Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengolah Sampah Organik dengan Biopori, Lubang Penangkal Banjir, Panen Kompos Tanpa Ribet

Kompas.com - 08/05/2023, 18:30 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.comSampah organik adalah salah satu jenis sampah yang dihasilkan oleh alam atau aktivitas manusia. Contoh sampah organik adalah sisa makanan, kotoran hewan atau manusia, dan sisa-sisa makhluk hidup lain.

Manusia menghasilkan sampah organik sebagai efek dari aktivitasnya. Sampah organik yang dihasilkan rumah tangga contohnya adalah sisa-sisa makanan, kulit buah, sayur-sayuran yang tidak terpakai, buah atau sayuran yang sudah membusuk, dan lain sebagainya.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2017 mencatat bahwa sekitar 60 persen total sampah yang ada adalah sampah organik.

Baca juga: 4 Tips Mengolah Sampah dari Rumah, Bisa Dijadikan Gas untuk Masak

Sektor rumah tangga menjadi penyumbang terbesarnya. Oleh karenanya, mengelola sampah dari rumah sendiri adalah salah satu langkah yang baik dilakukan untuk mengurangi timbunan sampah ke tempat pembuangan akhir.

Salah satu cara mengolah sampah organik adalah dengan membuat biopori. Dilansir dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar, biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah.

Lubang ini berfungsi sebagai metode resapan air guna mengatasi genangan dengan cara meningkatkan daya resap air di dalam tanah.

Dilansir dari Waste4Change, biopori berguna menjadi sumber resapan air guna menangkal banjir atau genangan saat hujan datang.

Pengolahan sampah untuk biopori cocok dilakukan di kawasan rawan banjir. Berikut alat, bahan, serta cara membuat biopori.

Baca juga: Dua Pilihan bagi Pemda Kelola Sampah, Salah Satunya Hasilkan Cuan

Alat dan bahan biopori

Dilansir dari Ditjen SDA Kementerian PUPR, alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat biopori cukup sederhana yaitu:

  • Bor tanah atau linggis
  • Pipa PVC dengan ukuran bebas, biasa berdiamater 10 cm hingga 40 cm
  • Penutup pipa PVC yang sudah dilubangi, bisa menggunakan kawat
  • Sampah organik secukupnya
  • Air secukupnya

Setelah alat dan bahan terkumpul, lubangi semua sisi pipa PVC terlebih dengan ukuran yang kecil-kecil.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pembiayaan Berkelanjutan Jadi Standar Umum 10 Tahun ke Depan

Pembiayaan Berkelanjutan Jadi Standar Umum 10 Tahun ke Depan

Pemerintah
Isu Penanganan Stunting Perlu Dibahas dalam Debat Capres

Isu Penanganan Stunting Perlu Dibahas dalam Debat Capres

Pemerintah
Pembiayaan SDGs Melambung Tinggi Sejak Pandemi Covid-19

Pembiayaan SDGs Melambung Tinggi Sejak Pandemi Covid-19

Pemerintah
Kenaikan Air Laut Ancaman Nyata Kelangsungan Hidup

Kenaikan Air Laut Ancaman Nyata Kelangsungan Hidup

Pemerintah
Indonesia Tandatangani Perjanjian Internasional Konservasi Hayati Laut Lepas

Indonesia Tandatangani Perjanjian Internasional Konservasi Hayati Laut Lepas

Pemerintah
Monash University, UI, dan Pemprov Jabar Rilis Rencana Induk Ekowisata Citarik

Monash University, UI, dan Pemprov Jabar Rilis Rencana Induk Ekowisata Citarik

LSM/Figur
Dari Hutan Desa Pertama Papua, Anak Muda Adat Serukan Penyelamatan Hutan

Dari Hutan Desa Pertama Papua, Anak Muda Adat Serukan Penyelamatan Hutan

LSM/Figur
Indosat Terobos Area 'Blank Spot' hingga Perbatasan Timor Leste

Indosat Terobos Area "Blank Spot" hingga Perbatasan Timor Leste

Swasta
Tingkatkan Partisipasi dan Representasi Politik Perempuan di Indonesia

Tingkatkan Partisipasi dan Representasi Politik Perempuan di Indonesia

Pemerintah
Manfaatkan Sampah Perkotaan di Bali Jadi Bahan Bakar, SBI Gandeng CMPP

Manfaatkan Sampah Perkotaan di Bali Jadi Bahan Bakar, SBI Gandeng CMPP

BUMN
Dunia Kembangkan Minyak Mentah Jadi Bahan Bakar Pesawat, Indonesia Berpotensi Jadi Pemasok

Dunia Kembangkan Minyak Mentah Jadi Bahan Bakar Pesawat, Indonesia Berpotensi Jadi Pemasok

Pemerintah
Dorong Hilirisasi dan Isu Keberlanjutan, AII Pertemukan Inventor dan Industri

Dorong Hilirisasi dan Isu Keberlanjutan, AII Pertemukan Inventor dan Industri

LSM/Figur
Indonesia-Jepang Bentuk Satgas Percepat Transisi Energi, Diguyur Rp 207 Triliun Per Tahun

Indonesia-Jepang Bentuk Satgas Percepat Transisi Energi, Diguyur Rp 207 Triliun Per Tahun

Pemerintah
Kurang dari Separuh Warga Asia Tenggara Yakini Perubahan Iklim Ancaman Serius Bagi Negara

Kurang dari Separuh Warga Asia Tenggara Yakini Perubahan Iklim Ancaman Serius Bagi Negara

LSM/Figur
Cara Efektif Menyembuhkan Penyakit Katarak

Cara Efektif Menyembuhkan Penyakit Katarak

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com