Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Gagas Jejaring Desa ASEAN, Begini Tujuannya

Kompas.com - 08/05/2023, 20:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Advokasi dan Kerja Sama Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Muhammad Fachri mengatakan, Indonesia bertekad membentuk Jejaring Desa ASEAN.

Jejaring ini dimaksudkan sebagai wadah kerja sama desa antara negara-negara anggota untuk berkontribusi dan memperoleh manfaat langsung dari pembangunan di kawasan.

"Fokus Jejaring Desa ASEAN adalah kerja sama pembangunan sektor pariwisata, pengembangan produk unggulan, dan digitalisasi pedesaan," ujar Muhammad Fachri, Minggu (7/8/2023), sebagaimana dilansir Antara.

Baca juga: Jokowi: Pemberantasan Perdagangan Manusia Akan Dibahas di KTT ASEAN

Muhammad Fachri mengatakan, pembentukan jejaring desa tersebut rencananya akan dilakukan secara resmi oleh para pemimpin ASEAN pada KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, 9 hingga 11 Mei 2023.

Jejaring Desa ASEAN diharapkan akan semakin membuka peluang desa di negara-negara anggota untuk mendapatkan manfaat dari kerja sama ASEAN serta mitra lainnya, termasuk sektor swasta.

Pertemuan pertama Jejaring Desa ASEAN diharapkan dapat terlaksana di Indonesia pada pertengahan 2023, di bawah koordinasi Kementerian PDTT.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan bahwa kerja sama antardesa di ASEAN memang perlu didorong.

Baca juga: Menkopolhukam Sebut Pengamanan KTT Asean di Labuan Bajo Sesuai Rencana

"Selain dapat dimanfaatkan untuk saling belajar pengalaman terbaik dalam memajukan ekonomi perdesaan, interaksinya diharapkan dapat juga berkontribusi terhadap penguatan identitas sesama anggota ASEAN," kata Faizasyah.

Saat ini, di Kawasan Asia Tenggara terdapat sekitar 64 persen populasi yang hidup di pedesaan.

Di satu sisi, tingkat kemiskinan di pedesaan 62 persen lebih tinggi dibandingkan populasi yang hidup di perkotaan.

Baca juga: Daftar Lengkap Nama Mata Uang Negara ASEAN 

Angka ini memperlihatkan bahwa upaya menekankan angka kemiskinan dan percepatan pembangunan di kawasan harus memprioritaskan pembangunan di pedesaan.

Di sisi lain, pedesaan dinilai kurang diberdayakan, namun memiliki potensi tinggi dalam mendukung pemulihan dan membangun pilar Epicentrum of Growth di kawasan.

Lokakarya berbagi pengalaman manajemen bencana di tingkat komunitas dan pedesaan/rumah tangga miskin.

Baca juga: Pengamanan KTT ASEAN: TNI Kerahkan 162 Alutsista, Polri Terjunkan Tim Siber

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Komentar
bagus sih idenya. tapi infrastruktur desa di indonesia aja masih banyak yang tertinggal. jangan kan untuk wiasatawan, buat warganya ke kebun aja jalan kaki karena tidak bisa ditempuh dengan motor.bayangin bawa hasil bumi jalan kaki, buang tenaga, waktu dll. pumpung ktt asean dintt, liat aja desa ntt

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Pemerintah
Studi Ecoton Temukan Mikroplastik dalam 5 Merek Teh Celup Indonesia

Studi Ecoton Temukan Mikroplastik dalam 5 Merek Teh Celup Indonesia

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kemhan Kerahkan Hercules untuk Kirim 12 Ton Bantuan ke Myanmar
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau