Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Penyumbang Terbesar, Yuk Bantu Kurangi Sampah Makanan dengan 4 Tip Ini

Kompas.com - 20/03/2023, 17:30 WIB
Anissa Dea Widiarini,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sampah makanan masih menjadi salah satu permasalahan lingkungan yang dihadapi Indonesia. Pasalnya, sampah ini menjadi jenis sampah terbesar di Indonesia.

Sepanjang 2022, misalnya. Data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan, komposisi sampah sisa makanan mencapai 41,69 persen dari total sampah yang dihasilkan masyarakat Indonesia.

Jika dibiarkan, sampah makanan bisa membawa dampak buruk bagi lingkungan. Contohnya, sisa makanan yang dibuang ke tempat sampah dan membusuk dapat menghasilkan gas metana atau gas rumah kaca. Gas ini bahkan lebih berbahaya jika dibandingkan karbon dioksida.

Baca juga: 3 Cara Sederhana Ajarkan Si Kecil untuk Kurangi Sampah Makanan

Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan bijak mengelola dan mengonsumsi makanan. Dengan begitu, sampah makanan yang dihasilkan bisa diminimalisasi.

Berikut Kompas.com telah merangkum empat tip untuk mengurangi sampah makanan di rumah.

1. Buat rencana menu

Sebelum pergi ke pasar atau supermarket untuk berbelanja bahan makanan, sebaiknya Anda membuat dulu rencana menu makanan untuk beberapa hari ke depan. Ini menjadi salah satu cara yang efektif untuk mencegah Anda membeli terlalu banyak bahan makanan.

Setelah semua menu ditentukan, Anda bisa membuat daftar belanja dengan merinci bahan-bahan yang dibutuhkan setiap menu.

Supaya lebih efisien dan bisa mengurangi sampah makanan, Anda dapat merancang menu yang menggunakan satu bahan sama. Misalnya, membeli daging ayam untuk menu sup di hari pertama dan ayam bakar untuk hari berikutnya.

2. Belanja dengan bijak

Membeli bahan makanan dalam jumlah besar memang lebih efisien dari segi waktu maupun harga. Akan tetapi, tidak semua bahan makanan yang dibeli sebenarnya dibutuhkan.

Untuk itu, sebaiknya hanya beli bahan makanan pada daftar belanja yang sudah disusun sebelumnya. Hindari juga sikap impulsif dengan membeli barang di luar daftar belanja agar semua barang yang dibeli bisa dihabiskan.

Tak hanya membantu mengurangi sampah makanan, cara ini juga membantu Anda untuk menghemat bujet belanja.

Baca juga: Buang Sampah Makanan Usai Nonton di Bioskop, Mengapa Penting?

3. Pilih buah dan sayur “jelek”

Saat berbelanja, kebanyakan orang pasti memilih buah dan sayur yang tampilannya paling bagus tanpa ada cacat. Kebiasaan ini menyebabkan banyak makanan terbuang percuma yang dapat menimbulkan limbah makanan.

Padahal, buah dan sayur yang terlihat “jelek” karena bentuknya yang berbeda atau terdapat sedikit cacat juga memiliki rasa dan nutrisi yang sama.

Maka, tak ada salahnya Anda memilih buah dan sayur tersebut. Kalau beruntung, Anda bisa mendapatkan potongan harga dari penjual karena memilih buah dan sayur yang terlihat "jelek".

4. Simpan dengan baik

Supaya bahan makanan yang dibeli dapat bertahan lama, cara penyimpanannya pun harus diperhatikan. Anda dapat mengelompokkan bahan makanan sesuai jenisnya, seperti sayuran, buah, daging segar, dan produk cair.

Baca juga: Hindari Kesalahan Menyimpan Makanan di Kulkas Ini, Bikin Cepat Rusak

Kemudian, simpan makanan dalam wadah terpisah. Untuk sayuran hijau, misalnya, Anda dapat menyimpannya dalam wadah tertutup yang dilapisi kertas tisu dan simpan di kulkas. Sementara untuk daging segar, seperti ayam, daging sapi, dan ikan, Anda dapat menyimpannya di bagian freezer kulkas tanpa dicuci terlebih dahulu.

Anda juga dapat menerapkan sistem first in first out (FIFO), yaitu menggunakan bahan makanan yang pertama kali dibeli untuk diolah lebih dulu. Cara ini cukup efektif untuk mengurangi risiko bahan makanan rusak karena terlalu lama disimpan sehingga menjadi limbah.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kolaborasi UMKM Garut dan BRIN Bikin Gedebog Pisang Naik Kelas
Kolaborasi UMKM Garut dan BRIN Bikin Gedebog Pisang Naik Kelas
LSM/Figur
Inovasi Doktor Termuda IPB yang Kembangkan Metode Deteksi Kerusakan akibat Karhutla
Inovasi Doktor Termuda IPB yang Kembangkan Metode Deteksi Kerusakan akibat Karhutla
LSM/Figur
Tenaga Angin Bisa Pulihkan Laut, Cukup Sisihkan 1 Persen Dana Proyek
Tenaga Angin Bisa Pulihkan Laut, Cukup Sisihkan 1 Persen Dana Proyek
Pemerintah
Gajah Dianggap Teman oleh Mamalia Hutan, Kepunahannya Picu Kerusakan
Gajah Dianggap Teman oleh Mamalia Hutan, Kepunahannya Picu Kerusakan
Pemerintah
Negara Berkembang Butuh 420 Miliar Dollar AS per Tahun untuk Kesetaraan Gender
Negara Berkembang Butuh 420 Miliar Dollar AS per Tahun untuk Kesetaraan Gender
Pemerintah
Bukan Cuma Limbah, Ampas Kopi Bisa Jadi Beton Kuat dan Berkelanjutan
Bukan Cuma Limbah, Ampas Kopi Bisa Jadi Beton Kuat dan Berkelanjutan
LSM/Figur
Satgas PKH Kuasai 81.793 Hektare TN Tesso Nilo untuk Kembalikan Fungsi Lahan
Satgas PKH Kuasai 81.793 Hektare TN Tesso Nilo untuk Kembalikan Fungsi Lahan
Pemerintah
Darurat Air Dunia: 40 Persen Daratan Rusak, 3 Miliar Orang Terancam
Darurat Air Dunia: 40 Persen Daratan Rusak, 3 Miliar Orang Terancam
LSM/Figur
Kemenhut: Tambang Masih Bakal Lanjut tetapi Disertai Rehabilitasi
Kemenhut: Tambang Masih Bakal Lanjut tetapi Disertai Rehabilitasi
Pemerintah
Masjid Jami Soeprapto Soeparno Dibangun, Simbol Inklusi dan Upaya Merawat Nilai-nilai Sosial
Masjid Jami Soeprapto Soeparno Dibangun, Simbol Inklusi dan Upaya Merawat Nilai-nilai Sosial
Swasta
Sun Energy Gandeng UI Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa dalam 'Green Job' Energi Surya
Sun Energy Gandeng UI Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa dalam "Green Job" Energi Surya
Swasta
14 dari 15 Jenis Tarsius Ada di Indonesia, tapi Habitatnya Terus Tergerus
14 dari 15 Jenis Tarsius Ada di Indonesia, tapi Habitatnya Terus Tergerus
Swasta
Lahan Kritis Capai 12 Juta Hektare, Kemenhut Beberkan Rencana Mengatasinya
Lahan Kritis Capai 12 Juta Hektare, Kemenhut Beberkan Rencana Mengatasinya
Pemerintah
Sederet Langkah Pemerintah Genjot EBT untuk Amankan Energi
Sederet Langkah Pemerintah Genjot EBT untuk Amankan Energi
Pemerintah
Resistensi Antimikroba Berpotensi Rugikan Ekonomi Global 100 Triliun Dolar AS
Resistensi Antimikroba Berpotensi Rugikan Ekonomi Global 100 Triliun Dolar AS
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau