BANDUNG, KOMPAS.com - Kecukupan tutupan hutan adalah si penjaga Daerah ALiran Sungai (DAS) untuk tetap lestari.
Guru Besar Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Universitas Padjadjaran, Bandung, Chay Asdak, mengungkapkan bahwa sedikitnya, kecukupan tutupan hutan pada DAS mencapai 30 persen dari luas DAS.
"Keharusan menjaga keluasan kecukupan tutupan hutan menjai penting karena hutan menyangkut hajat hidup orang banyak," tuturnya dalam rilis pers, Minggu (23/4/2023).
Menjaga kecukupan tutupan hutan di DAS bisa terlaksana dengan optimalisasi manfaat lingkungan, sosial, dan ekonomi bagi masyarakat setempat.
Mengelola DAS dengan pendekatan ekosistem dan biodiversitas, menurut Chay Asdak, dapat dilakukan melalui pendekatan solusi berbasis alami atau Nature-Based Solution (NBS).
Baca juga: Lestarikan Hutan Bakau, Ini 4 Cara yang Bisa Dilakukan
Kemudian, para pemangku kepentingan juga bisa melakukan pemanfaatan lahan alamiah strategis, lanskap untuk upaya konservasi nilai dan fungsi ekosistem.
Hutan lahan basah, riparian area, dan elemen lanskap alami lainnya adalah infrastruktur alam.
Infrastruktur alami diwujudkan melalui mekanisme insentif dan disinsentif, ketika insentif atau bantuan teknis kepada pemilik tanah untuk mengelola secara ramah lahan hutan.
Berikutnya, mekanisme imbal jasa lingkungan menjadi langkah efisien dan pendekatan efektif untuk mengamankan infrastruktur alam.
Sementara itu, Deputy Director, Pusat Sains Kelapa Sawit Instiper Yogyakarta Agus Setyarso menambahkan, ketetapan luas minimum tutupan hutan sebesar 30 persen kurang efektif.
Angka seharusnya demi dapat menjaga tutupan hutan untuk sementara ini adalah 40 persen.
Namun begitu, hal ini bukan berarti bahwa ada kebebasan untuk melepaskan kawasan hutan meskipun sudah di atas ambang batas.
"Rehabilitasi lahan dan restorasi lanskap adalah alternatif untuk memulihkan fungsi DAS," pungkas Agus.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya