Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbang Langsung dari China, Bos Tambang Xi Zhengping Bagikan Pohon untuk Warga Dairi

Kompas.com, 10 April 2023, 10:43 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - PT Dairi Prima Mineral membagikan 800-an batang pohon manggis, duku dan durian endemik kepada masyarakat yang tinggal di lingkar tambang, khususnya di Kecamatan Silima Pungga-pungga.

Inisiatif ini sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan untuk memperkuat perlindungan dan pelestarian lingkungan di Kabupaten Dairi.

Pemberian bibit pohon sudah rutin dilakukan perusahaan tambang yang terletak di Sopokomil, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara.

Tujuannya mempromosikan reboisasi sebagai upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperbaiki ekosistem sekitar sesuai tujuan pembangunan berkelanjutan yang diterapkan secara global.

Baca juga: Jelang Melantai di BEI, TBP Raih Status Taat Pengelolaan Lingkungan Hidup

Hal ini bermanfaat bagi kesehatan dan meningkatkan produktivitas ekonomi.

Pemberian bibit dihadiri langsung Presiden Direktur China Nonferrous Metals Mining (Group) Co Ltd (CNMC) Xi Zhengping yang terbang langsung dari China.

Juga hadir Ketua DPRD Kabupaten Dairi Sabam Sibarani, Camat Silima Pungga-pungga Horas Pardede dan perwakilan wasyarakat Novendra Sihombing.

Mewakili Xi Zhengping, VP CNMC Liu Yu mengatakan, PT DPM akan terus menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan, aktif melaksanakan dan membuat rencana tahunan untuk mengembangkan tanggung jawab sosial perusahaan.

Pihaknya akan berorientasi pada pengembangan masyarakat seperti pengentasan kemiskinan, kesehatan, pendidikan khusus untuk anak-anak, pengembangan agrikultur dan memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak.

"Kami berkomitmen mengadopsi langkah-langkah etis untuk meminimalkan dampak lingkungan. Mempromosikan pembangunan berkelanjutan di wilayah kerja, yakin bahwa praktik berkelanjutan sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang industri pertambangan," kata Liu Yu, Minggu (9/4/2023).

Ketua DPRD Kabupaten Dairi Sabam Sibarani mengatakan, tahun lalu, pihaknya hadir ke Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup menyampaikan dukungan secara terbuka beroperasinya PT DPM. Direktur Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Kementerian KLH sempat terkejut karena beberapa tahun sebelumnya, banyak sekali yang menolak kehadiran tambang ini.

"Perwakilan 315.000 masyarakat Dairi, saya yang memimpin saat itu, secara terbuka mendukung PT DPM beroperasi. Kami juga meminta agar izin AMDAL-nya cepat diproses. Pernyataan dan dukungan DPRD Dairi ini, penuh risiko, kami sudah mempertimbangkan itu" ucap Sabam.

Sebagai wakil rakyat, lanjut dia, harus melihat secara global. Kehadiran PT DPM dinilai lebih besar dampak positifnya untuk kesejahteraan masyarakat.

Dampak negatif yang timbul, meski kecil, harus ditanggulangi bersama. Pemberian pohon adalah salah satu contoh meminimalisasi dampak negatif tersebut.

"Kami akan tegak lurus mendukung PT DPM sepanjang kehadirannya untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat Dairi," tegas Sabam.

Camat Silima Pungga-pungga Horas Pardede mewakili pemerintah kabupaten juga mendukung kehadiran perusahaan.

Setelah bolak-balik menyelesaikan konflik di masyarakat yang menolak tambang, akhirnya PT DPM untuk pertama kalinya memberi Corporate Social Responsibility (CSR) dengan melibatkan pemerintah.

"Bibit ini saya yang minta, melalui surat saya, karena melihat banyak lahan kritis dan tidak terpakai akibat banjir bandang. Pastinya untuk meningkatkan perekonomian. Saya akan kawal pohon ini tumbuh," ucap Horas.

Proses distribusi bibit juga akan diawasi supaya diterima merata oleh seluruh warga, bukan hanya di lingkar tambang saja. Ke depan, Horas meminta agar pemberian CSR tetap melibatkan pemerintah setempat.

Alasannya, pemberian terkadang bisa menjadi bencana jika dianggap tidak adil.

"Selama ini, sudah terjadi kesenjangan antara lingkar tambang dan yang tidak lingkar tambang. Bibit ini tidak hanya ke lingkar tambang saya berikan, tersebar ke seluruh desa untuk yang punya lahan dan bisa menjamin tumbuh," katanya lagi.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Satwa Liar Terjepit Deforestasi, Perburuan, dan Perdagangan Ilegal
Satwa Liar Terjepit Deforestasi, Perburuan, dan Perdagangan Ilegal
LSM/Figur
Menteri UMKM Berencana Putihkan Utang KUR Korban Banjir Sumatera
Menteri UMKM Berencana Putihkan Utang KUR Korban Banjir Sumatera
Pemerintah
Akademisi IPB Sebut Hutan Adat Bisa Tekan Emisi Gas Rumah Kaca dan Krisis Iklim
Akademisi IPB Sebut Hutan Adat Bisa Tekan Emisi Gas Rumah Kaca dan Krisis Iklim
Pemerintah
CIMB Niaga Salurkan 'Green Financing' Syariah ke IKPT untuk Dukung Transisi Energi
CIMB Niaga Salurkan "Green Financing" Syariah ke IKPT untuk Dukung Transisi Energi
Swasta
Permintaan Batu Bara Dunia Capai Puncak Tahun Ini, Tapi Melandai 2030
Permintaan Batu Bara Dunia Capai Puncak Tahun Ini, Tapi Melandai 2030
Pemerintah
Pulihkan Ekosistem Sungai, Jagat Satwa Nusantara Lepasliarkan Ikan Kancra di Bogor
Pulihkan Ekosistem Sungai, Jagat Satwa Nusantara Lepasliarkan Ikan Kancra di Bogor
LSM/Figur
Riau dan Kalimantan Tengah, Provinsi dengan Masalah Kebun Sawit Masuk Hutan Paling Rumit
Riau dan Kalimantan Tengah, Provinsi dengan Masalah Kebun Sawit Masuk Hutan Paling Rumit
LSM/Figur
366.955 Hektar Hutan Adat Ditetapkan hingga November 2025
366.955 Hektar Hutan Adat Ditetapkan hingga November 2025
Pemerintah
Suhu Arktik Pecahkan Rekor Terpanas Sepanjang Sejarah, Apa Dampaknya?
Suhu Arktik Pecahkan Rekor Terpanas Sepanjang Sejarah, Apa Dampaknya?
LSM/Figur
Pembelian Produk Ramah Lingkungan Meningkat, tapi Pesan Keberlanjutan Meredup
Pembelian Produk Ramah Lingkungan Meningkat, tapi Pesan Keberlanjutan Meredup
LSM/Figur
Menjaga Napas Terakhir Orangutan Tapanuli dari Ancaman Banjir dan Hilangnya Rimba
Menjaga Napas Terakhir Orangutan Tapanuli dari Ancaman Banjir dan Hilangnya Rimba
LSM/Figur
FWI Soroti Celah Pelanggaran Skema Keterlanjuran Kebun Sawit di Kawasan Hutan
FWI Soroti Celah Pelanggaran Skema Keterlanjuran Kebun Sawit di Kawasan Hutan
LSM/Figur
Menhut Raja Juli Soroti Lemahnya Pengawasan Hutan di Daerah, Anggaran dan Personel Terbatas
Menhut Raja Juli Soroti Lemahnya Pengawasan Hutan di Daerah, Anggaran dan Personel Terbatas
Pemerintah
Menhut Raja Juli Sebut Tak Pernah Beri Izin Pelepasan Kawasan Hutan Setahun Terakhir
Menhut Raja Juli Sebut Tak Pernah Beri Izin Pelepasan Kawasan Hutan Setahun Terakhir
Pemerintah
Krisis Iklim Picu Berbagai Jenis Penyakit, Ancam Kesehatan Global
Krisis Iklim Picu Berbagai Jenis Penyakit, Ancam Kesehatan Global
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau