Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru 44,94 Persen Rumah Tangga Indonesia Dapat Akses Air Minum Memadai

Kompas.com, 8 Mei 2023, 15:30 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Kompas.com, BPS

KOMPAS.com – Air minum adalah salah satu kebutuhan dasar yang hingga kini masih pekerjaan rumah yang belum tuntas.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com pada 11 Februari 2023, Kementerian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyebut bahwa pemenuhan kebutuhan air minum ini menjadi salah satu prioritas selain program sanitasi.

Pemenuhan air minum dan sanitasi pentin sebagai sarana untuk menangani stunting atau gangguan pertumbuhan pada balita karena kekurangan air bersih dan sanitasi.

Baca juga: Batam Krisis Air Bersih Sejak Masa Transisi Pengelolaan

Di satu sisi, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa proporsi rumah tangga terhadap akses air minum secara nasional rata-rata pada 2022 masih di bawah 50 persen yaitu 44,94 persen.

Itu berarti, masih ada rata-rata 55,06 persen rumah tangga belum mendapatkan akses air minum secara optimal.

Meski demikian, capaian proporsi rumah tangga terhadap akses air minum pada 2022 meningkat bila dibandingkan dua tahun sebelumnya yaitu 43,81 persen pada 2021 dan 42,31 persen pada 2020.

Bila dirinci, Kalimantan Timur menjadi provinsi dengan proporsi rumah tangga terhadap akses air minum terendah dengan 16,52 persen.

Selain itu, DKI Jakarta juga masuk ke dalam 10 provinsi dengan proporsi rumah tangga terhadap akses air minum terendah.

Baca juga: Pengertian Air Bersih, Ciri-ciri, dan Menjaga Kebersihannya

10 provinsi akses air minum terendah

Berikut 10 provinsi dengan proporsi rumah tangga terhadap akses air minum terendah sebagaimana dilansir dari BPS.

  • Kalimantan Timur: 16,52 persen
  • Kepulauan Riau: 19,89 persen
  • Kepulauan Bangka Belitung: 21,21 persen
  • Kalimantan Utara: 22,98 persen
  • Gorontalo: 26 persen
  • Kalimantan Tengah: 28,9 persen
  • DKI Jakarta: 30,28 persen
  • Papua Barat: 30,65 persen
  • Papua: 31,61 persen
  • Maluku: 34,87 persen

Baca juga: 2,3 Miliar Orang Tinggal di Negara Kekurangan Air

Akses air minum

Menurut BPS, akses terhadap pada layanan air minum merujuk pada air minum yang berasal dari sumber yang baik.

Sumber air ini tersedia dengan waktu pengambilan tidak lebih dari 30 menit pergi-pulang (PP) termasuk waktu antrean.

Sumber air yang meningkat kualitasnya termasuk dari Perusahaan Air Minum (PAM), mata air, sumur bor, sumur galian yang terlindung, penampungan air hujan, dan air kemasan.

Akses air minum yang maksimal juga menjadi target dalam salah satu tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu tujuan nomor enam air bersih dan sanitasi layak.

Dalam tujuan air bersih dan sanitasi layak, salah satu targetnya adalah pada 2030 mencapai akses universal dan merata terhadap air minum yang aman dan terjangkau bagi semua.

Baca juga: Waspada Kekeringan Musim Kemarau, Distribusi Air Bersih Bukan Solusi Utama

10 provinsi akses air minum tertinggi

Di sisi lain, Yogyakarta menjadi provinsi tertinggi dengan proporsi rumah tangga terhadap akses air minum yaitu sebesar 71,88 persen.

Berikut 10 provinsi dengan roporsi rumah tangga terhadap akses air minum tertinggi di Indonesia.

  • Yogyakarta: 71,88 persen
  • Sumatera Selatan: 56,31 persen
  • Jawa Timur: 54,57 persen
  • Jawa Tengah: 54,34 persen
  • Lampung: 54,33 persen
  • Kalimantan Barat: 54,15 persen
  • Nusa Tenggara Barat: 51,22 persen
  • Bengkulu: 49,31 persen
  • Sulawesi Selatan: 46,39 persen
  • Jambi: 46,28 persen

Baca juga: Layanan Mudik 2023, Sarana Air Bersih dan Sanitasi Tersedia di 46 Titik Seluruh Indonesia

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
BUMN
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Swasta
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pemerintah
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Pemerintah
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
LSM/Figur
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Swasta
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
LSM/Figur
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Swasta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
BUMN
Bumi Memanas, Hasil Panen di Berbagai Benua Menurun
Bumi Memanas, Hasil Panen di Berbagai Benua Menurun
Pemerintah
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat yang Bisa Picu Banjir Sepekan ke Depan
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat yang Bisa Picu Banjir Sepekan ke Depan
Pemerintah
4 Pemburu Satwa Liar di TN Merbabu Terancam 15 Tahun Penjara
4 Pemburu Satwa Liar di TN Merbabu Terancam 15 Tahun Penjara
Pemerintah
Dekan FEM IPB Terima Penghargaan Dean of the Year pada LEAP 2025
Dekan FEM IPB Terima Penghargaan Dean of the Year pada LEAP 2025
Pemerintah
Akademisi UI: Produksi Etanol untuk BBM Tak Ganggu Ketersediaan Pangan
Akademisi UI: Produksi Etanol untuk BBM Tak Ganggu Ketersediaan Pangan
LSM/Figur
Kata Walhi, RI dan Brasil Kontraproduktif Atasi Krisis Iklim jika Transisi Energi Andalkan Lahan
Kata Walhi, RI dan Brasil Kontraproduktif Atasi Krisis Iklim jika Transisi Energi Andalkan Lahan
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau