JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah menyiapkan kanal resmi pengaduan dan pelaporan kekerasan terhadap perempuan dan anak yakni Hotline 129 atau Whatsapp di nomor 08111-129-129, atau layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA 129) serta UPTD PPA/P2TP2A yang telah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Kanal-kanal resmi tersebut disiapkan untuk menjamin perjalanan mudik Lebaran 2023 yang berkeselamatan, aman, nyaman, serta ramah terhadap perempuan dan anak.
Seperti diketahui, jelang Hari Raya Idulfitri 1444 H, sebagian besar masyarakat akan melakukan perjalanan mudik baik menggunakan transportasi pribadi maupun transportasi umum.
Mudik lebaran tahun ini diprediksi akan berbeda dengan dua tahun sebelumnya pada masa pandemi Covid-19, diperkirakan 123,8 juta orang akan melakukan mudik termasuk di dalamnya adalah perempuan dan anak.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, membawa serta anak dalam perjalanan mudik merupakan tantangan tersendiri karena biasanya anak tidak nyaman dengan perjalanan yang panjang.
Baca juga: Rumah SAPA, Rumah Perlindungan bagi Perempuan Korban Kekerasan
"Harapan saya selain mengutamakan keselamatan, tentunya menciptakan suasana aman dan nyaman selama perjalanan juga harus menjadi perhatian para pemudik, termasuk meminimalisasi terjadinya berbagai bentuk kekerasan,” ungkap Bintang, Jumat (14/4/2023).
Bintang juga mengajak seluruh pihak untuk menciptakan iklim dan lingkungan yang aman dan nyaman bagi perempuan dan anak sehingga dapat bersama-sama menikmati perjalanan.
Seperti ruang khusus (di bus, travel, kereta api, dll) yang dapat memberikan kesempatan khususnya kepada Ibu-Ibu yang masih menyusui untuk memberikan ASI kepada anaknya, lampu yang memadai dan tempat duduk yang meminimalisasi kemungkinan terjadinya pelecehan seksual.
Masyarakat diimbau harus lebih selektif dalam memilih kendaraan yang aman dan nyaman, dan orangtua diharapkan dapat memanfaatkan transportasi mudik gratis yang difasilitasi oleh Kementerian/Lembaga, perusahaan atau lembaga swasta dari pada mengendarai motor dan berboncengan dengan anak dan keluarga, untuk dapat mengurangi risiko kecelakaan.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan pelayanan transportasi yang cepat, mudah diakses, aman, nyaman dan terjangkau, bagi kelompok rentan yakni:kelompok disabilitas, lanjut usia, anak-anak dan ibu hamil.
“Kami terus mendorong seluruh operator sarana dan prasarana transportasi untuk menyediakan fasilitas dan petugas yang responsif dalam memberikan pelayanan terhadap kelompok rentan di masa mudik lebaran tahun ini. Pelayanan transportasi yang aman dan nyaman adalah hak seluruh masyarakat, termasuk pengguna jasa yang memiliki keterbatasan secara fisik berhak pula mendapatkan pelayanan yang setara” ucap Menhub.
Sementara itu, Ketua Komisioner KPAI, Ai Maryati Solihah mengatakan dalam rangka mendukung upaya menciptakan mudik aman, nyaman, dan terbebas dari kekerasan seksual bagi perempuan dan anak, KPAI merekomendasikan beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Kementerian Perhubungan untuk dapat mendukung upaya bersama ini.
Menurutnya, Kementerian Perhubungan harus melengkapi sarana dan prasarana di stasiun, terminal, pelabuhan, bandara, dan rest area seperti ruang laktasi, ruang istirahat anak, dan ruang kesehatan termasuk peningkatan pengawasan dalam setiap moda transportasi.
Selain itu, penyediaan ruang/pos pengaduan disetiap tempat pemberhentian dan memberikan edukasi keselamatan anak dalam perjalanan mudik lebaran juga menjadi hal yang sangat penting.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya