"Diperlukan peranan dari multi-stakeholders baik dari Instansi Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta, akademisi, asosiasi, hingga masyarakat," ujar Ego, Selasa (21/3/2023).
Chief Risk & Sustainability Officer Sinarmas Land Muhammad Reza Abdulmajid menambahkan, pembelian REC ini mewakili hak kepemilikan atas manfaat lingkungan dari pembangkit listrik sumber energi terbarukan.
Sebelumnya, Perusahaan telah melakukan upaya dekarbonisasi melalui implementasi green building yang dapat memberikan efisiensi energi cukup besar serta instalasi solar panel di sejumlah gedung komersial.
Penggunaan listrik hijau yang ramah lingkungan dari PT PLN Persero di harapkan dapat mencapai target dekarbonisasi perusahaan sebesar 35 persen dari sektor energi pada tahun 2034 mendatang.
"Angka ini setara dengan 35.476,10 ton C02e. Inisiatif ini juga akan mendukung komitmen perusahaan untuk mencapai net zero pada tahun 2060," kata Reza.
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Darmawan Prasodjo menjelaskan, REC merupakan salah satu inovasi produk hijau PLN.
"REC bertujuan untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional tanpa harus mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur," tutur Darmawan.
Selain mengoptimalkan sertifikat EBT, kelima gedung perkantoran milik Sinarmas Land juga telah mendapatkan sertifikasi Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI).
Selanjutnya, untuk kawasan perkantoran BSD Green Office Park juga telah tersertifikasi Gold Green District dari Building Construction Authority (BCA) Singapura.
Sinarmas Land berkomitmen untuk menerapkan konsep sustainable development dalam setiap produk hunian hingga kegiatan bisnis perusahaan.
Upaya keberlanjutan yang dilakukan Sinar Mas Land di antaranya green building, low carbon emission, energy saving, water resource management, green waste management, less plastic, hingga green habit.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya