Hary Tanoe Bakal Diperiksa Sebagai Saksi Dalam Kasus KEK Lido

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar

Hary Tanoe Bakal Diperiksa Sebagai Saksi Dalam Kasus KEK Lido

Zintan Prihatini

Kompas.com - 12/03/2025, 17:39 WIB

Saksi tersebut antara lain dari pihak dinas, masyarakat sekitar, dan pihak PT MNC Land.

Kembali ke artikel...

Berikan Komentar

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Video pilihan

Lihat Semua

Laporkan komentar

Iklan atau spam

Porno atau asusila

Ujaran kebencian atau SARA

Perundungan atau pelecehan

Lainnya

Akun Terdeteksi Anonim

Kami mendeteksi email anonim pada akunmu. Untuk berkomentar, mohon gunakan email yang valid.

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Batal edit?

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Hapus Komentar

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Oke

Terkini Lainnya

ITDP Dorong Pembatasan Kendaraan di Kawasan Rendah Emisi Jakarta

Swasta

29/04/2025, 15:17 WIB

10 Tahun Perjanjian Paris, Bagaimana Refleksinya?

Pemerintah

29/04/2025, 15:00 WIB

Pemanasan Global Sebabkan Lahan Basah Hasilkan Lebih Banyak Metana

LSM/Figur

29/04/2025, 14:58 WIB

Gantikan Malaysia, Pertamina Pimpin Clean Energy Task Force

BUMN

29/04/2025, 14:22 WIB

Sertifikat Penurunan Emisi Bakal Jadi Syarat Pemeringkatan Perusahaan

Pemerintah

29/04/2025, 13:30 WIB

Vale Indonesia Lakukan Reklamasi 3.791 Hektare Lahan Tambang di Sulsel

BUMN

29/04/2025, 13:19 WIB

Perjanjian Paris: Sejarah, Isi, dan Urgensinya

LSM/Figur

29/04/2025, 13:00 WIB

Studi Ungkap, Ruang Hijau di Tepi Jalan Tingkatkan Keragaman Kupu-Kupu

LSM/Figur

29/04/2025, 12:00 WIB

Kapal Penelitian “Papua Lestari” Dukung Program Konservasi Satwa Endemik di Papua Selatan

Swasta

29/04/2025, 11:55 WIB

Sejumlah Negara Diduga Manipulasi Laporan Serapan Karbon dari Hutan

LSM/Figur

29/04/2025, 11:00 WIB

Krisis Serangga, Ragam Faktor yang Dipicu Manusia Penyebabnya

LSM/Figur

29/04/2025, 10:00 WIB

Just Stop Oil Gelar Demonstrasi Terakhir, Hentikan Aksi Langsung

LSM/Figur

29/04/2025, 09:00 WIB

KLH Wajibkan Pengelola Tol Pasang Pemantau Kualitas Udara hingga Uji Emisi

Pemerintah

29/04/2025, 08:00 WIB

Dugaan Pungli Mengemuka di Balik Tumpukan Sampah Pasar Gedebage Bandung

Pemerintah

29/04/2025, 07:00 WIB

Sederet Langkah PLN Pangkas Emisi demi Capai NZE

BUMN

28/04/2025, 20:42 WIB

Terkini Lainnya

ITDP Dorong Pembatasan Kendaraan di Kawasan Rendah Emisi Jakarta

10 Tahun Perjanjian Paris, Bagaimana Refleksinya?

Pemanasan Global Sebabkan Lahan Basah Hasilkan Lebih Banyak Metana

Gantikan Malaysia, Pertamina Pimpin Clean Energy Task Force

Sertifikat Penurunan Emisi Bakal Jadi Syarat Pemeringkatan Perusahaan

Vale Indonesia Lakukan Reklamasi 3.791 Hektare Lahan Tambang di Sulsel

Perjanjian Paris: Sejarah, Isi, dan Urgensinya

Studi Ungkap, Ruang Hijau di Tepi Jalan Tingkatkan Keragaman Kupu-Kupu

Kapal Penelitian “Papua Lestari” Dukung Program Konservasi Satwa Endemik di Papua Selatan

Sejumlah Negara Diduga Manipulasi Laporan Serapan Karbon dari Hutan

Krisis Serangga, Ragam Faktor yang Dipicu Manusia Penyebabnya

Just Stop Oil Gelar Demonstrasi Terakhir, Hentikan Aksi Langsung

KLH Wajibkan Pengelola Tol Pasang Pemantau Kualitas Udara hingga Uji Emisi

Dugaan Pungli Mengemuka di Balik Tumpukan Sampah Pasar Gedebage Bandung

Sederet Langkah PLN Pangkas Emisi demi Capai NZE

Terpopuler

Ini Lokasi Pembangunan PLTB di Cirebon, Bakal Ada 20 Menara

Bank Sampah Kepulauan Seribu Mampu Tekan 80 Persen Limbah Rumah Tangga

Pemutihan Massal Ancam 84 Persen Terumbu Karang Dunia

UMKM Big Bananass, Berdayakan Ibu Rumah Tangga hingga Punya 15 Toko

3 Kali Masuk Prolegnas, RUU Masyarakat Adat Tetap Macet Sejak 2009

Terkini Lainnya

Terpopuler

Ini Lokasi Pembangunan PLTB di Cirebon, Bakal Ada 20 Menara

Bank Sampah Kepulauan Seribu Mampu Tekan 80 Persen Limbah Rumah Tangga

Pemutihan Massal Ancam 84 Persen Terumbu Karang Dunia

UMKM Big Bananass, Berdayakan Ibu Rumah Tangga hingga Punya 15 Toko

3 Kali Masuk Prolegnas, RUU Masyarakat Adat Tetap Macet Sejak 2009

Now Trending