Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/05/2023, 21:12 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, Nippo Shokubai Co Ltd (NSCL) dan PT Nippon Shokubai Indonesia (NSI) sepakat untuk menjajaki peluang bisnis kimia hijau.

Keduanya berencana mengeksplorasi potensi untuk memproduksi bahan 'bio' seperti bio-naphtha, bio-olefins, dan berbagai produk yang menggunakan energi terbarukan, untuk menghasilkan produk turunan yang berkelanjutan seperti acrylic acid (AA), acrylic ester (AES), dan superabsorbent polymer (SAP).

Studi akan dilakukan untuk menguji kelayakan produksi bahan baku 'bio' serta menciptakan rantai pasok hijau baru di pabrik Chandra Asri dan NSI yang ada di Cilegon, memaksimalkan jejak aset, kompetensi inti, dan teknologi Perusahaan.

Inisiatif ini sebagai bagian dari implementasi program kerangka kerja Environmental, Social and Governance (ESG) Chandra Asri yang diluncurkan pada tahun 2022.

Baca juga: Tingkatkan Daya Saing Nasional, Industri Hijau Perlu Digenjot

Hal ini juga selaras dengan fokus Chandra Asri yang hendak mempertahankan posisinya, termasuk tercatat dalam persentil 1 teratas di antara perusahaan sejenis, seperti yang dinilai oleh Sustainalytics, lembaga pemeringkat ESG global.

Kerja sama yang dijalin selaras dengan inisiatif transformasi strategis untuk lingkungan dalam visi jangka panjang Nippon Shokubai Group technoamenity untuk masa depan dan mempromosikan penggunaan bahan berbasis bio (bio-based materials) dalam peta jalannya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) pada tahun 2050.

Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra mengatakan, dalam menghasilkan bahan baku ramah lingkungan bagi industri kimia Indonesia yang berkembang pesat, Chandra Asri fokus meningkatkan proses, produk, dan penggunaan bahan baku secara berkelanjutan.

"Tujuannya jelas dalam memastikan penghematan energi, optimasi karbon, dan mewujudkan green-based horizon," ujar Erwin, sebagaimana dikutip dari laman resmi Chandra Asri, Minggu (28/5/2023).

Baca juga: Trakindo Uji Performa Genset Diesel Hijau

Kerja sama yang dijalin dengan Nippon Shokubai Group ini menandai satu langkah lagi perjalanan Perusahaan ke arah tersebut dalam memenuhi kebutuhan pasar domestik akan produk turunan bio-kimia yang lebih ramah lingkungan, seperti green plastic, yang diyakini memiliki emisi lebih rendah.

"Kami berharap upaya ini dapat mendukung Strategi Jangka Panjang Indonesia untuk Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim 2050 (Indonesia Vision 2050 LTS-LCCR)," imbuh Erwin.

Presiden Direktur NSI Shinichiro Yoshimoto menambahkan, Nippon Shokubai Group telah mengembangkan sistem pasokan global untuk SAP.

SAP adalah bahan utama untuk popok sekali pakai, dibuat dari AA yang diproduksi dari propylene yang dipasok oleh Chandra Asri.

Bertujuan untuk mencapai netralitas karbon atau carbon neutrality, melalui kerja sama dengan Chandra Asri, NSI akan mempelajari untuk membangun sistem untuk memasok produk berbasis bahan baku ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

"Produk-produk ini akan berkontribusi pada pengurangan emisi CO2 selama siklus hidup produk atau product life cycle," cetus Shinichiro.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau