Penulis
KOMPAS.com - Perancis memperbarui rencana menuju net zero emission atau emisi nol bersih pada 2050. Peta jalan terbaru ini menargetkan penghapusan bertahap penggunaan minyak dan gas.
Langkah tersebut diumumkan bertepatan dengan 10 tahun Perjanjian Paris, kesepakatan global yang bertujuan menahan laju pemanasan global di bawah dua derajat celsius, serta berupaya mendekati 1,5 derajat celsius.
Baca juga:
“Ini adalah rencana pemulihan ekonomi dan industri yang utama,” kata Menteri Transisi Ekologis Perancis, Monique Barbut kepada surat kabar Les Echos, dilansir dari AFP, Selasa (16/12/2025).
Perancis memperbarui rencana net zero dengan target menghentikan minyak dan gas. Simak selengkapnya.Pembaruan ini tertuang dalam National Low-Carbon Strategy atau SNBC-3. Pemerintah Perancis menyampaikan, penggunaan minyak akan dihentikan sepenuhnya antara tahun 2040 hingga 2045. Sementara itu, gas akan dihapus secara total pada 2050.
Target ini menempatkan Perancis sebagai salah satu negara Eropa dengan rencana paling ambisius dalam transisi energi.
Strategi baru ini muncul di tengah tantangan besar diplomasi iklim global. Konferensi iklim COP30 di Brasil bulan lalu berakhir tanpa seruan tegas untuk menghentikan bahan bakar fosil. Padahal dorongan tersebut datang dari Uni Eropa dan sejumlah negara lain.
Selain menghentikan minyak dan gas, SNBC-3 juga menargetkan perubahan besar dalam bauran energi nasional.
Negara tersebut meningkatkan pangsa listrik dalam konsumsi energi menjadi 55 persen pada tahun 2050, naik dari 37 persen pada tahun 2023, terutama melalui energi terbarukan.
Baca juga:
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya