JAKARTA, KOMPAS.com - Ramadan mewajibkan umat muslim untuk berpuasa mulai dari adzan subuh pada dini hari, hingga adzan maghrib pada malam hari.
Kewajiban puasa ini tak jarang dianggap dapat menurunkan stamina seseorang. Tak terkecuali bagi sebagian mahasiswa dan pelajar yang merasa lelah karena tetap harus berkuliah dan bersekolah selama bulan puasa.
Bagaimana cara menyiasatinya?
Ketua Majelis Pendidikan Tinggi (Diktilitbang) Pengurus Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Bambang Setiaji mengajak mahasiswa untuk membuang jauh-jauh pemikiran tersebut.
Ramadan sebagai bulan yang penuh ampunan dan berkah, justru seharusnya dijadikan waktu untuk berlomba-lomba mencari kebaikan dan hal positif. Termasuk menambah semangat untuk belajar.
"Istilahnya bulan puasa adalah bulan belajar, justru harus meningkatkan semangat, baik ilmu agama maupun ilmu bermanfaat," kata Bambang.
Baca juga: Tim Magsite dari Universitas Diponegoro Juara I OlympiAR 2022
Bambang yang kini memimpin kampus Muhammadiyah di ibu kota baru, yaitu Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, juga mengingatkan puasa jangan menjadi alasan bagi mahasiswa untuk bermalas-malasan.
Sebaliknya, mahasiswa justru harus lebih bersemangat untuk mencari ilmu agar mendapatkan berkah yang berlipat ganda.
"Melakukan aktivitas perkuliahan itu tidak boleh mengeluh karena bukan termasuk pekerjaan kasar dan berat. Jadi tetap semangat dan bahkan bulan puasa itu bulan untuk belajar," pesannya.
Lalu bagaimana mahasiswa bisa tetap semangat berkuliah sambil berpuasa? Berikut tips-nya:
1. Perbanyak belajar sembari menunggu berbuka puasa
Manfaatkan waktu-waktu luang seperti menjelang buka puasa, atau biasa disebut sebagai waktu ngabuburit, untuk belajar. Karena ilmu yang bermanfaat jika dipelajari bisa menjadi pahala bagi umat muslim.
Ketika otak digunakan untuk belajar, maka secara otomatis pelajar juga disibukkan dengan aktivitas positif sehingga dapat melupakan pikiran yang distraktif atau mengganggu.
Bahkan tak menutup kemungkinan pula, bisa melupakan lapar dan dahaga karena sibuk belajar. Hasilnya belajar tidak hanya meningkatkan pahala seseorang, tapi juga memperkuat kemampuan puasa dan iman.
"Kalau mahasiswa, belajar di tempat ber-AC, harus puasa, tetap semangat, dan bahkan jadikan bulan puasa itu sebagai bulan belajar. Sambil ngabuburit, baca-baca. Belajar bukan termasuk kerja kasar dan kerja berat, malah justru meringankan puasa," ucapnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya