Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HUT Ke-3, Indonesian Gastronomy Community Angkat Isu Pangan Lokal hingga Stunting

Kompas.com - 29/05/2023, 15:43 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

 

IGC juga membuat pop up Museum Gastronomi Indonesia bersama Siji Solusi Digital. Materi-materi ini akan diterjemahkan dalam bahasa Inggris untuk dapat dipromosikan ke luar negeri bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri dan diaspora Indonesia yang memiliki restoran.

Berdasarkan diskusi yang pernah diselenggarakan IGC dengan nara sumber perwakilan Indonesia di beberapa negara dan pemilik restoran Djawa di Perancis, Stephani Dambron, menyimpulkan warga asing menyukai makanan Indonesia karena kaya akan rasa dan menggunakan bahan makanan beragam.

Pada kegiatan di dalam negeri, berupa Lomba Tumpeng saat perayaan HUT Indonesia dan Indonesian Cooking Festival (ICF), IGC yang diikuti oleh para peminat makanan, perguruan tinggi, pelajar dan Asosiasi jasa boga untuk dapat terlibat keanekaragaman budaya Indonesia.

IGC juga telah meluncurkan Museum Gastronomi Indonesia (https://museumgastronomi.id/) pada tahun 2021, dan berencana untuk membuat museum fisik ke depannya. Saat ini IGC sedang menyusun buku Tumpeng Indonesia yang didukung oleh para Dewan Pakar IGC.

Baca juga: Posyandu Perlu Diperkuat Demi Tangani Stunting

Ria Musiawan melanjutkan, ”Walau IGC merupakan sebuah komunitas kecil, namun ingin memiliki andil dalam mengembangkan gastronomi Indonesia melalui kegiatan-kegiatan tersebut.”

Pengentasan stunting lewat makanan tradisional

IGC juga mendukung program dunia dengan melaksanakan kegiatan untuk mencapai target pemerintah dalam prevalensi stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2024.

Kampanye diusung adalah meningkatkan gizi masyarakat melalui makanan tradisional yang mungkin ditinggalkan karena ada makanan yang lebih praktis.

Strategi gastronomi dilakukan dengan menu gizi seimbang dari bahan pangan lokal yang diolah menjadi berbagai hidangan enak dan menyehatkan dapat memperbaiki gizi anak dan menurunkan stunting melalui gastronom yang cerdas.

Deklarasi Pencegahan Stunting dilaksanakan pada Oktober 2022 melalui kerjasama dengan Ray Basrowi (Danone Indonesia) dan melibatkan ahli yang berperan dalam menyusun konsesus nutrisi dan hidrasi berbasis makanan tradisional untuk penanganan stunting.

Beberapa pakar yang terlibat antara lain Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Bondan Kanumoyoso, dan Dokter Gizi dan juga President of Indonesian Nutrition Association Luciana Sutanto, Chef Stefu Santoso, Dewan Pakar IGC Hindah Muaris, Legislatif (DPR) Komisi 9 Abidin Fikri, Perwakilan GAPPMI selaku Pelaku Industri Patricia Tobing, Pakar Sosio-Antropologi dan Psikologi Komunitas Endang Mariani Rahayu, serta Pengamat Media dari Kompas Gramedia Group Ninuk Pamudi.

Baca juga: Dexa Edukasi Bidan Turunkan Angka Stunting

 

Sebagai wujud komitmen tersebut, IGC telah melakukan Sosialisasi di beberapa daerah, yaitu Kabupaten Serang, Kabupaten Kapuas & Pulang Pisau di Kalimantan Tengah, dan Puskesmas Cilincing.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau