MEDAN, KOMPAS.com - PLN Nusantara Power-Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (PNP-UPDK) Pandan, merealisasikan program Corporate Sosial Responsibilitiy (CSR) kepada Bank Sampah Yamantab (BSY), Selasa (18/4/2023).
Anak usaha PLN yang bergerak di bidang pembangkitan listrik ini, memberi bantuan senilai Rp 50 juta dalam bentuk sarana pendukung aktivitas bank sampah pertama di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Provinsi Sumatera Utara, yaitu kendaraan roda tiga untuk mengangkut sampah dan plang nama.
"Semoga dukungan sarana ini semakin menguatkan BSY mengedukasi masyarakat dalam mengelola sampah yang baik dan bertanggungjawab," kata Manajer PNP-UPDK Pandan Aries Indrianto Elisa, dikutip dari sambutannya.
Baca juga: Ngabuburit Ramah Lingkungan, Ajinomoto Ajarkan Kelola Sampah Jadi Cuan
Menurut Aries, apa yang dilakukan BSY layak didukung. Apalagi Perusahaan memiliki perhatian pada program tanggung jawab sosial di isu-isu lingkungan dan peningkatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Dia berharap dukungan tidak sampai di sini, ada kelanjutan program yang dapat dikolaborasikan untuk mendukung visi besar mengubah pola pikir dan perilaku terhadap sampah.
"BSY juga mengelola sampah menjadi produk kerajinan, ini peluang meningkatkan ekonomi masyarakat di sektor UMKM yang dapat kita dukung," ucapnya.
Ketua Yayasan Masyarakat Penjaga Pantai Barat (Yamantab) sekaligus dewan pengarah BSY Damai Mendrofa mengapresiasi CSR yang diberikan PNP-UPDK Pandan.
"Selama ini, plang nama kami dari kayu, sekarang sudah lebih baik. Pengangkut sampah sebelum mendapat bantuan kami pakai sepeda motor dan mobil pribadi, sekarang sudah ada becak, terima kasih," kata Damai lewat pesan singkatnya kepada Kompas.com, Kamis (20/4/2023).
Pria berambut panjang ini mengajak dan mengingatkan semua pihak bahwa mengelola sampah yang baik dan bertanggungjawab tidak dapat dilakukan sendirian atau segelintir orang saja.
Butuh kerja sama dan gotong rotong semua elemen masyarakat. Ia mengingatkan, mengelola sampah adalah tanggung jawab semua orang. Apalagi sampah yang dihasilkannya sendiri.
"Visi perubahan perilaku adalah wajib bertanggungjawab terhadap sampah, mulai dari tangan kita sendiri. Sampah tidak lagi jatuh ke tanah, ke parit, ke sungai, ke laut, tidak dibakar. Ayo bekerja sama mewariskan bumi yang baik kepada anak cucu kita," ajak Damai.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tapteng Yupiter L Manurung juga mengapresiasi dukungan yang diberikan PNP-UPDK Pandan.
Dia meminta BSY semakin bersemangat dan termotivasi menyelamatkan lingkungan dan bumi yang cuma satu. Camat Pandan Gusni Army pun mengucapkan hal yang sama.
"Kami dari pemerintahan akan terus berkoordinasi dengan DLH agar BSY terus dibantu dan didukung," kata Gusni.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya