Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Melek Huruf 96 Persen, Perpustakaan Didorong Arusutamakan Gender

Kompas.com - 20/03/2023, 12:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengarusutamaan gender dalam sektor perpustakaan dianggap sangat penting. Pasalnya, perempuan merupakan kunci tumbuhnya literasi dimulai dari dirinya dan keluarga.

Menteri PPPA Bintang Puspayoga menuturkan, literasi harus dimaknai secara luas, tidak hanya masalah melek huruf, tetapi dengan kemampuan baca tulis yang baik, maka semakin terbuka lebar akses terhadap pengetahuan.

Terlebih perempuan merupakan pemegang peranan utama dalam menumbuhkembangkan budaya literasi dalam lingkungan keluarga.

"Literasi yang baik dalam keluarga akan menumbuhkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing,” ujar Bintang saat kunjungan kerja ke kelompok binaan Perpustakaan Nasional (Perpusnas), di Desa Bukit, Kabupaten Karangasem, Minggu (19/3/2023)

Baca juga: Lawan Ketidaksetaraan, Standard Chartered Rilis Program Inklusi Ekonomi

Pada 2020, Angka Melek Huruf (AMH) penduduk Indonesia usia 15 tahun ke atas mencapai angka 96 persen. Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2022, tercatat 23 provinsi sudah mencapai target di atas 96 persen.

Namun demikian, Provinsi Bali masih berada di bawah rata-rata Nasional, yaitu 95,5 persen. Oleh karena itu, kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh Perpusnas ini menjadi potensi yang luar biasa dalam meningkatkan literasi perempuan dan keluarga.

Lebih lanjut, Menteri PPPA menyebutkan, salah satu contoh konkret pengarusutamaan gender di sektor perpustakaan adalah penyediaan layanan informasi bagi perempuan terkait keterampilan-keterampilan praktis yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka melalui kewirausahaan perempuan.

Layanan informasi untuk kewirausahaan perempuan di daerah dapat berupa penyediaan buku di perpustakaan, pembelajaran secara daring, maupun penyelenggaraan kegiatan di perpustakaan untuk meningkatkan keterampilan perempuan sesuai dengan potensi di masing-masing wilayah.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Adin Bondar menerangkan, pihaknya terus berinovasi untuk menciptakan program yang lebih mendekatkan sumber informasi kepada masyarakat guna meningkatkan tahapan literasi di Indonesia.

Salah satu program yang diselenggarakan oleh Perpusnas adalah Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).

“Kami melihat budaya literasi perlu digalakkan sampai kepada masyarakat di akar rumput. Inilah konsep yang kami kembangkan melalui hadirnya program TPBIS yang memiliki multiplier effect bagi masyarakat di pedesaan dan perkotaan,” ujar Adin.

Sejak dijalankan pada 2018 lalu, penerima manfaat TPBIS telah tersebar di 33 provinsi, 296 kabupaten/kota, dan 1.696 desa/kelurahan. Pilot project TPBIS terdapat di 6 desa di Kabupatem Karangasem, termasuk Desa Bukit.

Dia pun meminta pemerintah daerah melakukan replikasi TPBIS, sehingga banyak komunitas masyarakat bisa tersentuh dengan literasi yang kuat dan potensi dirinya bisa mendapatkan harkat martabat yang lebih baik.

"Kami juga akan menyinergikan TPBIS dengan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) yang dikoordinasikan oleh Kementerian PPPA” ungkap Adin.

Wakil Bupati Kabupaten Karangasem I Wayan Artha Dipa mengatakan, Perpustakaan Desa Bukit merupakan sumber daya yang berharga bagi perempuan.

"Dengan menyediakan buku-buku pemberdayaan perempuan, koleksi ilmu terapan, dan layanan komputer serta internet, kami dapat membantu mereka mendapatkan pengetahuan dan kepercayaan diri yang mereka butuhkan untuk membuat perubahan positif dalam hidup mereka," kata Wayan Artha Dipa.

Perpustakaan Desa Bukit dianggap telah menjadi tempat yang aman dan ramah bagi perempuan, karena  menawarkan program kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan dan minat perempuan.

"Berkaitan dengan hal tersebut, kita dapat menciptakan komunitas yang mendukung pertumbuhan dan peningkatan diri. Hal ini juga selaras dengan upaya pengembangan TPBIS yang digagas oleh Perpustakaan Nasional," tutup Wayan Artha Dipa.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Badan Geologi Temukan Lokasi Layak untuk Relokasi Korban Gempa
Badan Geologi Temukan Lokasi Layak untuk Relokasi Korban Gempa
Pemerintah
Menteri LH: Kampung Samtama Jakpus Contoh Pengelolaan Sampah Berbasis Warga
Menteri LH: Kampung Samtama Jakpus Contoh Pengelolaan Sampah Berbasis Warga
Pemerintah
Dorong Daur Ulang Plastik di Sekolah, Mesin Penukar Sampah Pertama Hadir di Sukabumi
Dorong Daur Ulang Plastik di Sekolah, Mesin Penukar Sampah Pertama Hadir di Sukabumi
LSM/Figur
Bertemu Raja Inggris, Menteri LH Bahas Komitmen RI Lindungi Biodiversitas
Bertemu Raja Inggris, Menteri LH Bahas Komitmen RI Lindungi Biodiversitas
Pemerintah
Transisi Energi Indonesia: Hijau dalam Narasi, Abu-abu dalam Praktik
Transisi Energi Indonesia: Hijau dalam Narasi, Abu-abu dalam Praktik
LSM/Figur
Cek Kesehatan Gratis Masuk Desa, Periksa 133 Warga di Cipelah
Cek Kesehatan Gratis Masuk Desa, Periksa 133 Warga di Cipelah
Pemerintah
Kurangi E-Waste, UE Terapkan Sistem Pelabelan Ponsel Anyar
Kurangi E-Waste, UE Terapkan Sistem Pelabelan Ponsel Anyar
Pemerintah
Membangun Tanpa Merusak, Masyarakat Adat Aru Raih Penghargaan Kelas Dunia
Membangun Tanpa Merusak, Masyarakat Adat Aru Raih Penghargaan Kelas Dunia
LSM/Figur
2025 World Investment Report: Kesenjangan Investasi SDG Kian Melebar
2025 World Investment Report: Kesenjangan Investasi SDG Kian Melebar
Pemerintah
Menteri LH: Jakarta Butuh 5 PLTSa jika Ingin Masalah Sampah Selesai
Menteri LH: Jakarta Butuh 5 PLTSa jika Ingin Masalah Sampah Selesai
Pemerintah
KLH Perkuat Regulasi Sampah, Sebut yang Pertanyakan Insentif Tak Tanggung Jawab
KLH Perkuat Regulasi Sampah, Sebut yang Pertanyakan Insentif Tak Tanggung Jawab
Pemerintah
PLTA Dunia Kembali Menggeliat, Didorong Pompa Penyimpan Energi
PLTA Dunia Kembali Menggeliat, Didorong Pompa Penyimpan Energi
LSM/Figur
Ancaman Krisis Besar di Balik Kasus Tesso Nilo
Ancaman Krisis Besar di Balik Kasus Tesso Nilo
Pemerintah
Greenpeace: Baru 50 dari 5000 Produsen Setor Peta Jalan Pengurangan Sampah
Greenpeace: Baru 50 dari 5000 Produsen Setor Peta Jalan Pengurangan Sampah
LSM/Figur
Tambang Ganggu Ekosistem Terumbu Karang, Ancam Ikan Napoleon
Tambang Ganggu Ekosistem Terumbu Karang, Ancam Ikan Napoleon
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau