Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/04/2023, 14:00 WIB
Hilda B Alexander

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu momen yang ditunggu-tunggu kehadirannya setiap tahun oleh umat Islam adalah Ramadan.

Biasanya, kita akan memasak berbagai sajian makanan. Terkadang juga membeli beragam takjil dari yang asin hingga yang manis.

Namun, akankah minuman dan makanan tersebut habis? Atau malah menjadi sampah? Belum lagi sampah plastik sekali pakai yang menumpuk selama Ramadan.

Jangan sampai hal-hal baik yang kita niatkan malah berpotensi membuat kerugian bagi orang lain atau bahkan lingkungan di sekitar kita.

Baca juga: Sambut Ramadan, Allianz Gelar Edukasi Kesehatan Lansia, Ibu Hamil, dan Balita

Nah, untuk meminimalisasi dampak penggunaan plastik, ada lima tips dari Greenpeace Indonesia yang bisa diterapkan untuk tetap memaksimalkan ibadah selama Ramadan sambil melakukan refleksi terhadap lingkungan:

1. Makan dan minum secukupnya 

Ketika sedang berburu hidangan untuk berbuka, tentunya segala jenis makanan dan minuman akan terlihat sedap di mata. Akan tetapi, jangan sampai kalap.

Selain tidak baik untuk kesehatan, membeli makanan berlebihan, apabila tidak habis dikonsumsi, dapat menyebabkan pemborosan dan pencemaran lingkungan.

Hal ini mengingat, salah satu hikmah dari puasa adalah agar kita bisa berhemat serta mengendalikan hawa nafsu.

2. Kurangilah penggunaan plastik sekali pakai

Plastik sekali pakai adalah salah satu penyebab utama pencemaran lingkungan.

Plastik sekali pakai yang sering kita temukan untuk membungkus ataupun menyajikan makanan dan minuman ketika sudah dibuang dapat menumpuk di tempat sampah dan tidak dapat terurai sehingga bisa mengganggu lingkungan dan habitat setiap makhluk hidup!.

Maka dari itu, mari kita gunakan peralatan makan dan minum yang bisa dicuci dan digunakan kembali agar kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih sehat dan berkah, serta memberikan kontribusi positif bagi lingkungan.

3. Gunakan air secukupnya

Air merupakan sumber kehidupan yang sangat penting bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Sayangnya, air juga merupakan sumber daya yang terbatas dan rentan tercemar.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Kapal Canggih, OceanX Bakal Eksplorasi Lautan Indonesia

Pakai Kapal Canggih, OceanX Bakal Eksplorasi Lautan Indonesia

Pemerintah
Sejak Perjanjian Paris, Bank Masih Gelontorkan Rp 110 Kuadriliun ke Industri Energi Fosil

Sejak Perjanjian Paris, Bank Masih Gelontorkan Rp 110 Kuadriliun ke Industri Energi Fosil

Pemerintah
Model 'Community-Supported Agriculture', Solusi 'Food Loss and Waste'

Model "Community-Supported Agriculture", Solusi "Food Loss and Waste"

Pemerintah
BW Kehati Data Keanekaragaman Hayati di Perkotaan

BW Kehati Data Keanekaragaman Hayati di Perkotaan

Pemerintah
Gelombang Panas di Filipina Tak Mungkin Terjadi Tanpa Krisis Iklim

Gelombang Panas di Filipina Tak Mungkin Terjadi Tanpa Krisis Iklim

LSM/Figur
IPA Convex 2024 Digelar, Jadi Momentum Ketahanan Energi Berkelanjutan

IPA Convex 2024 Digelar, Jadi Momentum Ketahanan Energi Berkelanjutan

Swasta
BRIN: Indonesia Terlindungi dari Gelombang Panas karena Awan

BRIN: Indonesia Terlindungi dari Gelombang Panas karena Awan

Pemerintah
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci Atasi Kemiskinan Ekstrem

Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci Atasi Kemiskinan Ekstrem

Pemerintah
60 Inovator ASEAN Blue Economy Innovation Bakal Dapat 40.000 Dollar AS

60 Inovator ASEAN Blue Economy Innovation Bakal Dapat 40.000 Dollar AS

Pemerintah
Groundbreaking Proyek RDF, WIKA Siap Reduksi Sampah 2.500 Ton per Hari

Groundbreaking Proyek RDF, WIKA Siap Reduksi Sampah 2.500 Ton per Hari

BUMN
Potensi Devisa Rp 1,3 Triliun, Oleh-oleh Sandiaga dari UEA dan Korsel

Potensi Devisa Rp 1,3 Triliun, Oleh-oleh Sandiaga dari UEA dan Korsel

Pemerintah
Komnas Perempuan Minta Pemerintah Bentuk Pemantau Femisida

Komnas Perempuan Minta Pemerintah Bentuk Pemantau Femisida

Pemerintah
Dicari, Inovator di 10 Negara ASEAN dan Timor Leste untuk Proyek Blue Economy

Dicari, Inovator di 10 Negara ASEAN dan Timor Leste untuk Proyek Blue Economy

Pemerintah
Konsisten Berdayakan Peternak Sapi, Human Initiative Torehkan Jejak Manis di NTT

Konsisten Berdayakan Peternak Sapi, Human Initiative Torehkan Jejak Manis di NTT

Advertorial
Mengenal Melukat, Ritual Pembersihan Diri di Bali Jadi Agenda WWF

Mengenal Melukat, Ritual Pembersihan Diri di Bali Jadi Agenda WWF

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com