Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lestarikan Tradisi, PT Timah Dukung Pawai Obor Sambut Bulan Suci

Kompas.com, 21 Maret 2023, 06:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Semarak Ramadan mulai terasa, berbagai kegiatan dilaksanakan menyambut bulan suci ini.

Salah satu tradisi yang hingga saat ini masih lestari adalah pawai obor. Tradisi ini menjadi salah agenda Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat yang rutin dilaksanakan setiap tahun.

PT Timah (Persero) Tbk pun turut mendukung kegiatan yang diikuti oleh Ikatan Remaja Masjid Daya Baru (Irmada).

Pawai obor 3000 culok dilepas Wakil Bupati Bamgka Barat Bong Ming Ming dari Masjid Ar Rahman Daya Baru mengelilingi dusun Daya Baru Pal 4 Muntok Bangka Barat, Sabtu (18/3/2023).

Baca juga: Tingkatkan Daya Saing Pemuda Indonesia, SCG Gelar Sesi Pengembangan Diri

Ketua Panitia Obor sekaligus Irmada Priffi Roy mengatakan kegiatan ini bertujuan menjaga adat tetap lestari di bumi Sejiran Setason.

Menurut Roy, tujuannya dari kegiatan ini adalah untuk menjaga adat tetap lestari di Bangka Barat, khususnya dusun Daya Baru.

Dia mengakui, kegiatan ini tidak akan berjalan dengan lancar tanpa dukungan semua pihak. Termasuk PT Timah (Persero) Tbk yang telah memberikan donasi demi terselenggaranya kegiatan ini.

"Kami sebagai masyarakat dusun Daya Baru mengucapkan terima kasih kepada PT Timah serta donatur lainnya yang telah mempersiapkan semua rangkaian acara," ujar Roy.

Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming menyampaikan, kegiatan ini menyambut Bulan Suci Ramadhan dan menjadi ajang silaturahmi.

"Pemuda Dusun Daya Baru sampai saat ini selalu mempertahankan tradisi ini, sehingga Pemda Bangka Barat perlu mendukung kegiatan ini, selain wahana kebudayaan dan pariwisata, juga menjadi syiar agama Islam," kata Bong Ming Ming.

Selain ikut melestarikan tradisi di Bangka Barat, Perseroan juga menyerahkan bantuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana di Masjid Muhajirin Pelambung, Desa Pongkar, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun.

Bantuan dari PT Timah Tbk ini diterima langsung oleh Ketua Masjid Muhajirin Suhaidi, Minggu (19/3/2023).

Suhaidi mengatakan, bantuan dari PT Timah Tbk ini akan digunakan untuk menambah sarana dan prasana masjid seperti karpet dan lainnya. Sehingga jemaah semakin nyaman saat beribadah apalagi di Bulan Ramadhan.

"Sesuai kesepakatan dari seluruh pengurus Masjid Muhajirin, bantuan ini akan kita gunakan untuk membeli karpet ataupun sajadah," katanya.

Menurut Suhaidi, saat ini kondisi karpet dan sajadah yang ada di Masjid Muhajirin sudah banyak yang rusak dan tidak layak pakai.

"Sebenarnya, kondisi karpet sudah banyak yang rusak ataupun tidak bisa digunakan, namun dikarenakan kondisi kas Masjid yang belum cukup maka pengadaan karpet ataupun sajadah kita tunda," ucapnya.

Untuk itu, pihaknya mengapresiasi PT Timah Tbk yang telah memberikan bantuan sehingga mereka bisa membeli karpet dan sejadah baru.

"Terima kasih kepada PT Timah atas bantuan yang telah diberikan kepada masjid kami ini. Apalagi Bulan Ramadhan ini semakin banyak yang beribadah," ujarnya. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
KLH Segel 5 Tambang di Sumatera Barat, Diduga Picu Banjir Sumatera
KLH Segel 5 Tambang di Sumatera Barat, Diduga Picu Banjir Sumatera
Pemerintah
Banjir Bandang Dinilai Munculkan Risiko terhadap Keanekaragaman Hayati Sumatra
Banjir Bandang Dinilai Munculkan Risiko terhadap Keanekaragaman Hayati Sumatra
LSM/Figur
Keanekaragaman Hayati Tebet Eco Park, 20 Jenis Burung hingga Reptil Teridentifikasi
Keanekaragaman Hayati Tebet Eco Park, 20 Jenis Burung hingga Reptil Teridentifikasi
LSM/Figur
Dampak CO2 pada Pangan, Nutrisi Hilang dan Kalori Bertambah
Dampak CO2 pada Pangan, Nutrisi Hilang dan Kalori Bertambah
Swasta
Indonesia Disebut Terbelakang dalam Kebencanaan akibat Anggaran Terlalu Kecil
Indonesia Disebut Terbelakang dalam Kebencanaan akibat Anggaran Terlalu Kecil
LSM/Figur
Status Kawasan Hutan Bikin Ribuan Desa Tertinggal, Bisa Picu Konflik Agraria
Status Kawasan Hutan Bikin Ribuan Desa Tertinggal, Bisa Picu Konflik Agraria
Pemerintah
Pakar Tanyakan Alasan Indonesia Tolak Bantuan Asing untuk Korban Banjir Sumatera
Pakar Tanyakan Alasan Indonesia Tolak Bantuan Asing untuk Korban Banjir Sumatera
LSM/Figur
Peristiwa Langka, Beruang Kutub Betina Terekam Adopsi Anak Beruang Kutub Lain di Kanada
Peristiwa Langka, Beruang Kutub Betina Terekam Adopsi Anak Beruang Kutub Lain di Kanada
LSM/Figur
Menteri ATR Nusron Tahan 1,67 Juta Hektar HGU, Tawarkan 2 Skema Reforma Agraria
Menteri ATR Nusron Tahan 1,67 Juta Hektar HGU, Tawarkan 2 Skema Reforma Agraria
Pemerintah
PSN Papua, Menteri ATR Nusron Wahid Singgung Swasembada Pangan Butuh Perluasan Lahan
PSN Papua, Menteri ATR Nusron Wahid Singgung Swasembada Pangan Butuh Perluasan Lahan
Pemerintah
Hadapi Gelombang Panas Ekstrem, Spanyol Bangun Jaringan Penampungan
Hadapi Gelombang Panas Ekstrem, Spanyol Bangun Jaringan Penampungan
Pemerintah
Studi Sebut PLTB Lepas Pantai Tingkatkan Fungsi Ekologis Perairan Pesisir
Studi Sebut PLTB Lepas Pantai Tingkatkan Fungsi Ekologis Perairan Pesisir
Pemerintah
Peringatan Met Office: 2026 Diprediksi Jadi Tahun Terpanas
Peringatan Met Office: 2026 Diprediksi Jadi Tahun Terpanas
Pemerintah
3 Skenario ATR/BPN Selesaikan Lahan Masyarakat Diklaim Kawasan Hutan
3 Skenario ATR/BPN Selesaikan Lahan Masyarakat Diklaim Kawasan Hutan
Pemerintah
Jakarta Punya Pusat Daur Ulang Sampah, Kapasitasnya hingga 10 Ton
Jakarta Punya Pusat Daur Ulang Sampah, Kapasitasnya hingga 10 Ton
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau