JAKARTA, KOMPAS.com - Sinarmas Land memastikan seluruh rantai pasokan perusahaan menerapkan prinsip-prinsip Environmental, Social,Governance (ESG).
Hal ini karena prinsip ESG semakin memainkan peranan penting bagi operasi bisnis perusahaan di Indonesia sebagai tolak ukur kemajuan keberlanjutan dan dampak etis dari suatu investasi perusahaan.
Chief Risk & Sustainability Officer Sinarmas Land Muhammad Reza Abdulmajid menuturkan, Sinarmas Land telah menginisiasi berbagai program yang mengimplementasikan aspek ESG secara konsisten dan bertanggung jawab.
“Penerapan aspek ESG sudah menjadi keharusan bagi perusahaan yang ingin meningkatkan profitabilitas, karena hal itu juga mencerminkan kepedulian terhadap lingkungan dan keberlanjutan bisnis perusahaan," kata Reza, Rabu (5/4/2023).
Baca juga: Sinarmas Land Incar Penurunan Emisi Karbon 35 Persen Tahun 2034
Program-progam yang diwujudkan telah disusun secara terukur di berbagai sektor perusahaan. Dalam aspek Environment, untuk mendukung transisi net zero emission, Sinarmas Land berfokus pada sektor efisiensi energi.
Hal ini dilakukan melalui program Green Habit serta energi terbarukan melalui penerapan solar panel di 6 bangunan komersial, dan pemanfaatan layanan Renewable Energy Certificate (REC) dari PT PLN (Persero).
Untuk mendukung mobilitas rendah emisi, Perusahaan juga menghadirkan Autonomous Vehicle (kendaraan listrik otonom) yang telah diujicoba di kawasan QBig BSD City dan The Breeze BSD City serta penggunaan Bus Listrik pada layanan BSD Link yang melayani rute seputar area BSD City.
Dalam aspek Sosial, perusahaan berfokus pada pemberdayaan masyarakat yang berdampak panjang dan berkelanjutan.
Aspek tersebut diwujudkan melalui sejumlah program, di antaranya, pemberian pelatihan Digital Technology kepada siswa di BSD City untuk kebutuhan tenaga kerja perusahaan IT, pembinaan usaha UMKM, dan penerapan program pemberdayaan kampung bernama Kampung Mantul.
Selain itu, program yang berfokus pada meningkatkan kualitas pendidikan dilakukan melalui Sekolah Berhati, program Berantas Buta Al-Qur’an, serta Pusat Literasi BSD City.
Terkait aspek Governance, perusahaan berupaya mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) serta berkelanjutan melalui berbagai inisiatif.
Dalam hal penerapan bisnis yang bertanggung jawab, perusahaan telah mengimplementasi whistleblowing system serta pelatihan fraud dan anti-korupsi untuk seluruh karyawan.
Saat ini, Kota Deltamas telah memiliki 19 klaster residensial, 19 klaster komersial, dan kawasan industri Greenland International Industrial Center (GIIC) seluas 2.200 hektar yang dikembangkan dengan konsep ramah lingkungan dengan penerapan prinsip ESG dalam berbagai aspek.
Direktur Operasional Kota Deltamas Robertus Satriotomo menjelaskan, sebagai kawasan yang ramah lingkungan, Kota Deltamas turut berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih hijau, bersih, dan berkelanjutan.
Upaya ini diwujudkan melalui sejumlah instrumen seperti penggunaan renewable energy untuk kegiatan operasional dari Marketing Office Kota Deltamas serta fasilitas dan utilitas yang dimiliki Perseroan dalam melayani pelanggan Kota Deltamas dan kawasan industri GIIC.
Mereka juga bekerja sama dengan PLN dalam menyediakan Renewable Energy Certificate, hingga secara bertahap beralih menggunakan kendaraan listrik untuk operasional bisnis perusahaan dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 yang dicanangkan oleh pemerintah.
"Untuk kendaraan listrik tersebut rencananya akan diimplementasikan di kawasan Kota Deltamas dan GIIC," ujar Satriotomo.
GIIC telah memiliki 170 tenants di antaranya Suzuki, Hyundai Motors, Mitsubishi Motors, SAIC GM Wuling, Astra Honda Motors, Kalbe, Maxxis, dan Kohler.
GIIC akan mengembangkan zona industri khusus yang didedikasikan untuk data center yang dilengkapi dengan infrastruktur berteknologi tinggi.
Saat ini, sudah ada 14 tenant data center baik yang lokal maupun berskala global yang telah bergabung di kawasan industri ini, seperti PT Telkom Indonesia Tbk dan Pusat Data Nasional dengan mendirikan hyperscale data center.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya