor tertinggi pada tahun 2025. Lebih dari 10 ton tanaman hidup dan turunan tanaman disita, sebagian besar didorong oleh permintaan dari pasar hortikultura dan kolektor.
Penebangan ilegal tetap menjadi perhatian utama. Interpol menyampaikan, kayu ilegal diperkirakan mencapai antara 15 persen dan 30 persen dari seluruh kayu yang diperdagangkan secara global, dengan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan yang signifikan.
Meskipun jumlah penyitaan hewan hidup meningkat tajam tahun ini karena tren hewan peliharaan eksotis, mayoritas perdagangan satwa liar ilegal masih berputar pada penjualan bagian-bagian hewan dan turunannya yang digunakan untuk tujuan pengobatan dan makanan.
Sekretaris Jenderal Interpol, Valdecy Urquiza mengatakan, operasi tersebut sekali lagi mengungkap skala dan kecanggihan jaringan kriminal di balik perdagangan ilegal satwa liar dan hasil hutan.
“Jaringan-jaringan ini semakin bersinggungan dengan bentuk-bentuk kejahatan serius lainnya, mulai dari perdagangan narkoba hingga eksploitasi manusia,” kata Urquiza.
“Mereka menargetkan spesies yang rentan, merusak supremasi hukum, dan membahayakan masyarakat di seluruh dunia,” tambahnya.
Baca juga:
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya