Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/05/2023, 17:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kolaborasi. Ini adalah kata kunci yang membuat perusahaan, mulai dari skala kecil, UMKM, hingga besar meraup kesuksesan.

PT Indotech Trimatra Abadi adalah salah perusahaan yang merasakan betapa kolaborasi demikian penting pada era disrupsi saat ini.

Pengalaman sebagai pelaku bisnis pembuatan mesin roasting kopi melalui kolaborasi, berbuah keikutsertaan pada perhelatan akbar Hannover Messe 2023 di Hannover, Jerman, bulan April lalu.

Founder PT Indotech Trimatra Abadi Antonius Agung menjelaskan, Perusahaan membangun bisnis melalui kolaborasi. Pengalaman di Hannover Messe juga menunjukkan peluang kolaborasi yang begitu besar

"Kami mendapat banyak dukungan, terutama dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin), misalnya dalam hal sertifikasi ISO, pendampingan ekspor, serta keikutsertaan pada Hannover Messe 2023," ujar Agung, dikutip dari laman resmi Kemenperin, Senin (8/5/2023).

Baca juga: Startup Indonesia Privy Lebarkan Sayap ke Australia

Di Hannover Messe, Indotech TRimatra Abadi menjajaki peluang kolaborasi dengan perusahaan asal Belanda untuk menciptakan kapsul kopi dengan bahan yang 60 persen biodegradable.

Dia mengungkapkan, Indonesia kaya dengan material yang mendukung kelestarian lingkungan. Ini merupakan modal untuk memproduksi kapsul kopi.

Indotech Trimatra Abadi juga berkolaborasi dengan para siswa sekolah vokasi, antara lain SMK 2 Solo dan SMK Maarif di Magelang untuk menciptakan mesin roasting dengan mendorong masing-masing sekolah menggunakan komponen yang diciptakan sendiri, meniru konsep TKDN.

“Kami mengharapkan dalam tiga hingga lima tahun mendatang, para siswa tersebut dapat semakin berkembang,” jelas Agung.

Penerapan konsep TKDN ini juga menjadi agenda Nasional, dan akan terus didorong oleh Kemenperin melalui program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).

Penyelenggaraan program tersebut dilakukan melalui optimalisasi belanja APBN pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BUMN, fasilitasi sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bagi industri kecil dan menengah (IKM), promosi, dan sosialisasi.

Selanjutnya, fasilitasi sertifikat SNI, klinik kemasan, sertifikasi HKI, juga pendampingan bagi para pelaku industri.

“Untuk mengembangkan produk lokal, kita perlu mendorong keluarga dan kerabat kita agar mau membeli dan menggunakan barang-barang buatan Indonesia. Ini akan menggerakkan ekonomi lebih luas,” papar Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Dody Widodo.

Namun begitu, tentu terdapat tantangan dalam pengembangan produk lokal, terutama untuk menembus pasar internasional.

Antara lain, mempertahankan konsistensi dari segi kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan. Selain itu, pentingnya menjaga keberlangsungan suplai bahan baku.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Dukung Dunia Pendidikan, BRI Peduli Salurkan Bantuan Rp 500 Juta kepada SDN di Bogor
Dukung Dunia Pendidikan, BRI Peduli Salurkan Bantuan Rp 500 Juta kepada SDN di Bogor
BUMN
Riset: Tips Jitu Percepat Transisi Energi adalah Kolab dengan China
Riset: Tips Jitu Percepat Transisi Energi adalah Kolab dengan China
LSM/Figur
Lewat Label 'Kota Kotor', KLH Dorong Perbaikan Pengelolaan Sampah
Lewat Label "Kota Kotor", KLH Dorong Perbaikan Pengelolaan Sampah
Pemerintah
Pertamina Port Logistik Gelar Aksi Transplantasi Terumbu Karang dan Pembersihan Sampah di Kepulauan Seribu
Pertamina Port Logistik Gelar Aksi Transplantasi Terumbu Karang dan Pembersihan Sampah di Kepulauan Seribu
BUMN
Bank Lokal Ternyata Lebih Tangguh dan Bermanfaat dalam Krisis Iklim
Bank Lokal Ternyata Lebih Tangguh dan Bermanfaat dalam Krisis Iklim
Swasta
Konsep Baru Adipura: Yang Gagal Kelola Sampah Bakal Dapat Predikat Kota Kotor
Konsep Baru Adipura: Yang Gagal Kelola Sampah Bakal Dapat Predikat Kota Kotor
Pemerintah
Transparansi ESG Jadi Sorotan Baru Dunia Usaha, Bagaimana di Tanah Air?
Transparansi ESG Jadi Sorotan Baru Dunia Usaha, Bagaimana di Tanah Air?
Swasta
Pantau Konsumsi Energi AI, IEA Resmikan Observatorium Khusus
Pantau Konsumsi Energi AI, IEA Resmikan Observatorium Khusus
Pemerintah
KKP Minta Komdigi 'Take Down' Situs Jual Beli Pulau Indonesia
KKP Minta Komdigi "Take Down" Situs Jual Beli Pulau Indonesia
Pemerintah
Dorong Logistik Berkelanjutan, KAI Logistik Tanam 500 Mangrove
Dorong Logistik Berkelanjutan, KAI Logistik Tanam 500 Mangrove
BUMN
KKP Bantah Isu 4 Pulau di Anambas Dijual di Situs Internasional
KKP Bantah Isu 4 Pulau di Anambas Dijual di Situs Internasional
Pemerintah
Studi Baru Sebut Larangan Kantong Plastik Ampuh Kurangi Penggunaan
Studi Baru Sebut Larangan Kantong Plastik Ampuh Kurangi Penggunaan
LSM/Figur
Kompleksitas Sawit di Tesso Nilo adalah Buah Ketidaktegasan Pemerintah
Kompleksitas Sawit di Tesso Nilo adalah Buah Ketidaktegasan Pemerintah
Pemerintah
Komisi Eropa Berencana Batalkan Penyusunan Regulasi Anti-Greenwashing
Komisi Eropa Berencana Batalkan Penyusunan Regulasi Anti-Greenwashing
Pemerintah
Lawan Krisis Iklim, BRIN Genjot Pemuliaan Tanaman Buah Pakai Speed Breeding
Lawan Krisis Iklim, BRIN Genjot Pemuliaan Tanaman Buah Pakai Speed Breeding
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau